Septie's Pages

Sunday, November 17, 2024

Fraktur Femur Tydaaac

Horaaaayyyy!!!!



Sambutan hangat para sahabat yang menungguku keluar dari ruang operasi, sambil setengah sadar aku melambai2kan tangan, sambil terus terbujur kaku menahan serangan vertigo dan mual muntah akibat bius spinal 5 jam lalu.

Gambar fraktur femur

10 November 2024, Pagi itu aku bangun dan scrolling Hp, sambil melihat marketplace dan memikirkan baju yang bagus, sampai aku tersadarkan bahwa seharusnya aku memikirkan utk menghadapi hari itu. aku teringat akan meeting audit kantor di jam 08.00 WITA. Meskipun itu masih di jam 06.30 namun otakku sudah sampai diruang meeting di jam 08.00, otakku melapaui dimana kakiku berdiri. Dengan langkah secepat kilat aku menuju kamar mandi, tanpa sadar, adik sepupuku barusan mengepel lantai depan kamar mandi.

GEDEBOAAAAAKKKKK!!!!
aku terjatuh...

saat itu adikku panik dan mencoba mengangkat aku sambil buru-buru karena ada jadwal gereja yang harus didatanginya, namun aku tolak, membiarkan dia pergi ke gereja dan membiarkan diriku berselonjor di keramik yang dingin selama 6 jam, berusaha berdiri karena ingin pipis namun aku tak bisa dan hanya menangis sendirian saat itu dan sambil berteriak-teriak "Tuhan Yesus Tolong Tiyan"

11 November 2024, hariku jatuh dimeja operasi selama 1,5 jam, aku bersyukur karena aku saat itu aku langsung ditangani dengan baik dan langsung di operasi. Dukungan dokter, para medis juga sangat membantuku. Sahabat gereja yang datang menyambut di ruang perawatan Aster Lantai 4 cukup membesarkan hatiku, belum lagi ibuku yang datang disore hari karena masih diluar kota. Besok harinya suamiku datang memberikan senyuman hangat saat dia datang.

Aku sangat gembira menyambut kehadirannya, setelah menyelesaikan administrasi rumah sakit. Dia menyuapiku yang masih pucat sambil berkata "kau adalah orang pertama dalam hidupku yang pernah aku suapi" mendengarnya pun aku sedikit geli. belum lagi dengan sabar dia menemani aku saat aku mau ketoilet, membuang pempers yang sudah semalaman ku pakai dengan bau yang amat tidak sedap. mengantarkanku keluar dari rumah sakit, membuang muntahanku dan sesekali kami bercanda hal yang tidak senonoh saat memandikanku. Dia bahkan tidak risih karena aku tidak sengaja mengompol disebelahnya, tengah malampun dia selalu terjaga saat aku tiba-tiba bangun dan membenarkan posisi pinggangku yang lelah rebahan.

Dua mur yang ditanamkan di paha kanan atasku membuat sedikit tidak nyaman, bukan aku jika enegran tipe 7 ku yang selalu berpikir positif. Mungkin dengan cara ini Tuhan memperlambat langkahku. Banyak hal yang masih dapat aku syukuri setelah kejadian ini:

1. Aku bersyukur untuk orang tuaku yang selalu menolongku
2. Aku bersyukur untuk pasangan hidupku, suamiku, cintaku yang langsung datang dari papua
3. Aku bersyukur untuk sahabat, teman yang mengunjungiku saat dirumah sakit ataupun dirumah
4. Aku bersyukur untuk dokter specialis orthopedhi "dr. Andreas" yang menolongku dengan cepat
5. Aku bersyukur untuk semua team medis yang ada di RS Ciputra dan RSUD Ulin

setiap hari aku bangun pagi dan melihat kemajuan pada diriku sendiri. Hari ini seminggu setelah operasi dan aku sudah bisa menggerakkan pergelangan kakiku dengan lebih kuat.

bukankah? Hati yang gembira adalah obat yang manjur?


