Septie's Pages

Thursday, July 9, 2020

Superman

I cant stand to fly
I'm not that naive
I'm just out to find
The better part of me

Lagu ini menceritakan tentang superman, yang dinyanyikan oleh five for fight.  Seperti yang kita tau bahwa seorang superman adalah seorang manusia super yang tidak pernah menarik tanpa criptonite-nya. Saya pernah sekali dalam kehidupan merasa sangat naif, dan hidup dalam ke naifan tanpa saya sadari. Sampai satu titik saya terluka dan membuat saya merasa saya hanyalah menusia biasa. Seperti lagu ini

It may sound absurd, But dont be naive
Even heroes have the right to bleed
I maybe disturb, But won't you concede
Even heroes have the right to dream
Its not easy to be me

I'm only a man in a silly red sheet
Digging for kryptonite on this one way street
Only a man in a funny red sheet
Looking for special things inside of me
Inside of me, Inside of me

Saat kita terluka, ini membuktikan bahwa kita manusia biasa yang dapat terluka dan dapat melukai manusia lainnya.

Terluka itu wajar,
Menangis itu membuat wajah berseri,
Ambilah waktumu untuk bersedih hati karena kamu manusia seutuhnya.
Tapi ingat jangan terlalu lama hanya dengan perasaanmu.
Itu tidak akan membawamu kemana-mana
Tersenyumlah kembali.
Karena setiap awan gelap memiliki garis silvernya sendiri.

Penerimaan adalah hal yang paling baik ketika kita terluka. Kita mungkin dapat berdusta pada teman atau sahabat kita dengan wajah atau karakter bawaan kita yang menyenangkan dan ceria. Namun kita tidak dapat mendustai Tuhan dan diri kita sendiri. Terimalah luka itu, peluklah dan akui itu dihadapan Allah. Mintalah Allah utk mengajarkan kita cara mengampuni.

"Tuhan aku belum bisa mengampuni, Tolong ajarkan aku cara mengampuni"

Dan bukankah Yesus sendiri mengajarkan cara kita berdoa dengan benar

"Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami"

Tuhan sendiri yang akan menolong kita untuk mengampuni, bukan dengan kemampuan kita, tetapi dengan pertolongan Allah.

Petrus seorang sanguinist yang saya rasa yang dapat menyembunyikan kesedihan dia, namun ia mengatakan satu pertanyaan jujur kepada Yesua yang menunjukan pahit hatinya dan kemarahannya dengan "Berapa kali Tuhan kita harus mengampuni? Tujuh kali? " tapi Tuhan menjawab "tidak,  melainkan tujuh puluh kali tujuh kali" yang mungkin itu terdengar teori sekali. Tapi ingatkah bawa Yesus saat itu adalah manusia biasa?
Ditaman galilea saat itu Yesus mengatakan "Aku sedih sekali, ingin mati rasanya" ini terdengar seperti seorang sahabat yang curhat dan mengandalkan manusia lainnya. Tapi apa yang dikerjakan muridnya? Bukankah mereka tertidur?
Yesus tau apa artinya mengandalkan manusia dan kecewa itu. Yesus tau apa artinya mengampuni dengan mengucapkan "Ampunilah mereka sebab mereka tidak tau apa yang mereka perbuat" Yesus mengerti mereka hanya manusia biasa sama seperti dia. Dan dia mengerti sekali tentang kekuatiran saat dia berkata "Aku sedih sekali, ingin mati rasanya" dia mengerti bahwa kita memerlukan ucapannya "Marilah kepadaku semua yang letih lesu dan berbeban berat, aku akan memberikan kelegaan kepadamu, pikulah kuk yang kupasang dan belajarlah daripadaku"

Jika Yesus merasa sesedih itu, wajarlah jika kita terluka.
We only human after all.

Monday, July 6, 2020

Sekardus Pete

"Mbah, niki kake'en" dalam bahasa jawa yang artinya "Mbah, ini terlalu banyak" keluhku sambil menggerutu dan mengeluarkan beberapa ikat pete dari dalam kardus.

Aku memang penyuka pete, tapi tidak sebanyak ini. Dalam hatiku. Satu kardus pete. Pete memang makanan terlezat no 1 didunia bagiku, tapi tidak sebanyak ini juga. 

"Kamu itu, kalau mbah beri, selalu saja begitu. Nantikan kamu kan bisa bagi-bagi sama teman-temanmu di kost"

Sebenarnya bukan masalah beratnya aku membawa ini, tapi masalah mbahku yang sudah tua dan tak memiliki uang, namun selalu senang membelikan aku macam-macam setiap kali aku selesai menghabiskan waktu liburan aku di desa karang malang, wonosobo,  Jawa tengah ini.

