Septie's Pages

Wednesday, June 15, 2016

Kasihilah Tuhan Allahmu

Yesus berkata, hukum yang terutama dan yang pertama adalah Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang pertama dan yang terutama. Yesus tidak berkata kasihilah Tuhan Allahmu 50% saja dari hatimu atau 99 % saja. Tidak. Yesus memintanya 100%. Karena tidak mungkin seorang pria mengatakan mencintai wanita 99% saja, sehingga dalam setiap 100 hari pria tersebut boleh tidur bersama wanita lain dalam sehari saja. Begitu pula dengan Allah, Dia menginginkan bagian kita utuh, penuh dan 100%.
Banyak hal yang menjadi keinginan kita dalam hidup didunia. Kita ingin hidup nyaman, berkat berlipah, keluarga harmonis, pasangan yang sempurna. Dan kita terkadang memaksa Allah untuk memenuhi setiap keperluan kita. Bahkan dalam kegiatan kita beragama pun kita dituntut untuk melakukan agar kita memperoleh surga yang kita inginkan.
Pernahkan kita berpikir betapa egoisnya kita? Kita terjebak dalam keegoisan kita sendiri? Kemudian dimanakah letak kedaulatan Allah yang sering kita sanjungkan dalam pujian di gereja? Atau pernahkah kita berpikir bahwa kita adalah manusia yang matralistis? Seperti seorang wanita yang mencintai seorang pria karena pria tersebut memiliki harta yang banyak dan rumah yang mewah sedangkan kita tidak tertarik pada pribadinya? Begitu murahnya rasa cinta kita kepada Allah yang hanya di hargai surga, atau lebih parah dari itu adalah barang-barang duniawi yang akan lenyap.
Bahkan bagaimana dengan pengakuan iman rasuli yang biasa kita kumandangkan?

Aku percaya kepada Allah, Bapa yang maha kuasa khalik langit dan bumi
Dan kepada Yesus Kristus anaknya yang tunggal Tuhan kita
Yang di kandung dari pada Roh kudus
....

Kemudian jika dalam kedaulatanNya dalam hidup kita, kita hanya di minta untuk mempercayaiNya hari demi hari, dan menjadikan dia kekasih jiwa kita. Maka biarlah Dia memiliki kedaulatanNya secara penuh. KesempurnaanNya dalam hidup kita. Dan biarlah kita hanya menjadi seorang wanita yang tidak sempurna dan hanya memerlukan Dia yang sempurna seutuhnya.
Hawa jatuh kedalam dosa hanya karena Dia ingin menjadi seperti Allah. Dia merasa dirinya kurang. Dalam kesendiriannya ditaman. Dia saat itu tengah berjalan-jalan seorang diri. Saat dia merasa sendiri iblis mulai bercakap-cakap dan menimbulkan keinginan untuk menjadi Allah. Akhirnya si wanita pertama mulai melihat buah itu cantik dan memikat hatinya. Hingga akhirnya dia kehilangan Allah. Andaikata saat itu nyonya eve ini berkata pada siular "biarlah aku menjadi wanita, aku ingin menjadi apa yang Allah inginkan" Woow, mungkin akan lain ceritanya.
Begitu pula dengan hidup kita, Biarlah aku menjadi wanita. Wanita adalah sosok yang lemah, dalam emosi yang selalu mudah goyah dengan mudah meluapkan air mata.  Wanita yang tidak sempurna dan hanya memerlukan Dia yang sempurna. Wanita yang terbatas didalam Dia yang tidak terbatas. Kemudian biarlah kita hidup seperti apa yang Allah inginkan.
Bahkan Yesus kristus adalah contoh doa terkhikmat yang tidak dikabulkan oleh BapaNya, Dia menikmati apa yang Bapanya Berikan. Dia menjalani setiap detail kehidupanNya dengan kehendak Allah, menjadi korban penyelamatan umat manusia. Maksud penyelamatan itu kehendakNya dan Ia menjalaninya dalam ketaatan. Sungguh ketaatan yang luar biasa.
Kemudian tidak berlebihanlah Yesus sendiri yang mencontohkan dan meneladani kita dalam hidup ketaatanNya pada Bapanya. Jika ia berkata kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu itu.
Terpujilah Allah yang bukan hanya seorang penyuruh untuk taat saja, namun menjadi teladan bagi kita.

