Septie's Pages

Monday, August 22, 2016

Review Buku: Passion And Purity

Ini buku Elisabeth Elliot yang kedua yang saya baca. Setelah saya jatuh cinta kepada buku pertama yang saya baca Let me be a Woman. Buku kedua ini saya beli cukup lumayan mahal karena merupakan buku import. 

Judul: Passion and Purity
Jumlah halaman: 249 halaman
Penulis: Elisabeth Elliot
Penerbit pertama: Fleming H. Revell, U.S.A
Tahun terbit pertama: 1984
Buku yang saya pegang terbit tahun : 2000 
Penerbit: OMF literatur INC, Filipina. 
Daftar isi: 43 bagian

Bagian pendahuluan kata sambutannya di sampaikan oleh Jhosua harris. Jhosua harris adalah seorang pengarang yang cukup terkenal, di banyak tulisan jhosua haris, banyak sekali mengutip tulisan-tulisan dari Elisabeth Elliot.
Tulisan Elisabeth Elliot ini, cukup berat membacanya. Dikarenakan tulisan ini ditulis pada era 80an, sehingga penggunaan bahasanya masih sangat rapi dibandingkan dengan beberapa buku import yang pernah saya baca. Gaya penulisan Elisabeth Elliot juga mengambarkan sisi feminim, keanggunan, elegan dan imannya pada yang Ia percayai.
Pagi ini, entah mengapa ingin membaca kembali passion and purity, saya sudah membacanya dan ingin membacanya kebali. Tulisan Elisabeth Elliot ini memang sering mengganggu pikiranku untuk ingin membacanya berulang. 
Dibuku ini Ellisabeh banyak membagikan rasa kesendiriannya, dan bagaimana ia menanti seseorang yang akan menjadi pasangan hidupnya. Dimulai dari ia merasa sendiri saat itu ketika ia masih mahasiswa greek saat itu. Hingga beberapa pria mengajak dia ngedate saat itu, namun dia merasa bukan pria itu yang tepat, pria-pria tersebut tidak berfokus pada Allah, hingga dia merasakan kekosongan ketika menjalani hari bersama mereka. Elisabeth pun akhirnya menyudahi pertemuan mereka dan menjadi single kembali.
Hingga suatu saat Elisabeth dikenalkan oleh kakaknya seorang Jim elliot, Elisabeth membagikan isi hatinya saat itu, dimana dia menyukai jim saat itu. Saat melihat jim saat itu yang dia sukai adalah karena dia pria yang suka menyanyikan hymn, membaca puisi, dan mengasihi Allah. Beberapa kali Elisabeth membagikan Jim membuat jantungnya berhenti berdektak ketika mereka bertemu, karena Jim sangat keren saat itu, terutama ada alkitab yang di bawanya. 
Elisabeth menjaga hatinya tetap terfokus pada Allah dan menguji setiap kemurnian isi hatinya. Karena Allah menginginkan segalanya seluruh kehidupan kita, karena Dia sudah memberikan seluruh kehidupanNya, maka Ia inginkan seluruh kehidupan kita.Dia menguji hatinya dengan bertanya kepada Allah, apa yang Allah inginkan dalam kehidupannya. Dibuku ini Elisabeth juga menuliskan bahwa dia hanya seoarang mahasiswa yang ingin di cintai, menginginkan pernikahan yang baik dan mengharapkan seorang yang mencintai Tuhan. Dia memohon bimbingan Allah, atas hidup yang di pinjamnya dari Allah.

One morning I was reading the story of Jesus' feeding of the five thousand. The disciples could find only five loaves of bread and two fishes. "Let me have them," said Jesus. He asked for all. He took them, said the blessing, and broke them before He gave them out. I remembered what a couple speaker. Ruth Stull of Peru, had said: " if my life is broken when given to Jesus, it is because pieces will feed a multitude, while a loaf will satisfy only a little lad."

Oooo...ow.. I think that my hot coffee is ready, it's time for sipping it first...
Sweet taste of coffe morning and book
Lanjuttttttt......
Kemudian Elisabeth memberikan gambaran tentang kedaulatan Allah tentang rancangannya, jika kita mengingini rancangan-Nya maka rancangan itu melibatkan seluruh atom, tata surya, keseimbangan lingkungan dan seluruh jagad raya ini. Bukan hanya terfokus hanya kepada keinginan kita untuk dapat menikahi pria yang kaya, ganteng dan kristen saja. Menerima kedaulatan Allah berarti percaya dengan apapun yang Ia berikan, karena Dia yang memikirkan dan memelihara kehidupan kita.
Bukan pula dengan mengingini pernikahan, sebaliknya memanfaatkan masa single kita untuk melayani terbaik bagi Allah. Like a single man of Jesus. Kita tidak perlu juga di bohongi oleh keinginan kita yang dikuasai oleh iblis, seperti iblis menguasai hawa saat itu dan berkata bahwa buah itu baik. Sehingga kita mengingini buah pernikahan dan membuat kita menikah dengan orang yang salah, dan merusak tujuan penciptaan Allah dalam hidup kita.