Monday, October 28, 2024

Long Distance Married

 

Cek…. cak… cek…. cak 

Suara jam dinding dirumah mungil kami yang mulai terdengar, setelah kurang lebih 3 minggu aq tidak sadar akan suara detaknya. Rumah cemara ini sepi lagi, sesepi hatiku.

“Suamiku datang, suamiku datang, suamiku datang…” aq bahkan menciptakan lagu sendiri utk suamiku Ketika ia akan datang. Menjemputnya dibandara Samsudin N
oor Airport, aku bahkan sudah berada disana 1 jam lebih awal dan akhirnya saat waktu gelap pesawat yang dia tumpangi landing juga, dan aku selalu mengawasi Langkah kaki tiap orang yg datang lewat pintu kedatangan. Dan aku melihat seseorang pria bertubuh gempal, mengenakan kemeja dan membawa jaket dengan serabutan. Aku tau itu suamiku. Aku memberinya kejutan dengan menguntitnya dari belakang dan memeluknya.

Disitulah kegaduhan kami dimulai.

Dia cuti dari pekerjaannya selama 3 minggu, Papua. Ya, disana dia bekerja. Tempat yang jauh sekali.

Banyak hal yang kami kerjakan Bersama selama 3 minggu, aq bangun pagi dengan semangat, memasak dan menyiapkan minuman jahe yang aq beli sendiri dari toko penjual sayuran dekat rumah, pernah kami kehabisan jahe dan kamipun membeli di pasar Bauntung yang berada didekat rumah mungil kami.

Entah kenapa dia yg tidak pernah mau ke pasar dengan tiba-tiba mengajakku kepasar, kami berkeliling pasar seperti 2 anak yang hilang, hanya membeli 1 potong ayam dan beberapa bumbu dapur. Dia sendiri sibuk mencari buah sawo yang tidak ada di jual dipasar itu. Akupun hanya geli melihat kemauannya mencari sawo dan menuntunku kesana-kemari untuk mencarikannya buah sawo.

Kami Kembali dari pasar dan Kembali ke tugas inti kami, mendirikan pagar rumah. Kami berdebat tentang banyak hal, tentang model ini, model itu, pakai semen ini, pakai semen itu. Kami membuat cetakan no rumah yg terbuat dari streofoam bertuliskan 2, dan besok harinya kami serahkan ke bapak tukang. Kami sangat senang. Kami mencoba semen dengan merk ternama namun hasilnya kurang kokoh, dan kami Kembali menggunakan semen biasa. Kami berdebat, berkeliling kesana kemari untuk mencari roaster dan kami mendapatkan roaster dengan model terbaik.


Kami mengunjungi beberapa cafe saat persediaan makanan kami habis, kami memberikan nilai 1-10 pada setiap café yang kami kunjungi. Dan kami mengerjakan banyak hal disana.

Pada suatu pagi, westafel yang biasa utk aq mencuci ikan bocor, dan lantai dibawahnya jadi berbau amis. Pagi itu kami perang mulut, saat itu aku marah. Karena hari sebelumnya westafel itu baik2 saja. Namun karena ada tukang melakukan perbaikan malah menjadi rusak. Dan saat itu dia hanya diam saja saat tukang memperbaikinya. Aku menjadi marah sekali karena aq akan memasak dan semua terlihat sangat berantakan. Suamiku yang malang akan marahanku hanya terdiam.

Aku tau aku melakukan kesalahan pada orang yang sangat aku cintai.

Besok harinya, pipa itu tetap bocor. Tapi aku sudah menemukan cara dengan menampung air di baki plastic yg tidak terpakai, jadi menurutku itu sudah tidak menjadi masalah. Suamiku yang malang masih memikirkannya dan mengajakku ke satu toko bahan bangunan dan membeli kunci inggris, dia menenteng kunci inggris itu dengan pasti, dengan harga yg lumayan mahal menurutku. Dan aku tertawa geli bersamanya karena aku tau dia hanya bergaya akan memperbaikinya, dan selebihnya kunci inggris itu, hanya akan menambah pajangan kami saja. Dan benar saja, tukang juga yang memperbaikinya. Dan masalah pipa wastafelpun selesai.

