Septie's Pages

Tuesday, May 2, 2017

Review Buku: Jokowi Memimpin dengan Hati

Jeng jeng....
Saya me review kembali. Buku kali ini berjudul "Jokowi Memimpin dengan Hati". Naah untuk buku kali ini saya recommended banget. Mending lumayan bagus daripada buku jokowi yang saya review sebelumnya. Mungkin karena saya ini tipenya pembaca self improvement yah. Wokaaai, lanjut....
Saya bertemu dengan buku ini awalnya karena janjian sama seorsng teman di gra****a. Jadi awalnya sudah meniatkan hati dengan tegar saya tidak akan membeli buku karena saya masih memiliki 3 buku belum terbaca saat itu. Tapi ya itu, lupa dech tuh komitmen waktu ketemu buku ini. Ehhh, bukan buku ini saja, satunya buku tentang mantan presiden Habibie.
Langsung ya, check it out:
Judul buku: Jokowi Memimpin dengan Hati
Jumlah halaman: 267
Penulis: Keen Achroni
Penerbit: Ar-ruzz media

Daftar Isi:
Bagian I: Masa yang tak terlupakan
Berkarib dengan Kesederhanaan
Memori Abadi Bantaran Kali
Kisah Pedih Penggusuran
Benih-benih Welas Asih dan Toleransi
Jatuh Cinta pada Kayu dan bambu
Orang Tua sebagai Guru Kehidupan
Warisan Paling Berharga
Jatuh Hati pada Musik Cadas
UGM, Mimpi Menjadi Nyata
Bagian Ii: Kegigihan dalam Menciptakan Wirausaha
Kisah Asmara Sang Jejaka
Episode Hidup ditanah Rencong
Tak bisa jauh dari kayu
Prasasti Cinta itu bernama CV Rakabu
Menembus Pasar Ekspor
Tak mau Menikmati Seorang Diri
Memahat Kemandirian Anak
Muasal Nama Jokowi
Bagian III: Jokowi dan Politik
Tercebur ke Dunia Politik
Membangun Citra Kota Solo
Mengubah wajah Solo
Menyentuh Industri Batik
Memimpin dengan Hati
Pemimpin yang Dekat dengan Ralyat
Tetap sederhana dan Rendah Hati
Momentum Esemka
Bagian IV: Pencapaian Terbesar
Jakarta Memanggil
Solo Memberi Restu
Jakarta Memilih
Menjawab Keraguan
Satu demi Satu
Demi Ibu Pertiwi
Cita-cita Luhur Nawacita
Dipuji Tak Terbang Dicaci Tak Tumbang
Kerja, Kerja, Kerja
Profil Jokowi
Daftar Pustaka
Tentang Penulis

Untuk dibagian awal buku ini saya sudah bisa menebaklah ya jalan ceritanya. Karena sebelumnya pernah membaca. Namun ya tetap saya melanjutkan tanpa melompat.
Dibagian kedua yang saya ingat di bagian ini diceritakan awal mula jokowi lulus dari kuliahnya dI UGM kemudian mendapatkan pekerjaan di Aceh. Hingga kemudian menikahi ibu Iriana dan memboyong beliau ketanah rencong. Pekerjaan yang dipilihnya memang tidak jauh-jauh dari kayu. Beliau bekerja di PT. Kertas Kraft Aceh dan mampu bertahan selama dua tahun. Hingga kemudian pindah ke suatu perusahaan milik pakdhenya bernama PT. Roda Jati yang bergerak dibidang mebel dan menduduki jabatan manager. Dan mampu bertahan selama 1 tahun. Disana Jokowi banyak belajar banyak hal, sehingga memutuskan untuk keluar dan memiliki usaha sendiri. Meskipun berjalan diusaha yang sama, perusahaan Jokowi yang bernama Cv. Rakabu tidak pernah terlibat persaingan atau perseturuan. Nah di Cv ini yang akhirnya menembus pasar internasional
Namun, bukan sampai disitu lantas berhasil, Jokowi saat itu pernah merasakan bangkrut karena tertipu oleh orang, hingga Jokowi harus menutup usahanya. Dan harus kembali memulai segalanya dari nol. Namun karena masih ada orang yang menyukai mebel buatannya, maka sedikit demi sedikit usahanya ini bangkit kembali.
Jokowi pun pandai mengajarkan anak-anaknya, dapat kita lihat anaknya sangat sederhana, tanpa ada garis kemewahan dalam diri mereka. Meskipun Jokowi mampu membeli banyak hal, namun uang tidak dapat menentukan harga dirinya dan mempengaruhi dirinya dengan kemewahan.
Dibagian dua ini pula saya mendapatkan cerita bahwa nama Jokowi iti berasal dari seorang rekan bisnisnya yang berasal dari Prancis yang bernama Bernard. Menurut bernard nama Joko Widodo sangat rumit karena terlalu banyak vocal O, sehingga menurutnya Jokowi lebih mudah. Lucu banget ya...ehhh selanjutnya nama ini begitu akrab di telinga kita.
Dibagian ketiga ini saya jadi tau tentang awal mula jokowi turun ke dunia politik. Awalnya Jokowi hanya mengumpulkan beberapa pengusaha mebel di Solo. Di paguyuban itulah Jokowi mulai dikenal karena mampu meningkatkan daya jual, dan gaya kepemimpinannya yang unik. Disinilah awal kepemimpinannya. Hingga banyak yang memintanya mencalonkan menjadi walikota. Dia mengalir kemana arus membawanya. Hingga namanya dikenal karena mobil esemka yang dipakainya. Tak cukup disitu yang paling menabjubkan saya Jokowi mampu memindahkan PKL tanpa kekerasan, Jokowi mengajak para PKL makan bersama lebih dari 40 kali, berkunjung ke warung mereka, hingga di hari Hnya Jokowi mengajak untuk pindah, hari itu Jokowi diarak oleh para PKL menggunakan Kirab.
Jokowi sangat menyukai budaya dan adat Indonesia. Jargon Solo saat itupun dibuatnya "The Spirit Of Java" begitu banyak pentas seni dan budaya digelar disana. Hingga akhirnya mandat dari bu Megawati datang untuk mengusung namanya di DKI jakarta. Jokowi hanya menerima perintah dan menjalankannya. Solopun merestuinya. Jokowi bersama pak Basuki Tjahaja Purnama pun mendaftar ke KPU sehari sebelum pendaftaran ditutup turun dari sebuah metromini menggunakan kemeja kotak-kotak.
That's Right, beliau berdualah wajah harapan untuk Indonesia berasal. *ehemmm, baper
Dibagian Ketiga adalah ketika beliau mencalonkan menjadi presiden. Dibagian ketiga yang saya dapat adalah tentang sembilan agenda prioritas yang disebut Nawacita yang disusun untuk melanjutkan semangat perjuangan mantan Presiden Soekarno yang dikenal istilah Trisakti. Secara garis besar kesembilan agenda dalam nawacita adalah:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia pintar, meningkatkan layanan kesehatan masyarakat Indonesia dengan menginisiasi Kartu Indonesia Sehat; Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan program Indonesia Kerja dan Indonesia sejahtera.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing dipasar internasional
7. Mewujudkan kemandirian sektor ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakkan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional yang mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.
Well, saya jadi merenungkan beberapa kebijakan yang telah diambilnya. Ternyata memang sangat sesuai dengan nawacita yang menjadi prioritas utama program kerjanya.
Masih ada lanjutannya, dan mari kita dukung pemerintahan yang ada untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Merdeka!!!!