I'm afraid this snake has been talking to that person. He is been sneaking up and whispering destiny, "God is stingy. He is dangles the beautiful fruit called marriage before your eyes and won't let you have it. He refuses you the only thing you need for personal growth, the one thing in all the world that will solve all your problems and make you really happy."

Saya rasa cukup yah, review buku kali ini. Cause I want enjoy it for myself...

Tuesday, August 16, 2016

Sejarah Lagu "I know Who Hold Tomorrow"

Hari itu saya berjalan menuju gereja bersama dengan teman-teman saya di greja. Hari itu tepat dimana hari tutup tahun 2010. Saya merasa akan kehilangan banyak kenangan saya di tahun 2010. Tahun 2010 tepat saya menyelesaikan skripsi saya. Pada tahun itu Allah memberikan saya kado Skripsi saya yang telah selesai. Namun ada keraguan dalam hati saya, apakah yang akan terjadi di tahun-tahun mendatang.
Teng... Teng... Teng.....
Lonceng gereja membangunkan saya dari lamunan saya. Mematahkan kesunyian gereja saat itu. Pendeta dan para majelispun memasuki ruangan, segenap jemaah berdiri dan menyanyikan hymn. Majelis mengajak kami menanyikan satu lagu "I know Who Hold Tomorrow", saya mengikuti perlahan-lahan lagu tersebut.



I KNOW WHO HOLDS TOMORROW

I don’t know about tomorrow, I just live from day to day,
I don’t borrow from its sunshine, For its skies may turn to gray.
I don’t worry o’er the future, For I know what Jesus said,
And today I’ll walk beside Him, for He knows what is ahead.
Every step is getting brighter, As the golden stairs I climb;
Every burden’s getting lighter; Every cloud is silver lined.
There the sun is always shining, There no tear will dim the eye,
At the ending of the rainbow, Where the mountains touch the sky.
I don’t know about tomorrow, It may bring me poverty;
But the one who feeds the sparrow, Is the one who stands by me.
And the path that be my portion, May be through the flame or flood,
But His presence goes before me, And I’m covered with His blood.
(Chorus)
Many things about tomorrow I don’t seem to understand;
But I know who holds tomorrow, and I know who holds my hand.

_______________________

Ira Stanpil lahir 14 Februari 1914, di Bellevue, New Mexico. Dia menghabiskan masa mudanya di Kansas. Pada saat berusia 10 tahun, Ira sudah menjadi musisi hebat, bermain piano, organ, ukulele dan accord. Dia juga ingin mempelajar gitar, saxophone, clarinet dan xylophone. Ira menerima Kristus ketika berusia 12 tahun. Saat berusia 17 tahun Ira menulis musiknya sendiri untuk pelayanan di gerejanya dan pertemuan doa. dan diusia ke 22 dia mulai berkhotbah
Ira melayani 9 organisasi sebagai direktur muda, direktur musik dan pastor. Dia berkotbah di Amerika dan 40 negara lain. Dia menuliskan 500 lagu gereja, seperti Mansion Over The Hilltop”, “Jesus and Me”, “We’ll Talk It Over” dan “Happiness is the Lord”.
Ira menikahi Zelma Lawson pada 23 April 1939. zelma juga seorang musisian dan juga penyanyi dan pemain piano. Namun, pernikahan mereka berakhir dan berpisah pada tahun 1948. namun benyak orang alasan mereka bercerai, banyak yang berkata bahwa Ira memiliki perilaku aneh sehingga Zelma menikahi pria lain. Banyak yang berkata jika Zelma adalah seorang musisi besar dan tidak dapat hidup dalam pelayanan. Wanita itu meninggalkan dirinya dan menjadi public figure dan menjadi selebriti.
namun apapun yang menjadi alasan Zelma, Zelma meninggalkan Ira dengan penuh rasa depresi dan kekecewaan yang tinggi. Dia tidak dapat mengerti, mengapa setelah bertahun-tahun Ia melayani Allah di pelayanan, mengapa Allah mengijinkan Ia melewati masa-masa seperti ini. beberapa orang berkata Ira mundur dari semua pelayanannya.
Ketika Ira berada dalam keputus asaan dan kebingungan Dia bergumam, dan ketika gumamannya menjadi lebih kuat, syairpun keluar dari dalam mulutnya, dan Ira memulai bernyani kembali! Dia bernyanyi bukan karena masa depannya nyata, namun karena dia tahu bahwa Tuhan ada di setiap langkah di jalannya. Ketika Ira berada di kantornya, dia memegang pianonya kembali dan menuliskan lagu dan music yang kita tahu sekarang “I Know Who Holds Tomorrow”.
Ira kembali menikah dengan Gloria Holloway pada 1951, setelah Zelma meninggal karena kecelakaan. Ira memiliki 2 anak, Judi dan Cathy. dan juga memiliki seorang anak laki-laki Ray dari pernikahan pertamanya. Ira menyelesaikan pertandingan hidupnya di 30 Desember 1993 karena serangan jantung tepat 2 bulan setelah ulang tahunnya yang ke 80.
____________

