Tuesday, January 14, 2025
2 bulan pasca operasi
Wednesday, November 27, 2024
Our First Meet
"Halo, selamat sore..."
Kami bercerita panjang sampai tidak terasa sudah 1 jam, mulai bercerita tentang tempat-tempat yang pernah kami kunjungi dan tempat yang ingin kami kunjungi. Pria itu sopan sekali, bernama Mena Bertony Ginting yang menjadi suamiku.
Orang yang sangat kaku, hanya berusaha menjadi orang yang menyenangkan saat kami pertama saling berkenalan dan mengirimkan pesan. Tempat kerjanya yang jauh di Papua, diujung indonesia, sempat membuatku bertanya-tanya, akankah dia menemuiku. di kota Banjarmasin Kalimantan Selatan ini.
Desember 2021 kami menyusun cuti bersama, dan dia datang menemuiku di desa kecil Wonosobo, Jawa Tengah, tempat kelahiranku. Dia datang dan berhasil nyetir dan menakhlukan jalan Salatiga - Wonosobo yang di penuhi banyak jalan berliku dan curam. Dan dia berhasil menemuiku dan kedua orang tuaku.
Aku tipikal orang yang spontan dan jalan dengan santai kemanapun, sedang dia sudah terlihat stress dengan rencana jalan kami yang tidak jelas, belum lagi dia yang sedang fokus menyetir jadi tidak dapat ku ganggu. Akhirnya kami putuskan untuk makan di cafe rotroof sebuah hotel di wonosobo, dengan pemandangan gunung yang indah. Kami makan dan berbincang malam itu. Sampai dia mengajakku untuk serius dalam hubungan kami ini. Mulutnya terbata-bata untuk berbicara, Melihat caranya berbicara, akupun segera memotong pembicaraannya karena merasa kasihan.
Hari itu aku sangat senang, menunggu pesan singkatnya di handphone adalah hobby baruku saat itu, dan masih menjadi hobbyku sampai sekarang.
11 November 2022 kami memutuskan untuk bertunangan. dan menikah di 4 juli 2023.
Kami masih LDR tapi kami akan segera bersama.
Sunday, November 17, 2024
Fraktur Femur Tydaaac
![]() |
Gambar fraktur femur |
Sambutan hangat para sahabat yang menungguku keluar dari ruang operasi, sambil setengah sadar aku melambai2kan tangan, sambil terus terbujur kaku menahan serangan vertigo dan mual muntah akibat bius spinal 5 jam lalu.
10 November 2024, Pagi itu aku bangun dan scrolling Hp, sambil melihat marketplace dan memikirkan baju yang bagus, sampai aku tersadarkan bahwa seharusnya aku memikirkan utk menghadapi hari itu. aku teringat akan meeting audit kantor di jam 08.00 WITA. Meskipun itu masih di jam 06.30 namun otakku sudah sampai diruang meeting di jam 08.00, otakku melapaui dimana kakiku berdiri. Dengan langkah secepat kilat aku menuju kamar mandi, tanpa sadar, adik sepupuku barusan mengepel lantai depan kamar mandi.
Monday, October 28, 2024
Long Distance Married
"Cek…. cak… cek…. cak..."
Suara jam dinding dirumah mungil kami yang mulai terdengar,
setelah kurang lebih 3 minggu aku tidak sadar akan suara detaknya. Rumah cemara
ini sepi lagi, sesepi hatiku.
“Suamiku datang, suamiku datang, suamiku datang…” aq bahkan
menciptakan lagu sendiri utk suamiku Ketika ia akan datang. Menjemputnya dibandara
Samsudin N
oor Airport, aku bahkan sudah berada disana 1 jam lebih awal dan
akhirnya saat waktu gelap pesawat yang dia tumpangi landing juga, dan aku
selalu mengawasi Langkah kaki tiap orang yg datang lewat pintu kedatangan. Dan aku
melihat seseorang pria bertubuh gempal, mengenakan kemeja dan membawa jaket
dengan serabutan. Aku tau itu suamiku. Aku memberinya kejutan dengan
menguntitnya dari belakang dan memeluknya.