Friday, April 14, 2017

Review buku: Renditions of My Soul

Hari itu saya melakukan perjalanan dari Jogjakarta menuju Banjarmasin. Saat menunggu jadwal penerbangan saya, diruang tunggu mendadak ingin melihat-lihat sekeliling. Memang bibliophile yah, jadinya asal ngeliat toko buku langsung berkaca-kaca aja dech tuh mata. Masuklah saya ketoko buku itu. Saya tertarik sekali dengan toko buku itu, ternyata toko buku itu banyak sekali buku import atau bahasa asing gitu *ndeso. Langsung deh saya menlihat-lihat buku. Karena thema saya akhir-akhir ini sedang sangat mengapresiasi Indonesia, saya putuskan untuk membeli buku yang berhubungan dengan kebudayaan Indonesia.
Mata saya tertarik dengan dua buku saat itu, satu bukunya itu tentang wanita. Satunya buku Renditions ini. Saya berpikir panjang saat itu tentang buku mana yang akan saya ambil. Karena habis dari jogja yah. Uang saya sudah saya alokasikan ke oleh-oleh, pernak-pernik dan yang lain. Belum lagi harga buku itu sama mahalnya. Buku Renditions yang saya beli ini Rp. 250. 000. Gilaaa boook. Bangkrut gueee.... hidup gimana hidup??? Tapi yah itu lagi paling gk bisa nahan kalo lihat buku bagus. Akhirnya dengan berat hati saya ambil salah satunya yang sesuai dengan thema saya "Renditions of My Soul". Jeng Jeng.... inilah Review saya temans..
Judul buku: Renditions of My Soul
Penulis: Desak Yoni & Sarita Newson
Jumlah halaman: 388
Penerbit: Saritaksu Editions
Cetakan: 2013
Jenis buku: Fiksi
Bahasa: Inggris
Daftar isi:
Part 1: Out there in the Dark
Part 2: For Better of for Worse
Part 3: In Sickness and in Health
Part 4: For Richer, For Poorer
Part 5: Till Death do us Part
Part 6: Life After Death
Epilogue
Gimana yah buku ini? Hahahaha.... saya sebenarnya bukan penyuka novel kan yah, tapi ada teman saya yang bilang kalau ini bukan novel tapi roman. Yah apalah itu namanya yah. Tapi saya suka buku ini. Makanya saya review.
Buku ini merupakan novel cerita kehidupan seorang gadis. Dari cerita yang dibagikan penulis, alur cerita buku ini memang terlihat semrawut tanpa ending kisah yang jelas. Hanya memceritakan bagaimana dia mengatasi kesedihan yang dialaminya tak heran buku ini hanya diberikan rating bintang 3 bagi pengguna goodreads. Namun dari sudut mata saya melihat Desak Yoni ingin mengangkat juga kisah kehidupan dan adat istiadat orang bali. Bagi orang yang ingin mengerti dan mengenal budaya bali. Buku ini cocok sekali. Dengan alur cerita yang santai, penggunaan bahasa inggris yang tidak begitu British banget cukup memudahkan kita untuk mengerti maksud dan tujuan penulis.
Gadis bali yang menjadi tokoh utama dibuku ini bernama Made Angel. Diceritakan Tentang masa kanak-kanaknya di desa Ubud Bali. Dimasa kanak-kanak Made Angel sangat sederhana, seperti anak Indonesia pada umumnya. Hanya saja masa kanak-kanaknya Made sangat sering melihat perlakuan neneknya yang dipanggil Dadong Tublen. Dadong Tublen sepertinya memiliki Black Magic, agak mistis-mistis gitu. Saudara Made yang berusia 6 bulan harus meninggal untuk dijadikan tumbal. Setelah adiknya meninggal hubungan Ibu dan Kakeknya tidak baik, dalam budaya bali ternyata anak cowo itu sangat berharga. Kakek madepun berucap pada ibunya "Hanya wanita yang jelek yang tidak dapat melahirkan seorang laki-laki". Hubungan ibu dengan kakek neneknya tidak berlangsung dengan baik sewaktu ia kecil. Ibunya kemudian hamil dan melahirkan seorang wanita lagi.
Setelah itu ia beranjak menjadi remaja dan mulai jatuh cinta. Kehidupan cintanya tidak berjalan mulus. Ia pernah beberapa kali bergonta-ganti pacar. Pacar pertamanya cukup mistis. Karena pacarnya kedapatan selingkuh. Kemudian ia tidak mengakuinya pada Made dan membuat sumpah bahwa jika ia selingkuh ia akan meninggal kecelakaan bersama motornya. Diwaktu yang lain ia bertemu dengan Made tepat ketika ia sedang selingkuh. Made membisikinya dengan kalimat "kematianmu sudah dekat, bersiaplah" sang pria hanya tertawa saja dan mengatakan bahwa itu adalah kebodohan. Tak lama dua bulan setelahnya seseorang datang kerumah Made mengabarkan bahwa pria yang bernama De tu' meninggal kecelakaan. Madepun datang menghadiri acara kremasi. Cinta sejatinya saat itu bukanlah de Tu' melainkan Kadek, ia jatuh cinta pada kadek saat SMA cinta itu membuatnya hamil dan menggugurkan kandungan setelah itu ia melanjutkan sekolahnya kembali. Gilaaa, strong banget yah.
Cerita yang paling lucu adalah ketika Ia akhirnya menikah. Ia menikah pertama adalah dengan seseorang yang sama sekali tidak dicintainya bernama Adi. Adi adalah anak dari pemilik bar dimana Made bekerja. Adi memiliki keturunan bule Australia dari ibunya yang merupakan istri kedua dari ayahnya. mengapa mereka menikah? Saat itu Adi sedang mabuk berat di bar tempat Made bekerja yang tidak jauh dari rumahnya. Made saat itupun berinisiatif untuk menolong Adi dengan membawanya kerumah dan tidur dikamarnya, sedang Made menyelesaikan tugasnya sampai jam 2 subuh. Setelah pulang Madepun tidur di paviliun sebelah rumah. Namun ketika pagi hari Made menjenguk Adi dan segera menyiapkan minum. Ayah Made memergokinya dan segera memanggil tetua kampung dan segera menyiapkan pernikahan mereka. Gosh!!!
Made kemudia bercerai dengan Adi karena adi memiliki watak yang keras. Dan ternyata Adi adalah seorang pengedar obat-obatan terlarang. Made sempat diboyong ke australia saat ity. Disana made belajar bahasa inggris, dan mencari pekerjaan disana. Made mendapatkan seorang anak dari pernikahan pertamamanya. Karena Dia dipukul akhirnya meminta cerai. Kemudian ia menikah kembali, namun pernikahan keduanyapun tidak berlangsung lama. Hingga akhirnya dia menikah dengan seseorang bernama Jack seorang bule Australia juga. Disini si penulis bukan hanya menceritakan tentang kehidupan bali namun juga budaya Australia, china hingga USA. Dipernikahannya yang lumayan lama ini mereka membangun bisnis mereka dan mereka berhasil hingga bisa keliling dunia. Dari pernikahannya yang ketiga ini dia memiliki seorang anak.
Buku ini memang sepertinya segala sesuatu berlangsung sangat cepat tanpa ada klimaks dari ceritanya. Ceritanya terlihat acak dan tidak beraturan bagi penyuka novel, namun bagi saya yang menyukai budaya romantisme cinta dan kontrofersi hati itu jadi tidak sebegitu penting.
Dipernikahannya yang ketiga bersama Jack ini pula tidak selesai diceritakan. Jack saat itu berubah menjadi seorang gay dan menyukai party. Dia jatuh cinta pada seorang lady-boy. Dia sering mengunjungi tempat prostitusi. Hingga akhirnya dia menderita HIV. Namun di akhir cerita Made sudah kembali ke bali bersama anak keduanya Dharma, sedang anak pertamanya Indra bersama Jack di Australia. Made menikmati hidupnya kembali, dia sudah dapat memulihkan dirinya dan menjadi bermanfaat bagi banyak orang di kampunnya Ubud. Dia sudah tidak mempedulikan Jack kembali. Dia kembali mempercayai karma, apa yang kita lakukan pada orang lain itu yang akan kembali pada diri kita.
Wahhhh cape juga mengingat dan menuliskan kembali buku ini. Baru sempet review.
Selamat pagi hujan.

