Septie's Pages

Friday, April 29, 2016

Coffee Break

Thanks God for a cup of coffee, music, morning, and Your love story.
That's time I cant compared with everything.
Thanks for sun shine bringing light come into my window.
Thanks for our sweets conversation like a friendship talking bout journey of life.
Let me rise in the morning and live always with you.
Cause better one day in Your house than thousands elsewhere.
That's David said, and I will say it everyday if I wake up and open my eyes.
Your love like caffeine on my brains, and I enjoy it.
Everything was gone and change, but You still there.
Everything can loose, but this time....
I will make it as long as I live....
I longing....
Lord...
I like a deer longing for water
If I can't meet You, come to valley of the death is better for me than I live without You
Your love like a Heroin in my brain
I will getting worried, lost and confused if I can't find it
Like a pieces of dark chocolate, it's so sweetness
If I try a little pieces, I need it more, more and more
I need your love than oxygen I breath
In You I found my self, my heart and my soul
Lord...
Today...
I will take a rice for my food
I give thanks for sun, land, water that poured it, and other people that brought it on my table
How can't I wonder about it? If Your love covering me like that
You are so precious for me than a gold or silver
Like the apple of my eye
Praise the Lord o my soul
For His love endures forever!!!!
Lord...
Let my heart still dry
Help me for dry everytime so I need Your water
Lord...
Would You come here?
I wonder...
How can I stand before Your throne
Joined with thousand angel singing praise for worship You
I will take a bow and get on my knees
I know, I cant find a great word for worship You
Just a simple cry
Just a simple heart....


Thursday, April 28, 2016

Apalah apalah

Begitu sering kita melihat orang dinilai dari seberapa barang yang ia pakai. Beberapa wanita justru melihat nilai dirinya seharga tas yang ia kenakan, yang harganya ber jutjut. Sehngga hidupnya dihantui ketakutan jika tasnya menghilang. Padahal keberhargaan hidup kita tidak ditentukan dengan barang mahal yang kita kenakan. Kita sangat berharga, karena kita sudah ditebus dengan darah yang mahal. Saya lebih menyukai barang yang sesuai fungsinya efektif dan efisien, tak perlu dengan harga yang mahal, jika itu sudah mencukupi kebutuhan saya itu cukup. Saya tidak perlu memikirkan kecemasan terhadap barang-barang saya jika hilang atau terjatuh, atau itu membuat hubungan saya dengan orang lain jadi menjauh karena harga tas saya. Keberhargaan saya dimata Allah itu tetap itu tidak dapat di tambahkan atau dikurangi. Tak dapat ditambahkan dengan perbuatan baik saya atau di kurangi dengan perbuatan buruk saya. Kasih-Nya memandang saya tetap, tidak berubah.
Jika pada akhirnya jika perbuatan saya menjadi tidak berarti, terlebih barang-barang yang saya kenakan itu semakin tidak berartinya di hadapan-Nya.
Ketika kita berbicara mengenai kesombongan maka kesombongan bukan hanya berbicara tentang seseorang yang bicaranya tinggi, kesombongan ternyata ada didalam diri kita, ketika kita memilih tidak taat, maka saat itulah kesombongan kita.
Diam-diam didalam diri sayapun menyimpan kesombongan, ketika saya dapat menguasai banyak hal dalam hidup saya, kecakapan yang saya miliki, kedisiplinan sampai satu titik tertentu, bagaimana saya mengatur keuangan dalam hemat saya. Hingga di satu titik saat ini saya melihat orang tua saya, dan nenek saya yang sangat saya kasihi. Saya akhir-akhir ini begitu sangat mengasihi mereka. Bahkan apapun saya lakukan untuk menyenangkan hati mereka.
Ketika saya melihat bagaimana mereka menua dan muncul uban putih di rambut mereka, saya seperti di sadarkan Allah, Allah berkata "apa yang dapat kamu lakukan?" Akan ada satu titik dimana mereka akan pergi dan saya tidak memiliki kekuatan untuk menahan mereka. Saat itu saya di sadarkan bahwa saya terlalu sombong untuk memikirkan mereka dan menyenangkan hati mereka.
Saya menyerah dihadapan Allah dan berkata "Yeremia 10:23 (TB)  Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.
Saya menyerahkan orang tua saya dan nenek saya yang saya kasihi kedalam tangan Allah. Dan setiap masalah yang ada sekarang, saya serahkan dalam kendali-Nya. Apapun yang terjadi itu baik terjadi, dan saya ingin melihat bagian Dia bekerja. Lord, I surrender....
Kesombongan itu ada dalam hati kita, dalam bentuk yang samar dan tak terdeteksi. Memang apa salahnya jika saya menyenangkan hati orang tua saya? Itu tidak salah, namun itu menjadi salah ketika kita dapat melakukannya seorang diri tanpa Allah turut campur tangan dan itu menjadi salah ketika Allah tidak di senangkan. Dia bukan Allah yang hanya butuh pengakuan kita jika Ia berkuasa. Dia Allah yang ingin menunjukkan kekuasaan-Nya pada kita dalam tiap detail kehidupan kita. Dia bukan hanya Allah yang hanya peduli pada matahari, bulan atau bintang. Tapi Ia peduli bahkan dimana kita akan memotong rambut, bensin kendaraan kita yang akan habis, dan beberapa tagihan2 kita yang lain.
Murnikanlah hati kami, dan biarlah kami tetap hidup dalam kasih setiaMu yang besar....