Dari lagu ini, tidak ada yang kita perlu takutkan akan hari esok, hanya percayakanlah kepadaNya. Pujilah dia hari ini dan percayakan padanya tentang esok hari, Bahwa Kasih setiaNya tidak akan pernah meninggalkan kita sedetikpun.

Sejarah Lagu "It is Well with My Soul"

Awal tahun lagu ini bermula dari kakak saya, yang menceritakan tentang lagu yang menguatkan hatinya yang berjudul "it is well with my soul" awalnya saya biasa saja. kemudian ketika ada masalah dalam hidup saya, saya jadi teringat akan lagu ini. Saya kemudian mencari lirik lagu tersebut.
  1. When peace, like a river, attendeth my way,
    When sorrows like sea billows roll;
    Whatever my lot, Thou hast taught me to say,
    It is well, it is well with my soul.
    • Refrain:
      It is well with my soul,
      It is well, it is well with my soul.
  2. Though Satan should buffet, though trials should come,
    Let this blest assurance control,
    That Christ hath regarded my helpless estate,
    And hath shed His own blood for my soul.
  3. My sin—oh, the bliss of this glorious thought!—
    My sin, not in part but the whole,
    Is nailed to the cross, and I bear it no more,
    Praise the Lord, praise the Lord, O my soul!
  4. For me, be it Christ, be it Christ hence to live:
    If Jordan above me shall roll,
    No pang shall be mine, for in death as in life
    Thou wilt whisper Thy peace to my soul.
  5. But, Lord, ’tis for Thee, for Thy coming we wait,
    The sky, not the grave, is our goal;
    Oh, trump of the angel! Oh, voice of the Lord!
    Blessed hope, blessed rest of my soul!
  6. And Lord, haste the day when the faith shall be sight,
    The clouds be rolled back as a scroll;
    The trump shall resound, and the Lord shall descend,
    Even so, it is well with my soul
__________________________________________________________________________________________

Saya jadi penasaran tentang sejarah dari lagu ini. Ternyata sejarah lagu ini memang cukup menjadi perenungan saya. Lagu ini di ciptakan oleh Horatio Spafford sementara musiknya dibuat oleh sahabatnya, Philips Paul Bliss. 
Hymn ini di tuliskan setelah kejadian mengerikan dalam hidup Spafford. Pertama dia mengalami kematian dari anak laki-lakinya yang berusia 2 tahun pada tahun 1871 saat kebakaran besar di Chicago, yang mengakibatkan dia kehilangan seluruh hartanya yang didapat saat dia menjadi pengacara sukses saat itu dan saat itu ia memiliki bisnis property di area Chicago yang menjadi rata dengan tanah saat terjadinya musibah kebakaran tersebut. Dua tahun setelah kejadian itu bisnisnya pun turun karena adanya krisi ekonomi ditahun 1973, dan disaat itu ia pun memutuskan untuk melakukan perjalanan liburan menuju eropa bersama keluarganya menggunakan kapal SS Ville du Havre. Namun, karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikannya, iapun merubah rencananya, dia mengirimkan istri dan anak-anaknya untuk pergi terlebih dahulu. Ketika kapal tersebut melewati samudra Atlantik, Kapalnya tenggelam dengan cepat setelah bertabrakan dengan kapal laut yang lain, kapal berada di Loch Earn dan mengakibatkan keempat anaknya meninggal. Istrinya Anna berhasil selamat dan mengirimkan kepada suaminya telegram yang sangat terkenal sampai sekarang yang berbunyi "Saved Alone" saat itu Spafford langsung berlayar menuju ketempat istrinya berada. Ketika ia sedang berada di kapal menuju dimana istrinya berada dan melewati tempat dimana anak-anaknya tenggelam, Spafford terinspirasi untuk menuliskan sebuah lagu hingga terciptalah lagu tersebut, dimana ia menuliskan "Nyamanlah Jiwaku". Dia menuliskan jiwanya tetap aman bahkan ketika banyak hal menyerang dirinya. Jiwanya tetap aman di dalam Dia, lagu tersebut disebut oleh Bliss Ville du Havre, dari nama kapal tersebut.