Saturday, March 18, 2017

Review Buku: Jokowi Si Tukang Kayu

Jokowi si Tukang Kayu. Judulnya cukup menarik saat saya melihat buku ini di salah satu olshop. Seketika itu juga mata saya berbinar-binar dan ingin buku ini. Tapi setelah bukunya datang. Yaaa, ternyata buku ini adalah sebuah novel. Saya bukan penikmat buku novel sebenarnya, saya penikmat buku yang lebih ke self improvement. Jadi di awal agak kecewa dengan buku ini. "Pasti akan Baper lagi dech bacanya" dalam hati saya begitu. Tapi ya akhirnya saya putuskan untuk menikmati buku ini.
Eng ing eng setelah saya baca buku ini, saya suka sekali. Karena saya turunan jawa yah, jadi dibuku ini banyak dituliskan falsafah-falsafah jawa yang bagus sekali artinya, jika diartikan dalam bahasa jawa. Terkadang saya jadi teringat dengan tempat kuliah saya di semarang karena saya membaca serasa saya berada ditengah situasib tersebut.
Eittt sebelum saya cerita lebih rinci lagi berikut review sedikit dapat saya tuliskanJudul buku:
Jokowi si tukang kayu
Penulis: Gatotkoco Suroso
Penerbit: PT. Ufuk Publishing House
Jumlah halaman: 246
Daftar isi:
Catatan Penulis
Prolog
Sekar Pangkur
Sluku-sluku Bathok
Lampu Senthir
Pring Reketeg
Bantaran Kali
Wong Ndeso
Sambel Korek
Gondrong Ndeso
Terminal Tirtonadi
Rocker
Darah Muda
Nrimo Ing Pandum
Iriana
Ojo Dumeh
Simpel
Kerjo Mempeng Tirakat Banter
Gagal Logika
Welas Asih
Jokowi: Jeneng tanpa Jenang
Sapa Nandur Bakal Ngunduh
Ucapan Terima Kasih
Tentang Penulis

Ketika membaca buku ini saya teringat oleh salah satu judul sinetron dulu namanya Keluarga Cemara. Bedanya salah satunya  kalau keluarga cemara ditonton, ini di baca. Salah duanya keluarga cemara itu dari keluarga bandung kalau jokowi ini dari solo. Sehingga dari tata bahasa yang digunakan cenderung mengarah ke tradisi budaya solo. Itu pula yang membuat saya tertawa ketika saya membaca buku ini. Saya jadi teringat banyak adat-adat jawa ketika saya kuliah dulu. Saya jadI merasa saya berada di solo ketika saya membaca buku ini. 
Hal yang lucu yang saya ingat ketika saya membaca buku ini adalah arti singkatan Gondes. Dulu ketika kuliah banyak teman-teman saya sering mengatakan "piye ndes" artinya "gimana ndes?" Saya sempat bingung saat itu dan bertanya "ndes itu artinya apa" teman saya hanya menjawab "ndes itu kepanjangan dari gondes artinya setan" saya percaya saja dan manggut-manggut tanda setuju meskipun itu tidak cukup memuaskan. Naaaah! Dibuku ini, saya justru tau "gondes" itu apa, ternyata "gondes" itu adalah singkatan dari gondrong ndeso. Saya tertawa terpingkal menertawakan buku dan diri saya sendiri saat itu.
Banyak filosofi jawa, seperti:
Lagu pangkur, yang merupakan salah satu lagu macapat, yang berisikan munggah nduwur.

Sekar pangkur kang nirwana
Lelabuhan kang kanggo wong aurip
Ala lan becik puniku
Prayoga kawruhana
Adat waton puniku dipun kadulu
Miwa ingkang tatakrama
Den keesthi siyag ratri

Banyak sekali lagu adat jawa dituliskan, bagus juga untuk saya tuliskan disini:

Sluku-sluku Bathok

Sluku-sluki bathok
Bathoke ela-elo
Si rama menyang solo
Oleh-olehe payunh mutha
Tak jenthit lololobah
Wong mati ora obah
Yen obah medeni bocah
Yen urip goleka duit

Pring Reketeg

Pring reketeg gunung gampil gempal
Mlakuo sing jejeg dadi bocah ojo nakal
Pring reketeg gunung gamping gempal
Ojo gembeng-gembeng, nek gembeng di sruduk celeng
Ojo clingas-clingus nek clingus di ambung wedus
Ojo plenggang-plenggong nek mlenggong ndak koyo bangkong
Pring reketeg gunung gampil gempal
Ojo galak-galak mengko ndak gundulmu buthak
Ojo srakah-srakah mengko ndak wetengmu pecah
Pring reketeg gunung gampil gempal
Ojo prengat-prengut nek mrengut ambumu kecut
Ojo glendam-glendem nek ngglendem pipimu tembem
Ojo sruntal-sruntul nek nyruntul digondol tuyul
Pring reketeg gunung gampil gempal
Mlakuo sing jejek dadi bocah ojo nakal
Ojo bengak-bengok mengko ndak koyo kodok
Ojo pringas-pringis mengko ndak bathukmu klimis
Ojo cengar-cengir mengko ndak lambemu ndower
Pring reketeg gunung gampil gempal
Pring reketeg gunung gampil gempal
Dadi bocah sing sregep sinau ojo seneng dolan lan mblayang
Men mbesok dadi wong sing kepenak uripe lan kepomo manungsane

Ada lagi beberapa nasehat jawa, diantaranya:
Gusti Allah iku seneng wong kang gelem kerja mempeng tirakat banter, artinya Allah itu suka terhadap orang yang rajin bekerja dan tirakat.
Sawang sinawang artinya saling melihat. Kehidupan orang itu kita saling melihat, terkadang kita melihat orang lebih enak daripada kita, tapi belum tentu demikian.
Ojo dumeh, artinya jangan merasa paling kuat, paling hebat, dan paling berguna, karena manungsa itu tidak bisahidup tanpa bantuan orang lain.
Bagus ya, dari buku ini dan beberapa nasehat jawanya saya menjadi semakin bangga dengan Indonesia dan budaya jawa. Berharap dengan buku ini banyak orang membaca dan semakin mencintai budaya Indonesia.

Monday, February 27, 2017

Review Buku: Tuhan Dalam Secangkir Kopi

Gak sabar ngereview buku karya bang Denny Siregar ini.
Dapatnya buku ini saya memesan disalah satu toko buku online, berhubung ada tulisannya gede "dapet tanda tangan penulis" gimana gak langsung dech saya masukkan keranjang belanja tanpa mikir 10 kali. Saya pesen buku ini bersama buku "Jokowi si Tukang Kayu". Untuk buku "Jokowi si tukang kayu" belum sempat saya baca karena bukunya baru datang kemaren baru sempat hari ini baca buku Bang Denny dan langsung review. Woke langsung saya review ya.
Judul buku: Tuhan dalam Secangkir Kopi
Penulis: Denny Siregar
Penerbit: Noura Books
Cetakan: 1 Mei 2016
Jumlah Halaman: 199

Belum tau Denny Siregar? Pria ini bernama lengkap Denny Zulfikar Siregar. Banyak yang mengenalnya di Media sosial. Bang Denny ini banyak belajar menulis dari radio, salah satunya Radio Suara Surabaya. Tulisan-tulisannys tentang agama dan politik Indonesia banyak disadur oleh situs media. Banyak yang menjuluki Bang Denny ini penggiat dunia maya. Tulisannya yang kala itu sangat fenomenal adalah "Surat Cinta untuk ISIS" yang ditulisnya pasca bom Jakarta. Karakter tulisan Bang Denny ini selalu melibatkan kopi, karena Bang Denny sangat begitu terinspirasi dengan kopi yang tidak pernah menyembunyikan kepahitannya. Githu...
Balik ke buku ini lagi yah. Buku ini banyak menuliskan tentang Ketuhanan. Meskipun buku ini berlatar belakangkan agama Islam karena Bang Denny ini muslim, tapi buku ini sangat oke untuk di baca bahkan untuk bukan hanya orang muslim saja.
Seperti biasa ke khas an dari tuisan Bang Denny ini tulisan-tulisannya lumayan ringan jadi kita bisa baca sambil tiduran, makan, dan mandi boleh juga. Karena ini bukan bentuk tulisan novel ya, jadi dibuku ini terdiri dari 70 bab, jadi satu babnya paling banyak tiga lembar.
Banyak hal yang saya dapat dari cerita ngopi bareng Bang Denny ini.Bang Denny yang saya terawang (udah kek paranormal aja) dari tulisannya merupakan orang yang sudah pernah mengalami kesukaran dan kesedihan dalam hidupnya, sudah pernah mengejar uang atau harta, sehingga dia merasa uang dan harta bukan merupakan sumber dari kebahagiaan itu sendiri.
Bang Denny merupakan salah satu pengagum NU, sama seperti saya juga, saya menyukai beberapa dakwah-dakwah Emha Ainun Najib dan beberapa buku sastra tulisannya. Bang Denny Dibuku ini menuliskan kekagumaannya dengan jelas.

Ketika perama kali NU mengeluarkan konsep Islam Nusantara sebagai antitesis dari Islam ala Saudi, jujur, saya terpesona.
Emha membawakannya dengan gaya kampungan, bukan gaya padang pasir. Gus Mus menceritakannya dengan gaya tutur, buan gaya menghardik. Quraish Shihab menggiringnya dengan gaya filsuf, bukan gaya menuding. Mereka menyeret kembali gaya bercerita dengan model walisanga. Dimana Islam diterima dengan cinta dan terhormat. Amanah bukan amarah. Menyejukkan bukan menakutkan.

