Entah jadi pengen nge-review malam ini. Kali ini bukunya rada beda. Karena kemaren saya barusan ke gra**dia, saya ngelihat di bagian biografi, kemudian ada satu buku tokoh yang nangkring disana. Sebenarnya buku ini udah saya baca sih, iyah, saya baca buku ini selesai di gra**dia, dan saya suka buku ini. Sayang buku ini kayanya gk sah kalau belum saya review yah. Akhirnya boleh juga dech buku ini dijadikan koleksi buku sejarah. Boleh dong suatu saat di ceritakan pada anak cucu tentang sejarah salah satu mantan pemimpin negara Indonesianya. Ok dech, check it out aha langsung penampakannya.
Judul buku: Bunga-bunga ditaman hati Soekarno, kisah cinta Bung Karno dengan 9 istrinya.
Penulis: Haris Priyatna
Cetakan 1: Maret 2015
Penerbit: Literati imprint
Jumlah halaman: 184
Daftar isi:
Pengantar penerbit
Pendahuluan
1. Bunga-bunga Masa Perjuangan:
Siti Oetari
Inggit Garnasih
Fatmawati
2. Bunga-bunga Nan Mekar Pasca Merdeka:
Hartini
Kartini Manoppo
Ratna Sari Dewi
Hariyatie
Yurike Sanger
Heldy Djafar
Kepustakaan
Tentang Penulis
Awalnya rada aneh juga, "apaan sih baca buku tua begini, banyak buku lebih menarik" tapi aku kan kepo dengan buku-buku wanita githu yah, akhirnya langkah kaki ini pun terhenti di buku ini. Membaca beberapa lembar. Ehhhh, baru terasa setelah kaki ini pegel berdiri. Celingak celinguk akhirnya dapat dech kursi kosong untuk duduk. Tak terasa air mata ini mengalir (*ahhhh emang baperan dech) akhirnya beberapa jam berlalu, habis dech satu buku ini. Pasti taukan alasannya, bukunya bagus bingiiit.
Entah mengapa Bung Karno sangat menyukai wanita. Ada yang bilang sih, karena Bung Karno mencintai keindahan, jadi gak bisa ngelihat yang indah dikit, udah demen dech pengen di embat. Tapi dibalik itu semua para wanita itu juga mungkin gk bisa lihat kharisma Bung Karno yang indah itu, jadi rela dech di embat meski beliaunya udah beristri, ya kan?
Jadi dibuku ini menceritakan semua kisah cinta Bung Karno, dari daftar isi aja kita bisa tau siapa aja istri Bung Karno. Awalnya saya cuma tau istri soekarno itu yah si Ibu Fatmawati itu, setelah saya telusur ternyata ada banyak istrinya dan ibu Fatmawati itu adalah istri ketiganya. Dan sebenarnya yang menemani Bung Karno di masa - masa perjuangan adalah ibu Inggit Garnasih.
Meskipun ibu Siti Oetari adalah istri pertama namun saat itu Bung Karno belum memulai masa perjuangannya, menurut cerita di buku ini sih dia dan ibu Siti Oetari saat itu di jodohkan, dan menurut pengakuan Soekarno saat mendekati bu Inggit, Soekarno belum pernah menyentuhnya. melainkan lebih seperti adik kakak. Saat itu Soekarno masih kuliah di salah satu universitas yang saat ini di kenal dengan nama ITB. Dia bersama ibu Siti Oetari menyewa kamar kost di rumah ibu Inggit yang saat itu sudah memiliki suami bernama pak Sanusi. Setelahnya Bung Karno dengan berani melamar istri orang lain. (*ngeri banget kan?)
Ketika bersama bu Inggit Garnasih Bung Karno memulai perjuangannya. Bu Inggit yang paling banyak menghabiskan masa-masa susah bersama Bung Karno. Dan Bung Karno sangat menyayanginya saat itu. Meski akhirnya dia memiliki banyak istri, Bung Karno kehilangan wanita yang sangat di cintainya, bu Inggit dan Fatmawati, dua wanita ini tak mau diduakan.
Ketika bersama bu Inggit Garnasih Bung Karno memulai perjuangannya. Bu Inggit yang paling banyak menghabiskan masa-masa susah bersama Bung Karno. Dan Bung Karno sangat menyayanginya saat itu. Meski akhirnya dia memiliki banyak istri, Bung Karno kehilangan wanita yang sangat di cintainya, bu Inggit dan Fatmawati, dua wanita ini tak mau diduakan.
Jujur saya sebagai wanita sangat tertarik dengan dua pribadi istri Soekarno ini. Saya tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaan mereka berdua, memang Ibu Inggit mengambil suami orang, namun pada akhirnya dia merasakan bagaimana rasanya suaminya diambil. Sangat berbeda dengan para wanita setelah masa perjuanngya. Mereka rela saja berbagi suami.
Mengapa soekarno meninggalkan ibu Inggit? Selain naluri prianya, Soekarno ingin memiliki keturunan yang tidak bisa didapatkan dari bu Inggit karena mandul. Padahal Soekarno sudah tau kalau bu Inggit mandul sebelum mereka menikah. Saya gak bisa bayangkan di posisi bu Inggit dengan suaminya seperti itu dan keberadaannya tidak dapat melahirkan seorang anak. Syedih ade bang...
Ahhh sudahlah, intinya buku ini recommended kog, bagus untuk di baca untuk menambah wawasan atau sekedar teman menghabiskan secangkir kopi, atau juga untuk berdiri di toko buku.
Jasa Pembuatan Taman
ReplyDeleteJasa Desain Taman
Jasa Landscape Taman