Spafford memiliki 3 anak setelah kejadian itu. Pada 11 februari ia mendapatkan anak laki-laki bernama Horatio Goertner Spafford yang akhirnya meninggal juga ketika berusia 4 tahun karena demam tinggi. Anak perempuan mereka Bertha Hedges Spafford (lahir 24 Maret 1878) dan Grace Spafford (lahir 18 januari 1881). Namun sayangnya gereja mereka mengatakan tragedi yang dialami oleh mereka karena ketidak taatan mereka dan ketidak percayaan mereka pada Tuhan. Sebagai tanggapan atas itu Spafford membangun sekte sendiri yang bernama Messianic. Pada tahun 1881, seluruh keluarga Spafford berlayar menuju Palestina, dan tinggal di Yerusalem dan mereka menolong orang-orang amerika yang tinggal disana dan menyebut perkumpulan mereka adalah American Colony. yang kemudian banyak bergabung dengan mereka orang-orang kristen Swedia, mereka kemudian bersama-sama menolong orang-orang disana termasuk orang Muslim, Yahudi dan komunitas Kristen. Selama Perang dunia pertama mereka mereka melakukan banyak hal seperti mendirikan dapur umum, rumah sakit dan lain-lain.
Horation Spaffor meninggal di Yerusalem pada tanggal 16 Oktober 1888 karena penyakit malaria, sedang istrinya Anna Spafford terus bekerja hingga meninggal tahun 1923.



Luar Biasa yah Keluarga Spafford ini :D

 

Saturday, August 13, 2016

Biografi Elisabeth Elliot

Saya menjadi terinspirasi menulis tentang salah satu penulis wanita yang saya kagumi. Beliau adalah Elisabet Elliot. Awalnya saya mengenal wanita tersebut dari sebuah buku "Let Me be a Woman" kemudian beberapa buku yang saya baca banyak beberapa mengutip tulisan dari Elisabeth Elliot. Saya kemudian menjadi tertarik dengan wanita ini. Saya tertarik dengan hidup wanita ini, dimana wanita ini segenap hidupnya dia berikan kepada Allahnya. Ellisabeth Eliot adalah seorang pembicara dan penulis. Pada banyak bukunya, Elisabeth banyak menceritakan tentang hubungan kemurniannya dengan pasangannya Jim Elliot saat itu dan masa-masa dia melayani Allah ketika dia masih single.

Hal kedua yang membuat saya kagum dengan wanita ini adalah bagaimana ia tetap melayani Allah dalam masa-masa sulit dalam hidupnya. Dia memilih untuk tetap melayani Allah di suku Indian yang telah membunuh suaminya. Dia yang berduka cita tetap membagikan kabar sukacita itu kepada suku yang terhilang. Wowww keren yah :) Namun saya mengerti pasti sangat sulit bagi Elisabeth saat itu untuk tetap mengasihi orang-orang ketika orang-orang tersebut yang menyakiti hatinya.

Elisabeth membagikan bahwa Allah itu adalah sumber segalanya dalam hidupnya. Ada ruang didalam hatinya yang tidak dapat terpenuhi oleh seorang suami sekalipun. Karena begitu banyak hal yang sudah di laluinya, mulai dari dia single, memiliki suami, menjadi janda, dan kembali menjadi janda lagi Dia menikmati hubungannya dengan Allah.

Gaya penulisan Elisabeth yang elegan dan tajam membuat saya sering berbinar-binar menikmati setiap buku dan tulisan-tulisannya. Benar-benar wanita yang menyerahkan hidupnya kepada Allah dalam setiap detail kehidupannya.