Hari ini pagar yang kami pesan pun datang, saat dia sudah pergi. Dia hanya bisa melihat dari foto whatsapp yang ku kirim.

Dia pergi untuk Kembali, tapi aku benar-benar merindukan suara dengkurannya, senyuman, pelukannya, kesibukanku memasak, mencuci bajunya atau bahkan sekedar memakaikan handbody ditangannya saat kulitnya sangat kering.

Mungkin ini yang dinamakan jika menikah LDR itu sangat sulit, bukan hanya tentang sex, tapi hidup Bersama dengan orang yang kamu cintai itu sangat menyenangkan.

Jika ada Wanita diluar sana yang marah akan suara dengkuran suaminya, sebaliknya suara dengkuran itu yg aku rindukan.

“Cepetlah pulang sayang, aku merindukanmu”

 

 

 

Tuesday, March 5, 2024

34 years old

Dulu...
Jalan-jalan kesana kemari adalah impianku, minimal setengah indonesia sudah aq jalani lah, sampai diusia 34 tahun ini.
Menghabiskan waktu tidur siang dipinggir pantai salah satu kesenanganku. Menaiki motor keliling satu tempat yang tidak pernah aq kunjungi rasanya bahagia sekali.

Sekarang...
Aku bahagia saat bersamanya, menghabiskan waktuku sendiri mengejar karir seperti tidak ada artinya.

Aku puas dengan masa singleku dulu di 34 tahun, aku puas menikmati petualanganku. Dan akupun siap dipetualangan berikutnyaaa.....

Tuesday, February 20, 2024

Tiyan Mena

Akhirnya badai ini mereda...


This grace that brought me safe thus far

And grace will lead me home


Baru sempat tanganku ingin menulis, sepertinya kenangan indah-indah cukupnya disimpan dalam hati. Terlalu bahagia sampai-sampai dibagian mana ingin ku ceritakan.

Kami menikah di 14 juli 2023, di desa kecilku di kabupaten wonosobo, kami memilih desa kecil itu karena indah, mirip di swiss rasanya. Bukan sekedar kami menikah, tapi kami ingin lebih dekat dan santai saat acara pernikahan kami. Bukan pestanya, tapi kami merindukan kehangatan keluarga.

Bagaimana perjalanan kami berdua sampai ditanggal itu, dan tentunya teman2 sahabat yang menemani kami saat kami single. Semua teman dan sahabatku datang, pelukan senyuman dan doa mereka sepertinya salah satu keajaiban dalam hidupku. Dan tentunya suamiku sendiri. Teman hidupku. "Mena Bertony Ginting".

Perjalanan cinta kami sepertinya sangat direstui oleh semesta, awal kami bertemu, hingga kami bertemu dengan keluarga kami masing- masing, bahkan Tuhan menyediakan rumah baru yg langsung kami tempati saat selesai melangsungkan cara pernikahan.

Kami bertemu di Desember 2021, melakukan pertunangan di 11 November 2022, dan pernikahan di 2023.

Pria yg sudah membuat aq jatuh cinta dari suara telponnya dari ujung indonesia. Kesabarannya menghadapiku dan dari kesopanannya, aku tau dia pria baik dan patut ku pertimbangkan jadi teman hidup.

Kami bukan orang yg sempurna, tapi kami mau bertumbuh bersama menuju kesempurnaan. Kami sama-sama berdosa, tapi kami mau belajar Mengenal Dia, dan Kuasa kebangkitannya.

"Saya Septiyana mengakui bahwa Mena Bertony Ginting adalah suami saya karunia Tuhan. Saya berjanji akan senantiasa mengasihi dan menolongnya. Saya akan setia terhadap suami saya baik dalam suka maupun duka, untung maupun malang. Saya dan suami saya akan berbakti kepada Tuhan dan hidup suci dengan mematuhi firmannya."