Saya melihat mereka "wow" merupakan orang-orang yang mau terus belajar. Selalu merendahkan diri mereka agar tidak terlihat tinggi. Mungkin saya perlu mengangkat kopi untuk mereka ini.
Eitttt.... tapi saya bukan Bang Denny yang menandakan tulisan saya selesai dengan memberi penghormatan dengan secangkir kopi. Masih ada sisi lain dibuku ini yang belum selesai saya bagikan.
Beberapa tulisan cantik dan ringannya

Kita menafsirkan kebahagiaan berdasarkan nafsu kita, sehingga kita tertutup dari apa yang dibutuhkan jiwa kita. Kita begitu sombongnya merasa bahwa rencana kita sempurna, tapi Tuhan-Karena sayang-Nya-menggagalkan semua apa yang kita rencanakan. Senyumlah, mungkin Tuhan hanya ingin "minum kopi" dengan kita.
Coba berdoa dulu sebelum berusaha. Minta kepada Tuhan untuk memberikan petunjuk apa yang harus dilakukan dengan kepasrahan total, karena engkau tidak mengert apakah yang akan kau lakukan nanti benar ataukah salah.
Manusia itu kadang-kadang suka memperlakukan Tuhan seperti pembantu yang bisa disuruh-suruh. Manusia yang berencana, Tuhan yang kerepotan.
Berteman dengan orang toleran itu menyenangkan. Mereka tidak peduli apakah mereka sesendok kopi atau dua sendok gula. Buat mereka, kenikmatan itu ketika semua seimbang.

Bukan hanya pemuja tokoh Nu, Bang Denny juga merupakan pemuja Ahok. Ada salah satu bukunya yang pernah saya review di bulan lalu yang berjudul "Semua Melawan Ahok". Dibuku ini Bang Denny juga menulis tentang Ahok.

Ahok mampu memaknai amanah di saat banyak pejabat melihatnya sebagai peluang. Ahok mampu memaknai hukum Islam, disaat banyak orang melihatnya sebagai kafir
Mungkin, jika Ahok adalah seorang dokter, seoramg pengacara, atau seorang ulama bersorban, dia akan melihat nikmat yang diberikan kepadanya sebagai bagian dari jalan menuju surganya, daripada kubangan kemewahan materi di dunia.

Dari tulisan Bang Denny ini saya melihat bang Denny orang yang mau belajar dan membuka diri. Wow Pria berusia 43 tahun ini saja masih ingin belajar. Lah gue?? Apa kabar??
Ahhh sepertinya saya perlu berguru dari Bang Denny dan Pak Ahok
Jadi mimpi ngopi cantik bareng mereka.
Mimpi lo!
Ahh Thomas Alfa Edison juga mimpi dengan keras kepalanya untuk menemukan sebuah lampu.

Thursday, February 23, 2017

Review Buku: Menjadi Wanita yang Berjalan Bersama Allah

Setelah bangun pagi ini, berdoa dan yoga barang 30 menit (dalam rangka sok sehat). Pagi ini saya jadi ingin mereview kembali buku cantik untuk para wanita yang ditulis buku Cynthia Heald. Entah kenapa akhir-akhir ini banyak sekali yang mau memberi saya buku. Saya jadi bingung memilah buku mana dulu yg mau saya baca kemudian review. Btw kalau ada yang mau ngasih saya buku, boleh juga loh.
Ok. Buku Cynthia kali ini dalam bentuk buku renungan perhari yang akan habis selama 31 hari. Bukan seperti buku Cynthia yang pernah saya baca dan ada pertanyaan yang diisi seperti bahan untuk PA. Buku Cynthia kali ini bahan bacaan renungan yang lebih ringan. Spesifikasi buku dan penampakannya seperti berikut ladies:


Judul buku: Menjadi Wanita yang Berjalan Bersama Allah (Becoming a Woman who Walks With God)
Penulis: Cynthia Heald
Penerbit: Pionir Jaya
Cetakan ke-3,Juni 2009
Jumlah Halaman: 115
O Allah, aku telah mengecap kebaikan-Mu dan itu telah memuaskanku dan juga membuatku haus untuk mendapatkan lebih lagi. Dengan pedih aku sadari kebutuhanku akan anugrah yang lebih lagi. Aku malu akan kurangnya kerinduanku. O Allah, Allah Tritunggal, Aku ingin menginginkan Engkau; aku rindu dipenuhi oleh kerinduan; aku haus akan adanya kehausan yang lebih lagi. Perlihatkanlah kemuliaan-Mu, aku berdoa pada-Mu, sehingga aku dapat benar-benar mengenal Engkau. Dalam kemurahan, mulailah suatu karya kasih yang baru dalam aku. Katakanlah kepada jiwaku, "Bangkitlah, kekadihku, cantikku, dan marilah." Kemudian berilah aku anugrah untyk bangkit dan mengikut Engkau naik dari dataran rendah berkabut dimana aku telah begitu lama mengembara ini. Dalam nama Yesus. Amin.
A.W. Tozer
Buku ini diawali dengan doa dari Tozer. Doa yang sangat simpel menurut saja, doa yang sangat jujur, doa yang cocok untuk diucapkan ketika kita sedang tidak ingin berdoa.
Mengapa saya perlu buku in? Karena saya tau belum dapat berjalan bersama dengan Allah secara konsisen. Jangan dikira banya buku koleksi saya yang rohani menyatakan bahwa saya kudus atau holy gitu yah, tidak! Saya sedang belajar mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya. Karena saya tau diluar Dia saya tidak dapat berbuat apa-apa. Buku ini menolong saya untuk saya rutin dalam bersaat teduh.
Buku ini buku renungan selama 1 bulan, sehingga daftar isi yang ada:
1. Aman karena Tinggal di DalamNya
2. Memilih untuk Tinggal di Dalam-Nya
3. Memilih untuk tinggal di Dalam Firman-Nya
4. Berbuah
5. Sehari demi Sehari
6. Terbanh dengan Kelas Satu
7. Allahku Peduli
8. Allah Beserta Kita
9. Ikut dalam Kehadiran-Nya
10. Anugrah Kesabaran
11. Berdiam diri dan Menanti
12. Menanggapi Keadaan yang Menyakitkan
13. Perlindungan dari Kekecewaan
14. Kuasa Ketekukan
15. Bahagia Dalam Pencobaan
16. Kepercayaan tak Bersyarat
17. Penderitaan dan Kemuliaan
18. Kesetiaan Allah
19. Kekuatan Bagi yang Letih
20. Penjunan dan Tanah Liat
21. Tunduk pada Tujuan Allah
22. Mengambil Sikap
23. Berjaga-jaga Dengan Yesus
24. Waspada
25. Berjaga-jaga Terhadap Hal-hal yang mengalihkan Perhatian
26. Hanya Lewat
27. Bebas dari Keterlibatan
28. Kerinduan akan Firman Allah
29. Haus akan Alkah Sendiri
30. Pelataran Tuhan
31. Beristirahat dalam Allah.
Setelah membaca judul-judulnya sangat menarik ya, saya mendambakan buku ini sejak lama dan baru kesampaian sekarang.
Dari pengalaman saya menggunakan buku ini dihari pertama tentang "Aman Tinggal di Dalam-Nya" bagi tiap wanita kata 'aman' itu sangat nyaman terdengar di telinga kita. Dibuku ini dituliskan ilustrasi mengenai kerang. Kerang yang memiliki cangkang yang keras untuk melindungi isi didalamnya. Sehingga mutiara yang ada didalamnya tetap terjaga. Demikian firman Allah yang berkata "diluar Aku, Kamu tidak dapat berbuat apa-apa". Kita seperti mutiara dalam kulit kerang, diluar itu kita tidak akan pernah menjadi apapun. Seperti Ranting anggung yang akan mati jika lepas dari pokoknya.
Berdiam didalam Kristus adalah memutuskan untuk mengijinkan Kristus menjadi sumber kita, menyerahkan hidup kits bagi hidup-Nya, menjadi kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya, percaya Dia akan menyediakan semua yang kita butuhkan. Itu artinya tiap hari memilih untuk menghabiskan waktu dengan Dia didalam firman-Nya dan dalam percakapan dengan Dia. Berdiam didalam Kristus adalah melekatkan diri kita yang rapuh dan halus ini dengan teguh dan permanen pada Sang Pokok agar dapat menerima kekuatan dan keamanan-Nya.
Kiranya Damai sejahtera, Allah yang melampaui segala akal memelihara hati dan pikiran kita
Amin

Wednesday, February 22, 2017

Review Buku: Soekarno Dipuja, "Dibunuh", dan Dikenang

Akhirnya kesampean juga saya berkunjung ke perpustakaan daerah yang sudah saya rencanakan beberapa waktu silam. Setelah muter-muter kesana-sini mencari buku sastra yang saya tidak temukan saat itu, akhirnya saya putuskan untuk melihat-lihat buku sejarah. Eng ing eng... akhirnya tertambatlah hati saya pada buku ini. Langsung ya...