"bukannya begitu mbah, uangnya sayang jika dibelikan pete sebanyak ini,  uang yang mama kirim itu buat makan mbah, bukan disimpan-simpan atau dibelikan gini"

Mendengar aku berbicara begitu, raut wajah mbahpun langsung berubah dibalik kerutan wajahnya. Aku tau dia marah. Karena aku tau itu membuatnya marah, dengan segera ku ambil tali rapia yang berada dilantai, dan kuraih kardus berisi penuh pete itu. Kumasukan kembali pete yang tadi aku keluarkan. 

Wanita berusia 75 tahun itu masih setia dengan adat jawa yang menjadi jati dirinya, balutan kain batik, kebaya dan gelungan rambut panjangnya masih jadi simbol kelembutan wanita jawa. Pernah beberapa kali membujuknya menggunakan daster barang hanya dirumah, beliau menolaknya dengan keras. "Seperti orang apa saja, tidak patut"

"monggo bu, mampir" katanya setiap kali pada orang yang lewat didepan rumah, sekalipun mata beliau sudah tidak mengenal jelas siapa yang dimintanya mampir.

"besok kamu jenguk aku ya, kalau aku sudah di pontianak, di tempat bulekmu" kata terakhirnya sebelum perpisahan kami, saat mama akan mengantarkannya ke pontianak untuk tinggal bersama bulek.

"Enggeh mbah, mengkin ketemu maleh" jawabku ringan.

Hari itu aku datang, mbah putriku seorang wanita yang kuat, bahkan penyakitnyapun disembunyikan agar kami tidak pernah kuatir akan keadaannya.

Lengkap dengan kebaya, jarik batik kesayangannya dan gelungan rambut wanita jawa khas dirinya, dan cincin emas miliknya, dia menyambut aku datang di provinsi Kalimantan Barat itu. Tepatnya Desa Sosok, di pedalaman Kalimantan Barat itu tetap tidak dapat memisahkan adat jawa itu dari dirinya. Dengan senyum dan ketenangannya, wajah yang sama kulihat seperti ketika ia tidur.

"Mbah, Tangi o, Tiyan sampun rawuh"

Namun Mbah Putriku tak kunjung bangun. 

Thursday, July 2, 2020

Dear Me


Dear Me

Tidak apa jika kau ingin menangis,
Tidak apa jika kau ingin sedih dan ingin sendiri, itu membuatmu terlihat bahwa kamu memang manusia dan seorang wanita biasa.
Kamu bukan superhero yang tidak bisa menangis atau terluka. 

Terimakasih untuk semua yang telah terlalui, kamu begitu hebat dan mengagumkan.

Terimakasih karena kamu sudah dapat menari dikala hujan ketika semua orang berlari ketakutan.

Terimakasih karena kamu sudah mampu membuat jus lemon segar bagi banyak orang ketika hidup memberikan kamu banyak sekali lemon.

Kamu hebat.

Karena kamu bisa menerima orang dengan tulus, tanpa menginginkan sesuatu. Bahkan kamu dapat dengan tulus mempercayai orang lain, kamu bisa menerima orang lain dengan segala kelemahan mereka masing-masing. Kamu tidak meremehkan atau alih-alih menghakimi semua orang yang datang padamu. Sekalipun diakhir cerita mereka terkadang mengecewakanmu, tapi its okay, mereka tidak memiliki hati yang seindah hatimu.

Dear Me

Trimakasih karena kamu bisa tetap bertahan selama ini, kamu sangat menyayangi keluargamu, kamu dengan sabar menghadapi mereka, belum lagi urusan kartu kredit, tagihan dan investasi yang kadang membuatmu pusing. Kamu hebat karena kamu tidak kabur dari semua ini, dan tetap pada tanggung jawabmu.
Aku belum pernah melihat orang lain sekuat dan setegar dirimu. Orang yang penuh dengan cinta dan kebaikan hati.

Trimakasih karena kamu sudah memikirkan hal-hal yang sederhana dan yang tidak terlalu rumit bagimu.

Kiranya Roh yang lemah lembut dan tentram itu tetap menjadi perhiasan abadi jiwamu.

Kasih dan setia tetap berkalung di lehermu,

Dan Damai Sejahtera Allah yang melampaui segala akal memelihara hati dan pikiranmu di dalam kristus Yesus. Amin.