Friday, April 8, 2016

What David Believe?


Pada tahun 1010 SM Raja Daud pada awal kariernya memerintah atas wilayah yehuda saja, yang kemudian di tahun 1002 SM Daud memerintah diseluruh bagian israel. Nama Raja Daud yang begitu masyur hingga zaman Yesus lahir diawal tahun masehi, Yesuspun bangga dielu-elukan sebagai si anak Daud, yang mana itu sudah terlampau jauh sekali dari zaman Raja Daud masih hidup. Bahkan hingga sampai saat ini bangsa israel masih mengenang Raja Daud dengan simbol "Star of David" yang melekat pada bendera kebangsaan israel.
Dalam kehidupan Daud harta kekayaan Daud begitu banyak, jika kita melihat di 1 tawarikh 22:14 Daud membagikan tentang kekayaannya yang akan di wariskan kepada salomo untuk pembangunan bait Allah sebanyak "seratus ribu talenta emas dan sejuta talenta perak dan sangat banyak tembaga dan besi, sehingga beratnya tidak tertimbang juga kayu dan batu", kemudian ada kekayaan lain Daud yang ditambahkan di 1tawarikh 29: 2 "berbagai jenis batuan" dan di 1 tawarikh 29:4 "tiga ribu talenta emas ofir dan tujuh ribu talenta perak murni" jika kita hitung sekarang kekayaan yang diberikan Daud untuk pembangunan bait Allah kurang lebih sekitar Rp. 2400 trilyun atau US$ 206 milyar. Terbayangkan? Berapa jumlah mobil alphard yang bisa kita beli dengan uang sebanyak itu? Itupun baru kekayaan yang diberikan Daud untuk pembangunan bait Allah, masih ada kekayaan Daud tentunya yang lain, termasuk istananya.
Ketika kita melihat sisi ini, wajarlah jika seorang Daud saat itu diperhadapkan dengan pilihan sombong atau rendah hati.  Dengan kekayaannya yang melimpah, tahta yang dimiliki dan istri-istri yang cantik nan aduhai. Namun ketika kita melihat bagaimana reaksi Daud ketika ia di tegur oleh nabi Natan yaitu seorang nabi istana yang tidak terdengar nubuatan dan sepak terjangnya, nabi Natan menegur Daud ketika ia melakukan kejahatan atas suami betsyeba? Daud bukannya membalas dengan mengancam nabi Allah ini, namun Daud dengan rendah hati mengakui kesalahannya "aku sudah berdosa kepada Tuhan" 2 samuel 12:13. Dalam kehidupan Daud, Daud tau apa yang menjadi kebanggaannya. Dia tidak meletakkan kebanggaannya kepada sesuatu yang dapat usang, dia meletakkan kebanggaannya kepada Allah yang kekal. Mazmur 20: 8 Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita. Bahkan sebelum ia berkuasa atas segalanya, dia dengan tenang menghadapi pertempuran dengan goliat dengan meletakkan kebanggaannya bukan pada peralatan perangnya. 1 Samuel 17: 45 Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Dia meletakkan kebanggaanya kepada sang Penguasa perang itu. 
Daud tidak merasa keberhagaan dirinya itu berasal dari semua yang ia telah miliki. Daud dalam semua hal kekuasaanya, dia masihlah tetap sama Daud yang dulu, yang masih kemerah-merahan dan masih senang bersenandung dan memuji Allahnya dalam setiap waktu dalam hidupnya. Daud yang masih memuji Allah tanpa rasa malu menari didepan khalayak rakyatnya, dan memetik kecapi kesayangannya. Dia Daud yang sama selama umur hidupnya.
Hingga di akhir emasa hidup Daud, nasehat yang dia berikan pada anaknya (dan juga bagi kita sekarang) 1 tawarikh 28: 8-9 : Peliharalah dan tuntutlah segala perintah TUHAN, Allahmu, supaya kamu tetap menduduki negeri yang baik ini dan mewariskannya sampai selama-lamanya kepada anak-anakmu yang kemudian. Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya. Benar-benar nasehat yang indah bukan? #speechless.
Dan tentang semuanya itu, entah itu kebaikan diri kita yang telah kita lakukan, kehidupan rohani kita yang membaik dan membuat kita menjadi dewasa, dan bukan berarti kita boleh memandang orang lain lebih rendah dari kita, apalagi sekedar pelayanan di greja yang dapat dipelajari semua orang seperti bermain musik, dan bernyanyi. Karena Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Terlebih lagi dengan barang-barang jasmani kita. Demikian nasehat paulus tentang bagaimana kita mempergunakan barang-barang jasmani kita 1 Korintus 7:31 pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. Dengan meletakkan kebanggaan kita pada satu pribadi yang tepat yaitu Allah sendiri, maka kesombongan diri kita akan semua yang ada pada kita akan lenyap dengan sendirinya, yang dapat kita bagikan kebanyak orang adalah kuasa kasih kristus yang tidak terbatas itu. Allah semakin ditinggikan dan kita semakin kecil dihadapanNya.