Judul buku: Soekarno Dipuja, "Dibunuh" dan Dikenang
Penyusun: Swadesta Arya Wasesa
Penerbit: Trans Idea Publishing
Cetakan: Pertama, 2014
Jumlah Halaman: 258

Buku ini sangat menarik bagi saya karena buku ini termasuk buku social sciences tentang biografi yang cukup lengkap. Diceritakan dari awal kelahiran soekarno yang memiliki nama sebenarnya kusno pada waktu kecilnya ini sampai sang Putra Fajar menjadi seorang Presiden, hingga meninggal sebagai orang yang terasingkan.
Dari buku ini saya mengerti sedikit banyak tentang sejarah perjuangan dan simbol-simbol yang ada, misalnya dengan beberapa guyonan semangat "MERDEKA!!" yang sering dikumandangkan orang ketika mendekati 17 agustusan atau sekedar bendera plastik yang biasanya dihiasin di kampung-kampung atau jalan menuju rumah kita. Tau gak? Ternyata itu adalah perintah dari Bung Karno ini. Itu merupakan perintah keduanya setelah text proklamasi Indonesia dibacakannya.
Ketika membaca buku ini saya sendiri ikut hanyut dalam cerita sejarah ini. Sesekali ketika saya membaca bagian Bung Karno berpidato di akhir pidatonya saya terkadang bertepuk tangan sendiri atau sekedar merinding membaca kisah perjuangannya. Diakhir cerita ketika Soekarno sakit dan terlupakan oleh bangsa ini, dan ketika Moh. Hatta datang untuk mengunjunginya yang terakhir kalinya, disitulah saya menangis tersedu-sedu. 
Soekarno merupakan orang yang mampu mengobarkan semangat kemerdekaan dengan pidato-pidatonya. Soekarno sering kali dipenjara oleh belanda karena dianggap dengan pidatonya dia dapat merusak rencana belanda untuk terus menjajah Indonesia. Tapi yah jangan panggil dia Bung Karno jika ia tidak dapat hidup dimanapun dia dibuang. Dia justru menyebarkan virus kemerdekaannya kepada banyak orang.
Tak heran namanya sering disebut si "Macan Asia". Dari Soekarnolah KAA (Kongres Asia-Afrika) dibentuk untuk melawan penjajahan. Amerika menjadi sangat benci padanya saat itu, karena bukan orang yang gampang dipengaruhi oleh pihak manapun. Pada saat terjadinya perang dunia ke-II denga tegas soekarno menyatakan Indonesia tidak memihak manapun hingga membentuk gerakan Nonblok saat itu.
Soekarno bahkan tidak rela sejengkalpun tanah Indonesia di kuasai oleh asing. Ia bahkan sangat merebut Papua saat itu dari Belanda karena ia tau Indonesia sangat kaya.
Sedikit bercerita tentang Freeport saat ini. Mengapa Freeport itu ada di Indonesia. Dibuku ini dituliskan pada tahun 1959 Forbes wilson yg merupakan direktur Freeport saat itu melirik penemuan Jacques Dosy ditahun 1936 tentang adanya gunung tembaga di papua. Wilsonpun datang kesana untuk mengecek, dan wow ternyata surprised!! Disana bukan saja ada tembaga namun perak dan emas yang berbongkah-bongkah terdampar dipermukaan tanah. Demi Freeport, Amerika ingin menguasai Indonesia.
Amerika saat itu mencari cara untuk dapat menahlukan sosok Soekarno ini. Setelah 9 kali proses pembunuhan yang terus gagal, Amerika mencari cara lain untuk membunuhnya. Ketika diwawancarai Cindy Adams soekarno mengatakan satu cara untuk membunuhnya adalah jauhkanlah rakyatnya dari dirinya. Betul pernyataan itupun diambil oleh Amerika untuk menjadi alatnya.
Gerakan G30S/PKI yang disebut-sebut orang adalah pemberontakan PKI ternyata adalah skenario yang sudah dirancang oleh Soeharto saat itu. Mungkin istilah sekarang adalah makar. Haha, Soekarno dituduh membela PKI saat itu. Rakyat dan mahasisawa saat itu banyak menentangnya. Saat itu situasi sangat keruh, negeri terpisah menjadi 2 kubu yang pro dan kontra dengan Soekarno. Saat itu Meskipun Soekarno dapat melakukan perang melawan Soeharto, Bung Karno memilih untuk meredam dan mundur, karena ia tidak ingin terjadi pertumpahan darah di tanah air yang ia perjuangkan ini.
Soeharto yang saat itu menjadi kaki tangan Amerika mendapat banyak bantuan. Hingga akhirnya terciptalah Supersemar versi dirinya sendiri, yang mengangkat dirinya sendiri. Meskipun supersemar sampai sekarang masih misteri bagi para sejarahwan.
Semua demi Freeport yang masih bertahan sampai detik ini.
Soekarno meninggal karena penyakit yang dialaminya, ia diusir dari istana negara, dan tidak mendapatkan penanganan yang baik secara medis. Saya menangis ketika sahabatnya Hatta datang mengunjunginya. Sahabat Soekarno membebaskan rakyat dari kolonialisme Belanda dan Jepang. Ibarat seorang kekasih yang masih memendam cinta yang besar tetapi terpisahkan puluhan tahun, begitulah mereka berdua. Sang dwi tunggal, merekalah negarawan sejati.
Sudahlah nanti saya mendadak baper lagi.
MERDEKA!!!!!