Disitulah kegaduhan kami dimulai.
Dia cuti dari pekerjaannya selama 3 minggu, Papua. Ya,
disana dia bekerja. Tempat yang jauh sekali.
Banyak hal yang kami kerjakan Bersama selama 3 minggu, aq
bangun pagi dengan semangat, memasak dan menyiapkan minuman jahe yang aq beli
sendiri dari toko penjual sayuran dekat rumah, pernah kami kehabisan jahe dan
kamipun membeli di pasar Bauntung yang berada didekat rumah mungil kami.
Entah kenapa dia yg tidak pernah mau ke pasar dengan
tiba-tiba mengajakku kepasar, kami berkeliling pasar seperti 2 anak yang
hilang, hanya membeli 1 potong ayam dan beberapa bumbu dapur. Dia sendiri sibuk
mencari buah sawo yang tidak ada di jual dipasar itu. Akupun hanya geli melihat
kemauannya mencari sawo dan menuntunku kesana-kemari untuk mencarikannya buah
sawo.
Kami Kembali dari pasar dan Kembali ke tugas inti kami, mendirikan pagar rumah. Kami berdebat tentang banyak hal, tentang model ini, model itu, pakai semen ini, pakai semen itu. Kami membuat cetakan no rumah yg terbuat dari streofoam bertuliskan 2, dan besok harinya kami serahkan ke bapak tukang. Kami sangat senang. Kami mencoba semen dengan merk ternama namun hasilnya kurang kokoh, dan kami Kembali menggunakan semen biasa. Kami berdebat, berkeliling kesana kemari untuk mencari roaster dan kami mendapatkan roaster dengan model terbaik.
Kami mengunjungi beberapa cafe saat persediaan makanan kami
habis, kami memberikan nilai 1-10 pada setiap café yang kami kunjungi. Dan kami
mengerjakan banyak hal disana.
Pada suatu pagi, westafel yang biasa utk aq mencuci ikan
bocor, dan lantai dibawahnya jadi berbau amis. Pagi itu kami perang mulut, saat
itu aku marah. Karena hari sebelumnya westafel itu baik2 saja. Namun karena ada
tukang melakukan perbaikan malah menjadi rusak. Dan saat itu dia hanya diam
saja saat tukang memperbaikinya. Aku menjadi marah sekali karena aq akan
memasak dan semua terlihat sangat berantakan. Suamiku yang malang akan
marahanku hanya terdiam.
Aku tau aku melakukan kesalahan pada orang yang sangat aku
cintai.
Besok harinya, pipa itu tetap bocor. Tapi aku sudah
menemukan cara dengan menampung air di baki plastic yg tidak terpakai, jadi
menurutku itu sudah tidak menjadi masalah. Suamiku yang malang masih
memikirkannya dan mengajakku ke satu toko bahan bangunan dan membeli kunci inggris,
dia menenteng kunci inggris itu dengan pasti, dengan harga yg lumayan mahal
menurutku. Dan aku tertawa geli bersamanya karena aku tau dia hanya bergaya
akan memperbaikinya, dan selebihnya kunci inggris itu, hanya akan menambah
pajangan kami saja. Dan benar saja, tukang juga yang memperbaikinya. Dan masalah
pipa wastafelpun selesai.
Hari ini pagar yang kami pesan pun datang, saat dia sudah
pergi. Dia hanya bisa melihat dari foto whatsapp yang ku kirim.
Dia pergi untuk Kembali, tapi aku benar-benar merindukan suara
dengkurannya, senyuman, pelukannya, kesibukanku memasak, mencuci bajunya atau
bahkan sekedar memakaikan handbody ditangannya saat kulitnya sangat kering.
Mungkin ini yang dinamakan jika menikah LDR itu sangat
sulit, bukan hanya tentang sex, tapi hidup Bersama dengan orang yang kamu
cintai itu sangat menyenangkan.
Jika ada Wanita diluar sana yang marah akan suara dengkuran
suaminya, sebaliknya suara dengkuran itu yg aku rindukan.
“Cepetlah pulang sayang, aku merindukanmu”