Septie's Pages

Tuesday, March 5, 2024

34 years old

Dulu...
Jalan-jalan kesana kemari adalah impianku, minimal setengah indonesia sudah aq jalani lah, sampai diusia 34 tahun ini.
Menghabiskan waktu tidur siang dipinggir pantai salah satu kesenanganku. Menaiki motor keliling satu tempat yang tidak pernah aq kunjungi rasanya bahagia sekali.

Sekarang...
Aku bahagia saat bersamanya, menghabiskan waktuku sendiri mengejar karir seperti tidak ada artinya.

Aku puas dengan masa singleku dulu di 34 tahun, aku puas menikmati petualanganku. Dan akupun siap dipetualangan berikutnyaaa.....

Tuesday, February 20, 2024

Tiyan Mena

Akhirnya badai ini mereda...


This grace that brought me safe thus far

And grace will lead me home


Baru sempat tanganku ingin menulis, sepertinya kenangan indah-indah cukupnya disimpan dalam hati. Terlalu bahagia sampai-sampai dibagian mana ingin ku ceritakan.

Kami menikah di 14 juli 2023, di desa kecilku di kabupaten wonosobo, kami memilih desa kecil itu karena indah, mirip di swiss rasanya. Bukan sekedar kami menikah, tapi kami ingin lebih dekat dan santai saat acara pernikahan kami. Bukan pestanya, tapi kami merindukan kehangatan keluarga.

Bagaimana perjalanan kami berdua sampai ditanggal itu, dan tentunya teman2 sahabat yang menemani kami saat kami single. Semua teman dan sahabatku datang, pelukan senyuman dan doa mereka sepertinya salah satu keajaiban dalam hidupku. Dan tentunya suamiku sendiri. Teman hidupku. "Mena Bertony Ginting".

Perjalanan cinta kami sepertinya sangat direstui oleh semesta, awal kami bertemu, hingga kami bertemu dengan keluarga kami masing- masing, bahkan Tuhan menyediakan rumah baru yg langsung kami tempati saat selesai melangsungkan cara pernikahan.

Kami bertemu di Desember 2021, melakukan pertunangan di 11 November 2022, dan pernikahan di 2023.

Pria yg sudah membuat aq jatuh cinta dari suara telponnya dari ujung indonesia. Kesabarannya menghadapiku dan dari kesopanannya, aku tau dia pria baik dan patut ku pertimbangkan jadi teman hidup.

Kami bukan orang yg sempurna, tapi kami mau bertumbuh bersama menuju kesempurnaan. Kami sama-sama berdosa, tapi kami mau belajar Mengenal Dia, dan Kuasa kebangkitannya.

Saya Septiyana mengakui bahwa Mena Bertony Ginting adalah suami saya karunia Tuhan. Saya berjanji akan senantiasa mengasihi dan menolongnya. Saya akan setia terhadap suami saya baik dalam suka maupun duka, untung maupun malang. Saya dan suami saya akan berbakti kepada Tuhan dan hidup suci dengan mematuhi firmannya.




Wednesday, February 24, 2021

Detox Medsos Ala Ala

Akhirnya aku berjanji pada diriku sendiri untuk menutup salah satu media social yang aku punya yaitu Instagram. Setelah pemikiran panjang yang harus aku lakukan, akhirnya aku menutup platform medsos tersebut. Banyak teman yang protes saat aku mengatakan aku mundur karena kadang aku melemparkan candaan lucu dalam hidupku di media social tersebut.

Mengapa keputusan itu aku ambil?

Karena aku ingin memberi tanpa ada yang mengetahui, aku ingin bahagia dengan diriku sendiri tanpa ada yang tau, aku tidak ingin waktuku habis hanya untuk memilih foto mana yang bagus untuk ku unggah, atau sekedar scroll status teman-temanku tanpa aku menyapa atau sekedar menanyakan kabarnya. Emosiku cepat mudah berubah sedih, dan gembira dalam hitungan detik saat jariku tak berhenti scroll, dan stalking.

Saat itu pula aku sedang focus membangun bisnisku. Disaat semua orang sedang sibuk scroll Ignya aku memilih memilikirkan bisnis onlineku yang sedang aku geluti.

Bagaimana aku sebelum menghapus IG?

Aku ingin tampil sempurna di media IGku, aku ingin membagikan kebahagiaanku dengan banyak orang, aku tidak bisa menerima jika aku dalam keadaan tidak sempurna tampil di IG seseorang.

Aku membandingkan hidupku dengan orang lain, dari segi pemikiran (saat orang-orang membagi pemikiran mereka), sari segi penampilan (saat mereka membagikan foto-foto yang cantik) dan dari segi apapun.

Membuat aku kesulitan tidur, meskipun tidak seutuhnya, namun aku merasa cemas saat aku akan beranjak tidur, aku sibuk dengan scroll, mengamati siapa yang melihat storyku atau siapa yang menyukai foto yang barusanku upload. Ahhh benar-benar hidup yang tidak seutuhnya berguna menurutku.

Bagaimana setelah aku menghapus IG??

Aku tidak memiliki beban social, kelakukanku yang hebring disegala tempat bisa lebih menjadi-jadi, wkwkwk, karena tidak akan ada yang menghujatku.

Aku memberi tanpa ada seorangpun yang melihat, dan aku hidup

Fokus jualan, dan cuan dong.

Dan menerima diriku seindah-indahnya aku, setiyan-tiyannya aku.

Kalau aku memang jelek ya memang jelek, kalau gak pinter masak ya emang gk pinter masak, gk pinter nulis ya memang gk pinter nulis, kalau memang aku berjuang untuk hidupku, ya memang aku sedang berjuang. Biarlah aku menjadi wanita biasa-biasa saja, wanita yang tidak sempurna, karena Dia yang Sempurna yang menyempurnakan segalanya. Terpujilah nama Tuhan.

Tuesday, February 9, 2021

A david psalm

 I'm thanking you, God,  from a full heart

I'm writing the book on your wonders. 

I'm whistling, laughing, and jumping for joy:

I'm singing your song,  High God. 


The day my enemies turned tail and ran, 

They stumbled on you and fell on their faces. 

You took over and set everything right:

When i needed you, you were there, taking charge. 


You blow the whistle on godless nations:

You throw dirty players out the game, 

Wipe their names right off the roster. 

Enemies disappear from the sidelines,

Their reputation trashed,

Their names erased from the halls of fame. 


God holds the high center,

He sees and sets the world's mess right.

He decides what is right for us earthlings, 

Gives people their just desert.


God's safe-house for the battered, 

A sanctuary during bad times. 

The moment you arrive, you relax:

You're never sorry you knocked. 


Sing your song to zion-dwelling God, 

Tell his stories to everyone you meet:

How he tracks down killers

Yet keeps his eye on us, 

Register every whimper and moan. 


Be kind to me, God:

I've been kicked around long enough. 

Once you've pulled me back

From the gates of death, 

I'll write the book on Hallelujahs:

On the corner of Main dan First

I'll hold a street Meeting:

I'll be the song leader: we'll fill the air with salvation songs.


They're trapped, those godless countries,

In the very snares they set,

Their feet all tangled

In the net they spread. 

They have no excuse:

The way God works is well-known.

The cunning machinery made by the wicked has maimed their own hands. 


The wicked bought a one-way ticket to hell. 

No longer will the poor be nameless-no more humiliation for the humble, 

Up, God! Aren't you fed up with their empty strutting? 

Expose these grand pretensions! 

Shake them up, God! 

Show them how silly they look. 


Psalm 9