Monday, February 13, 2017

Review Buku: A Man Called #AHOK

Have doneeee..... 
Haha.. seneng bangettt hari ini sudah menyelesaikan buku ini. Sebenernya pengen banget beli buku ini. Tapi gue sih gitu orangnya. Banyak keinginan dan tanpa realisasi kerja nyata. Beda banget ya sama pak Ahok. Saya udah punya dua buku tentang pak Ahok. Terus... masa saya mesti beli buku tentang pka Ahok lagi sih. Beruntungnya tipe yang lebih sering mengkhayal seperti saya dan lama penerapannya itu kadang bisa dapat barang karena kelamaan mikir, ntah barang itu jadi murah atau gratis. Seperti kali ini buku yang saya dapat dari teman saya dengan judul "a man called #AHOK".
Sebenernya buku ini id tulis oleh Pendulung Ahok garis keras atau FBA (Fans Berat Ahok). Sebenernya saya ngefans sih, cuma saya bukan warga DKI saat ini ya sudah hanya bisa ngebantu twit atau sekedar baca-baca beberapa buku biografinya doang.
Langsung ke review bukunya yah..
Judul Buku: A man called #AHOK
Penulis: Rudi Valinka
Jumlah Halaman: 11
Karena yang saya dapat buku ini dalam bentuk pdf jadi untuk penerbitnya gak ada ya, buku ini sengaja dibagi-bagikan sebagai contoh dukungan pak Basuki Tjahaja Purnama dalam pemilihan gubernur DKI jakarta tahun 2017. Mas Rudi ini demi menulis buku ini, beliau rela mengunjungi daerah belitung timur tempat kelahiran pak Ahok ini. Mas rudi rela mengunjungi teman-teman, guru-guru bahkan musuh-musuh politik beliau. Buku ini hanya berisi kumpulan twit @kurawa tentang perjalannya kesana. Karena kumpulan twit dan bahasanya mudah maka buku ini amat nyaman untuk digunakan sebagai bahan bacaan ringan yang bisa di baca tanpa kopi, dan sambil ngantuk pun bisa. Enak kog. Seperti kita membaca twitter aja. Di buku ini juga disertai beberapa foto yang diambil dari beberapa kejadian.
Kalau tulisan Bang Denny siregar itu bacaan dalam bentuk facebook dan blog, bila mas Rudi ini dalam bentuk Twitter nya. Cakeep..
Mas Rudy menuliskan twitnya dari berbagai pendapat, beberapa tulisan Mas Rudy yang saya kutip.
Dari kecil Pak Ahok memang sudah nampak mental petarungnya. Jika dia ingin, maka harus bisa. Sekolah pun dijabanin  walaupun masih belum cukup umur.
Teman sekolah: 
Saat Ahok tersenyum ketika di-bully, justru itulah poin yang membuat banyak orang  jadi segan kepada Pak Ahok hingga saat ini.  Cool. Meskipun ayahnya Ahok punya mobil, Ahok kecil nggak dianter-anterin. Katanya, Pak Ahok sudah punya jalan tikus sendiri dari rumahnya ke sekolah. Sejak kecil sudah ditanamkan rasa mandiri oleh orang tuanya.
Pak mus yang pernah menjadi teman sebangku Pak Ahok ketika SD mengatakan pengalaman yang paling lucu ketika mereka nyolong berenang di PT. Timah (rekanan kantor perusahaan ayahnya) Ahok saat itu tidak pernah ikut berenang, Ahok kecil hanya bertugas menjaga teman-temannya berenang. Menurut Pak Mus, walaupun Ahok tahu ini melanggar, tapi Ahok pula yang meng ingatkan teman-temannya untuk tidak kelamaan atau keseringan. "Alhamdulillah  belum pernah ketangkap", kata Pak Mus. Ini berkat kejelian Pak Ahok untuk menghitung waktu, dari kecil sudah nampak leadership-nya.
Sewaktu SMP Ahok kecil menjadi ketua osis. Kebetulannya istri Pak Mus yang bernama bu Erni ini juga merupakan teman semasa SMP Pak Ahok. Beliau mengatakan Ahok tidak pilih-pilih teman saat SMP. Bahkan, dikisahkan Bu Erni, Pak Ahok juga suka main karet dan gemar main voli bersama teman-teman wanita.
Adalagi Pak Sayono teman SMP Pak Ahok. Mas Rudi menceritakan bahwa kehidupan ekonomi Pak Sayono tidak se beruntung Pak Ahok. Selepas pulang sekolah dia harus menjaga adik-adiknya dan mencari nafkah jualan kue. Pak Ahok sering menyampaikan simpatinya kepada Sayono, karena jika Pak Ahok di posisi yang sama, belum tentu dia bisa unggul dari Sayono. Ada satu kejadian saat ulangan matematika. Pak Ahok pernah mencoba “nyontek” ke Joni. Di sinilah Ahok dinasihati Sayono yang lalu buat dirinya sadar. “Pak Ahok, kau kan anak tauke, pasti kalo besar nanti kamu pun jadi pengusaha, sementara pengusaha itu harus jago hi tung-hitungan agar nggak ketipu.” Nasihat inilah yang buat Ahok kecil pun berpikir. Karena hal ini Ahok sangat respek dengan Sayono. Berkat kejujuran pak Sayono, Pak Ahok mengingatnya dan menjadikan Pak Sayono plt. Kabid bansos, dan lepas dari itu Pak Sayono melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka dan kini menjadi camat Gantung, tidak berpidah dan berwirausaha kecil-kecilan.
Para guru:
Pak Bachtiar, guru SMP Pak Ahok, mengajarkan mata pelajaran agama dan olah raga saat itu. Beliau sangat respek dengan Pak Ahok karena menurut Pak Bachtiar, ada satu momen terharu saat Pak Ahok menjadi anggota DPRD Belitung Timur, sedangkan Pak Bachtiar pindah kerja di Sekretariat DPRD. Saat itu ada acara sidang anggota DPRD, Pak Bachtiar bertugas menurunkan bang ku-bangku untuk tamu-tamu undangan. Saat itu Pak Ahok melintas lewat. Pak Ahok berhenti dan melihat Pak Bachtiar bekas gurunya. Lalu dia katakan "sudah pak biar saya yang kerjakan ini" Pak Bachtiar menolak. Pak Ahok terus memaksa agar dia yang kerjakan tugas Pak Bachtiar. Beliau pun terharu dengan sikap bekas muridnya ini. Di sinilah titik baliknya.  Padahal, menurut Pak Bachtiar, bekas muridnya banyak yang jadi pejabat. Namun, hanya Pak Ahok yang memiliki rasa hormat sedemikian tinggi. Setelah kejadian itu, Pak Bachtiar pun dengan sukarela menjadi bagian penting timses Pak Ahok saat jadi Bupati Belitung Timur. Dia yakin ini orang baik. Hormat kepada orang yang lebih tua dan guru-gurunya adalah kunci keselamatan Pak Ahok selama ini, katanya. Dia banyak di doa kan oleh orang yang ditolong.
Pak Nirwan guru biologi SMP Pak Ahok. Pak Nirwan berkata, semenjak sakit, setiap muridnya balik ke Belitung, dia pasti akan kunjungi dan besuk dirinya. Ahok bilang "kok waktu sakit nggak info" Pak Nirwan berkata, Pak Ahok selalu memberikan bantuan biaya berobat tiap bulan kepada dirinya untuk cuci darah akibat gagal ginjal.
Ibu Bundet guru SD pak Ahok. Ibu Bundet mengenal Pak Ahok kecil sebagai pribadi yang penurut dan tidak nakal. Dia cukup  surprise  di Jakarta Pak Ahok terkesan sbg “pemarah”. Setiap tahun, waktu tinggal di Belitung, saat Idul Fitri Pak Ahok selalu mengunjungi Bu Bundet, hingga akhirnya beliau bisa umroh.
Mantan pembenci Ahok:
Pak Kani ini seorang kepala desa yang sangat disegani warganya. Dia benci Pak Ahok karena alasan agama. Kemudian ketika pemilihan umum didaerah Pak kani ini yang mendapatkan dukungan paling rendah untuk Ahok, namun di daerah lain pak Ahok menang. Pak Ahok justru mendatangi desa ini terlebih dahulu dan mengucapkan bahwa Pak Kani justru lebih pintar dari pada pak Ahok, karena bisa menyainginya. Kemudian beberapa waktu kemudian Pak Ahok memberikan sumbangan untuk masjid yang akan dibangun didesanya tersebut. Disitulah mengapa Pak Kani sekarang sangat pro Ahok.
Pak Agung yang dinaikan haji oleh Ahok. Dia mengatakan di hati Ahok tersimpan kelakuan sifat seorang Islami walaupun Ahok bukan Islam, menolong tanpa pamrih, pemimpin warga yang teladan.baik. Pak Agung juga bercerita setelah pulang haji, dia ditugaskan Pak Ahok untuk mengasuh pondok pesantren milik Pemkab Belitung Timur yang baru dibangun.
Ahhhh saya sendiri lelah menuliskan banyak kebaikan yang dikerjakan pak Ahok untuk masyarakat dan orang disekelilingnya. Kira-kira mungkin perlu jutaan buku untuk menuliskan. Sampai sekarangpun penulis-penulispun datang bergantian menuliskan dengan banyak gaya bahasa mereka tentang pak Ahok.
Sampai detik ini, Pak Ahok Oke Oce...
Ehh..

Wednesday, January 18, 2017

Review Buku: Semua Melawan Ahok (Denny Siregar)

Judul Buku:Semua Melawan Ahok
Penulis: Denny Siregar
Penerbit: Mitra Media Mustika
Cetakan: 1, November 2016
Jumlah Halaman: 150 halaman
Daftar Isi:
Komunikasi gaya Ahok
Seorang Ahok
Si Cina Ahok
Bentrok di Kampung Pulo
Balada si Taik
Politikus mie instan
Agama iwak peyek
Ustad Ahok
Drama di Kalijodo
Kembalinya sang Jendral
Perang urat syaraf
Kelirumologi
Ahok, Ridwan kamil dan Risma
Membela Ahok
Semua karena Fauzi Bowo
Bisakah Anies melawan?
Salahkan pada yang kafir saja
Ahok: nikmat manalagi yang kamu kafirkan?
Jika saya Ahok
Tiba-tiba jadi pada lebay
Cari panggung di luat batang
Kampanye para sempak pink cerah
Kaum salaki, salahkan semua pada basuki
Profil penulis