Thursday, June 2, 2016

Thankful



Yesaya 40:29-31
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.


I'm so very very very very very thankful for everything He has done in my life, im still single and very enjoy, dapat tetap menikmati setiap prosesnya, saya bahagia, saya bersukacita apapun yang terjadi, maybe thats mean of "bersukacitalah senantiasa, sekali lagi ku katakan bersukacitalah!!!"
Saya jauh lebih bahagia, dan patut berbahagia. Saya belum menikah, yes!! Ketimbang saya menikah dengan orang yang salah, dan itu tidak membawa pengenalan saya pada Kristus, saya patut berbahagia, kenapa? Karena saya memiliki Dia. Yang lebih dari sekedar suami manapun, yang mengerti setiap detail kehidupan saya. Saya memiliki keselamatan yang tetap didalam dia, yang itu tidak didapat orang-orang yang merasa hidup mereka bahagia di luar sana. Di sana banyak orang yang mencari kebahagiaan. Orang berpikir mungkin dengan menikah mereka akan bahagia, ternyata tidak, kemudian mereka mencari kebahagiaan dari wanita atau pria lain, namun ternyata juga tidak. Kemudian mereka berpikir jika mereka kaya mereka akan bahagia, ternyata tidak juga. Akhirnya mereka menjadi lebih kaya dan menjadi orang terkaya didunia. Namun, itupun tidak membawa mereka dalam kebahagiaan. Sampai mereka berpikir mereka harus membagi-bagikan kekayaan kepada orang-miskin dan itupun tidak membawa mereka dalam kebahagiaan. Saya sangat beruntung karena saya memiliki kebahagiaan di dalam Dia. Dia yang sangat mengasihi saya, menyucikan saya dari dosa-dosa saya dan melayakkan saya menikmati kasihnya, hari demi hari.
Dalam setiap hal yang saya lewati, tangis air mata dan kejatuhan saya di atas lutut saya, itulah kejatuhan tercantik yang Allah bentuk bagi saya. Dalam masalah saya, itu membuat saya sujud berlutut dan Dia di tinggikan. Itu hal tercantik dibanding saat kebahagiaan saya namun Dia tidak menjadi hal yang spectacular dalam hidup saya.
Dia membentuk saya, Dia peduli dengan karakter, hati, pikiran dan pribadi saya. Semua yang terjadi semua terpusat pada saya. Orang-orang yang datang dalam hidup saya, Allah pakai dan Allah datangkan dalam hidup saya.
Saya jadi terpukau dengan bagaimana kasih-Nya bagi saya, bagaimana mantan saya dulu Allah datangkan ke Banjarmasin hanya untuk membentuk saya, bagaimana hati saya di cabik-cabik ketika dia pergi. Kemudian Allah mendatangkan orang yang salah kembali dan menyiram cuka pada luka hati saya. Dan Allah dengan kasih-Nya ia membalut, mengobati setiap luka hati saya. Bagaimana Allah membawa orang-orang ini bagi saya, saya sangat bersyukur karena saya begitu diperhatikan.
Saya belajar mempercayai Dia, ketika saya tidak dapat berdoa, Dia mengajarkan saya berdoa. Ketika saya marah dengan Dia, Dia sabar dengan saya. Saya berkata dengan-Nya dulu waktu pacar saya yang pertama "God give good gift" ternyata Tuhan menjauhkan itu, saya sangat marah, saya tidak mempercayaiNya lagi. Saya benar-benar marah. Hingga saat ini saya mendengar suaranya Dia berkata "I never give you a good gift, I will give you the best gift" saya terpukau kembali akan kasihnya, saya belajar mempercayakan hati saya kepada kekasih surgawi saya.
Saya bersyukur dan saya memuji-Nya....

Then Sing my soul
My saviour God to thee
How great thou art
How great thou art