Akhirnya satu buku ini sampai juga di rumah. Buku karangan Denny siregar yang harganya gak seberapa ini akhirnya sampai di rumah (dibandingkan dengan beberapa buku import yang saya punya *sombong dikit). Hanya buku ini belum terdapat di toko buku, dan saya langsung pesan dari penerbitnya. Tapi meskipun saya pesen langsung ternyata saya harus sabar menunggu karena buku terbitan pertamanya sold out. Langsung santap malam itu juga.
Siapa sih Denny siregar ini? Sebenarnya dia seorang yang baru terkenal dengan tulisannya, karena akhir-akhir ini tulisannya banyak menulis tentang seseorang yang sangat kontroversial. Beliau terkenal dari tulisan-tulisannya di facebook, dan media sosial lainnya. Karena begitu banyak pengikutnya akhirnya banyak yang meminta kepadanya untuk menerbitkan buku ini. Saya termasuk penggemar tulisannya, tulisan politik yang seharusnya dikemas dengan tata bahasa yang resmi, teratur dan baik, terkadang Bang Denny ini menuliskan dengan gaya bahasa yang kocak.
Setiap membaca tulisan-tulisannya seperti sedang ngopi bersamanya. Ngopi adalah gaya bahasa yang memang diangkatnya, dan menjadi ciri khasnya. Tak lazim di setiap tulisanya ada bahasa "seruput". Dia mengemukakan pendapatnya dengan baik. Jika di era reformasi ini banyak orang mengemukakan pendapat dengan cara-cara demo terlihat anarkis, Bang Denny berpendapat dengan tulisannya.
Jika Ahok adalah seorang penggebrak dibidang politik, kalo Bang Denny ini penggebrak dibidang berpendapat. (Extrim banget gk sih perumpamaan aku? Biarin sih blog-blog aku ya kan)
Tulisan politik yang harusnya berat untuk di baca, pria kelahiran medan ini mengemasnya jadi tulisan yang kadang lucu akan pendapat-pendapatnya.
Pandangan Bang Denny tentang Ahok dibuku ini adalah
1. Pak Ahok seorang yang bersih atau jujur. Seperti pada tulisan diawal buku ini. "Ahok menunjukkan dirinya sebagai orang bersih, bukan dengan slogan, tetapi murni tindakan. Ia melawan anggota DPR yang terbiasa korup dimana-mana dengan menggebrak meja, mencoret rencana anggaran mereka dengan spidol merah "Nenek lu"
2. Bang Denny banyak mengilustrasikan dengan gambar di buku ini, dan tau? Pak Ahok di gambarkannya sebagai apa? Seekor anjing, hahaha, karena memang Pak Ahok pernah berkata beliau adalah seekor anjing yang menjaga harta tuannya, para masyarakat jakarta.
3. Nerimonan, apa yah? Pak ahok tidak mencoba mendekati orang lain agar ke"china"annya tertutupi, tapi pak Ahok mengakuinya dengan berani "emang gue China, tapi gue lebih Indonesia daripada para koruptor itu" atau masalah agamanya beliau berkata "emang gue kafir mau diapain lagi?"
4. Celas-ceplos, asal nyablak kalo sama koruptor. Bang Denny nulisnya di satu judul "Balada si Taik". Dijudul ini para koruptor disebutnya "taik". (*tuh kan saya jadi ikutan nulis "taik")
5. Menyayangi rakyat kecil. Jadi pak Ahok itu dituliskan memanusiakan rakyat yang dianggap "taik" dan men"taik"kan anusia yang memang mentalnya "taik"
6. Ustad. Kali ini Bang Denny terinspirasi oleh pak Ahok karena beliau benar-benar menjadi contoh teladan ke"taat"an seseorang pada agamanya.
7. Pandai berpolitik dan melihat peluang dengan media sosial. Jauh sebelum menjelang pemilihan umum, setiap kegiatan Pemprov DKI sudah di sosialisasikan di media sosial, entah itu Youtube, facebook dan lain-lain. Itulah yang menyebabkan mesin pecarian google sudah terbiasa dengan nama Ahok. Sehingga saat beberapa waktu yang lalu ketika ada yang menyalahkan Ahok karena dianggap bekerja sama dengan Mbah Google (*Ngakak sendiri bacanya).

Ahhh baca buku ini jadi ketawa-ketawa sendiri, gokil habis dech Bang Denny siregar ini menulisnya. Cocok untuk para penikmat kopi dan tahu isi seperti saya.
Serupuuut dulu Bang...

Tuesday, January 10, 2017

Review Buku: AHOK by Jeffrie Geovanie

Teman minum kopi saya sore ini adalah buku Ahok. Cukup controversial sih memang tokoh ini, ada sebagian menyukai dan sebagian yang mencibir. Tapi yang jelas tokoh ini cukup menjadi buah bibir banyak orang. Dan bagaimana dengan saya? Boleh dong kalau saya sedikit jujur. Dulunya saya tidak begitu tertarik dengan orang ini. Karakter Ahok yang keras saat itu tertutupi oleh kelemah lembutan dan sifat humanis pak Jokowi, jujur saya dulu sangat simpatik sekali dengan pak Jokowi dan pak Ahok hanya sebagai pemanis, ibarat makanan pak Jokowi itu ice creamnya, sedang pak Ahok hanya topping nya saja, gak pake topping gak apa-apa "lumayan bisa lebih murah".
Waktupun berlalu akhirnya diangkatlah pak Jokowi menjadi Presiden dan pak Ahok jadi Gubernur, berita kembali diributkan dengan berita relokasi warga, RS Sumber Waras, reklamasi dan banyak macamlah. Mengikuti sepak terjang beliau memang ngeri sendiri hanya melihat dan mengamati, dan sampai hari ini saya menulis. Sepertinya orang itu memang adalah petarung yang tangguh yah. 
Pasti udah tau yah saya berada dimana? Saya seseorang yang sangat mengagumi karakter beliau sampai detik ini. Saya berharap ini tidak mengganggu persahabatan kita jika kita berbeda. Seperti fans artis, kita tetap berteman, bersahabat sekalipun kita mengagumi orang yang berbeda. Jadi buat yang enggak suka, udah enggak usah di baca.
Okaaai, balik ke buku ini yah:
Judul Buku : Ahok
Penulis: Jeffrie Geovanie
Cetakan 1: November 2016
Penerbit: Mediabaca Mandiri
Jumlah Halaman: 260
Daftar Isi:
Pendakian Ahok
Ahok dan Hal-hal yang belum selesai
Bagian 1: Mengenal Ahok
1. Siapakah Ahok
2. Apa adanya dan hitam putih
3. Mewarisi keberanian orang tua
4. Motivasi menjadi pejabat
5. Berpolotik dengan kebenaran
6. Politik keteladanan
7. Membangun politik akal sehat
Bagian 2: Bersama Jokowi
1. Fenomena Jokowi Ahok
2. Pilkada jakarta dan pilpres 
3. Pemimpin baru Jakarta
4. Pelajaran dari Jakarta (1)
5. Pelajaran dari Jakarta (2)
6. Angin segar dari pemilukada Jakarta
7. Fenomena kemenangan Jokowi-Ahok
Bagian 3: Ahok sebagai pemimpin
1. Modal sosial pemimpin
2. Fenomena Ahok
3. Anomali Ahok
4. "Kekejaman" Ahok
5. Cermati gaya komunikasi Ahok
6. Menggusur ala Basuki
7. Cara pemimpin menjawab ujian
8. Ahok sebagai simbol pemimpin
9. Nyali seorang pemimpin
10. Panutan Ahok sebagai pemimpin
11. Kekuasaan konstitusional Basuki
12. Menempatkan Basuki pada tempatnya
13. Menempatkan glorifikasi Basuki
Bagian 4: Ujiam berat Ahok
1. Perlawanan Ahok
2. Basuki, banjir dan kemacetan
3. Pelajaran untuk Basuki
4. Serangan bertubi pada Basuki
5. Diskredit Basuki
6. Ujian berat Basuki
7. Salah sangka pada Basuki
8. Para penantang Basuki
9. Ujian independensi Basuki
10. Menilai kinerja Basuki
11. Menjaga popularitas dan elektabilitas Basuki
Bagian 5: Impian Ahok
1. Menyelamatkan demokrasi
2. Keberagaman Basuki
3. Eksperimen politik Basuki
4. Nalar anomali Basuki
5. Anomali dukungan terhadap Basuki
6. Impian Basuki
7. Hidup bersih ala Basuki
8. Komitmen seoramg Basuki
9. Pilihan "tiket" Basuki
10. Menghormati pilihan Basuki
11. Menyelamatkan demokrasi dari demoralisasi
12. Membangun masyarakat berkemajuan
Daftar bacaan
Indeks
Tentang penulis
Fiuuuh selesai juga nulis daftar isinya, semoga bermanfaat utk teman-teman yang mau membelinya yah.
Awal dapat buku ini dari info para relawan Ahok tentang buku ini, dan karena buku ini di tanda tangani sendiri oleh pak Ahok sendiri, saya pun jadi exciting untuk membelinya. Dia tanda tangan kelar hidup lo. Berikut penampakannya:


Dari buku ini, awalnya saya roaming bacanya, karena buku ini buku politik yang pertana kali saya beli, okelah otak saya berjalan lebih lambat sepertinya. Di bagian awal banyak menceritakan kehidupan pak Ahok di masa kecil. Saya suka sekali bagian dimana beliau bersusah-susah dan mendapat motivasi dari ayahnya. Masa kerasnya ketika ia kecil membuat dia menjadi seorang petarung yang luar biasa saat ini. Sempet terharu juga membaca perjuangan ayah dari pak Ahok yang bernama bapak Kim Nam ini.
Menurut pendapat saya buku ini banyak kata pengulangan, sehingga untuk hal-hal yang sama di ceritakan beberapa kali. Kemudian lebih banyak menyorot kebagian politiknya, mungkin karena latar belakang penulis ini seorang politikus juga, sehingga lebih banyak menyorot bidang politiknya. Sedang untuk penulisan pribadi dan karakter serta perkataan Ahok sendiri jarang dituliskan.
Namun ada beberapa kata Ahok yang menarik untuk saya di buku ini:
Pada saat orang lain marah besar disebut kafir, Ahok justru mengatakan, "memang saya kafir, mau apa lagi"
Kata-kata ini sepertinya beliau menerima dirinya apa adanya, tanpa ada polesan atau keinginan untuk membenarkan diri. Kadang orang tidak menerima dirinya direndahkan, dan bagi saya kata-kata ini seperti pak Ahok menerima kelemahan dirinya dengan tangan terbuka, seperti orang yang dapat tertawa pada kelemahannya, dan bukanmenutupinya.
Adalagi kata beliau ketika beliau disuruh mengirimkan APBD yang sudah di manipulasi ke Mendagri. Dia dipaksa dan dia tidak takut, dia berkata "Saya tidak tega makan duit rakyat seperti itu. Sekalipun bukan saya yang makan. Saya disumpah untuk mempertahankan uang rakyat. Kalau saya harus terjungkal, tidak jadi gubernur pun saya puas. Dalam hiduo saya, saya tidak akan menghancurkan nurani saya."
Dari kata-kata ini, wow banget pokoknya. Komitmen dan integritas beliau terlihat jelas,beliau tau kepada siapa beliau bersumpah. Bukan kepada Jokowi, namun kepada Tuhannya.
Sekali lagi kata-kata humanisnya yang dia itu seperti manusia sebenarnya dan bukan malaikat. Dia kembali menerima cemoohan orang dengab tangan terbuka. Ketika orang mengatakan dia "anjing" dia hanya berkata " ya saya memang anjing. Saya ini anjing yang jagain harta tuannya. Saya memang anjing dan saya akan jaga harta majikan (rakyat) saya sampai mati.
Keren yah.... arrrrghhhh tidaaaak
Baiklah, sepertinya saya perlu mengikuti sidang ahok dulu
Thanks for reading :)

Sunday, January 8, 2017

Review Buku: Bunga-bunga di Taman Hati SOEKARNO

Entah jadi pengen nge-review malam ini. Kali ini bukunya rada beda. Karena kemaren saya barusan ke gra**dia, saya ngelihat di bagian biografi, kemudian ada satu buku tokoh yang nangkring disana. Sebenarnya buku ini udah saya baca sih, iyah, saya baca buku ini selesai di gra**dia, dan saya suka buku ini. Sayang buku ini kayanya gk sah kalau belum saya review yah. Akhirnya boleh juga dech buku ini dijadikan koleksi buku sejarah. Boleh dong suatu saat di ceritakan pada anak cucu tentang sejarah salah satu mantan pemimpin negara Indonesianya. Ok dech, check it out aha langsung penampakannya.


Judul buku: Bunga-bunga ditaman hati Soekarno, kisah cinta Bung Karno dengan 9 istrinya.
Penulis: Haris Priyatna
Cetakan 1: Maret 2015
Penerbit: Literati imprint
Jumlah halaman: 184
Daftar isi:
Pengantar penerbit
Pendahuluan
1. Bunga-bunga Masa Perjuangan:
    Siti Oetari
    Inggit Garnasih
    Fatmawati
2. Bunga-bunga Nan Mekar Pasca Merdeka:
    Hartini
    Kartini Manoppo
    Ratna Sari Dewi
    Hariyatie
    Yurike Sanger
    Heldy Djafar
Kepustakaan
Tentang Penulis

Awalnya rada aneh juga, "apaan sih baca buku tua begini, banyak buku lebih menarik" tapi aku kan kepo dengan buku-buku wanita githu yah, akhirnya langkah kaki ini pun terhenti di buku ini. Membaca beberapa lembar. Ehhhh, baru terasa setelah kaki ini pegel berdiri. Celingak celinguk akhirnya dapat dech kursi kosong untuk duduk. Tak terasa air mata ini mengalir (*ahhhh emang baperan dech) akhirnya beberapa jam berlalu, habis dech satu buku ini. Pasti taukan alasannya, bukunya bagus bingiiit.
Entah mengapa Bung Karno sangat menyukai wanita. Ada yang bilang sih, karena Bung Karno mencintai keindahan, jadi gak bisa ngelihat yang indah dikit, udah demen dech pengen di embat.  Tapi dibalik itu semua para wanita itu juga mungkin gk bisa lihat kharisma Bung Karno yang indah itu, jadi rela dech di embat meski beliaunya udah beristri, ya kan?
Jadi dibuku ini menceritakan semua kisah cinta Bung Karno, dari daftar isi aja kita bisa tau siapa aja istri Bung Karno. Awalnya saya cuma tau istri soekarno itu yah si Ibu Fatmawati itu, setelah saya telusur ternyata ada banyak istrinya dan ibu Fatmawati itu adalah istri ketiganya. Dan sebenarnya yang menemani Bung Karno di masa - masa perjuangan adalah ibu Inggit Garnasih.
Meskipun ibu Siti Oetari adalah istri pertama namun saat itu Bung Karno belum memulai masa perjuangannya, menurut cerita di buku ini sih dia dan ibu Siti Oetari saat itu di jodohkan, dan menurut pengakuan Soekarno saat mendekati bu Inggit, Soekarno belum pernah menyentuhnya. melainkan lebih seperti adik kakak. Saat itu Soekarno masih kuliah di salah satu universitas yang saat ini di kenal dengan nama ITB. Dia bersama ibu Siti Oetari menyewa kamar kost di rumah ibu Inggit yang saat itu sudah memiliki suami bernama pak Sanusi. Setelahnya Bung Karno dengan berani melamar istri orang lain. (*ngeri banget kan?)
Ketika bersama bu Inggit Garnasih Bung Karno memulai perjuangannya. Bu Inggit yang paling banyak menghabiskan masa-masa susah bersama Bung Karno. Dan Bung Karno sangat menyayanginya saat itu. Meski akhirnya dia memiliki banyak istri, Bung Karno kehilangan wanita yang sangat di cintainya, bu Inggit dan Fatmawati, dua wanita ini tak mau diduakan.
Jujur saya sebagai wanita sangat tertarik dengan dua pribadi istri Soekarno ini. Saya tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaan mereka berdua, memang Ibu Inggit mengambil suami orang, namun pada akhirnya dia merasakan bagaimana rasanya suaminya diambil. Sangat berbeda dengan para wanita setelah masa perjuanngya. Mereka rela saja berbagi suami.
Mengapa soekarno meninggalkan ibu Inggit? Selain naluri prianya, Soekarno ingin memiliki keturunan yang tidak bisa didapatkan dari bu Inggit karena mandul. Padahal Soekarno sudah tau kalau bu Inggit mandul sebelum mereka menikah. Saya gak bisa bayangkan di posisi bu Inggit dengan suaminya seperti itu dan keberadaannya tidak dapat melahirkan seorang anak. Syedih ade bang...
Ahhh sudahlah, intinya buku ini recommended kog, bagus untuk di baca untuk menambah wawasan atau sekedar teman menghabiskan secangkir kopi, atau juga untuk berdiri di toko buku.