Berikut adalah perjalanan hidup singkat dari Elisabeth Elliot.

Beliau dilahirkan pada 21 Desember 1926 di belgium yang saat itu orang tuanya masih menjadi misonaris disana. Kemudian orang tuanya berpindah ke US dan tinggal di Germantown yang letaknya tidak jauh dari Philadelphia, disana ayahnya menjadi seorang editor Sunday Shcool Times. Kemudian orang tuanya tinggal di Philadelphia dan kemudia di New Jersey sampai Ellisabeth meninggalkan rumah dan mengambil kuliah di Wheaton dan mengambil jurusan classical Greek.

Setahun setelah beliau pergi ke Ecuador, beliau bertemu dengan Jim Elliot dan juga suku Quichua Indians. Pada Tahun 1953 Elisabeth menikah dengan Jim Elliot di kota Quito dan bekerja bersama. Di sana Jim selalu memiliki keinginan untuk dapat masuk ke suku pedalaman. The Aucas adalah salah satunya, yang merupakan sekelompok orang-orang yang sangar yang tidak ada seorangpun yang menyelesaikan pertemuan mereka tanpa terbunuh. setelah menyelesaikan pertemuannya Jim dan empat misionaris memasuki daerah Auca. Setelah mereka melakukan perbincangan dengan 3 orang dari suku Aucas, mereka semua terbunuh dengan tombak.

Anak mereka Valerie berumur 10 bulan ketika Jim terbunuh. dan Elisabeth melanjutkan pekerjaanya di Quichua Indian dan melalui jalan-jalan kehidupannya, beliau bertemu dengan dua orang wanita Auca yang hidup bersamanya selama satu tahun. Merekalah yang menjadi kunci agar Elisabeth dapat hidup bersama dengan orang-orang suku Auca yang telah membunuh suaminya dan keempat misionaris lainya. Disana Elisabeth hidup selama dua tahun bersama suku Auca, dan kembali ke Quichua dan bertahan hingga 1963 hingga kembali ke U.S.

Sejak saat itu beliau menjadi penulis dan pembicara. Kemudian di tahun 1969 beliau menikah dengan Addison Leitch, yang merupakan profesor theology Gordon Conwell Seminary di Massachusetts. Dia meninggal pada tahun 1973. Setelah suami keduanya meninggal beliau kembali menikah dengan Lars Gren. Selain mengajar dan menjadi pembicara Elisabeth juga berkontribusi dalam salah satu komite konsultan penterjemah Alkitab versi The New International Version di tahun 1970an hingga namanya tertulis sebagai konstributor di Alkitab bersi NIV tersebut. sejak tahun 1958 Elisabeth sudah menghasilkan menghasilkan karya 24 buku.

Hingga si tahun 2004 Elisabeth berhenti menjadi pembicara karena dementia yang di deritanya dan Elisabeth menghadapi penyakitnya selama 10 tahun. namun sang suami Lars gren menjelaskan iman dari istrinya tetap kuat karena Elisabeth telah menyerahkan segalanya pada Tuhan dan menerima kondisi sakitnya tersebut. Hingga di 15 Juni 2015 lalu, Lars gren mengatakan bahwa istrinya telah pulang kerumah Bapa pada usia 88 tahun di Magnolia, Massachusetts. Elisabeth berhasil menyelesaikan pertandingan dalam hidupnya dengan baik.

Beberapa buku karangan Ellisabeth Elliot, antara lain:
1. Passion and Purity
2. Discipline
3. Let me be a Woman
4. Be Still My Soul
5. Shadow of the Almighty (Testament of Jim Elliot)
6. A chance to die
7. Quest of love
8. Keep a quite heart
9. The Mark of a man

Love this Author and Speaker :)

Thursday, August 11, 2016

Review Buku : Lady in Waiting


Sore tadi baru saja mengambil buku yang saya pinjamkan keteman wanita saya. (Gk rela lama-lama dipinjam tapi tak dibaca) akhirnya berhasil saya bawa pulang buku saya. Haha...awal saya tau ini buku, buku bagus dari covernya. Covernya wanita banget, dan saya suka sekali. Akhirnya saya belilah buku itu, dengan uang seadanya waktu mahasiswa cukup juga uang saya waktu itu untuk sering membeli buku. Ternyata waktu saya baca isinya keren bangetttt.... 
Setelah saya bekerja saya melihat buku lady in waiting study guide, kemudian langsung saya beli deh buku ini, jadilah saya punya dua buku yang cantik ini. Berikut hasil Review buku saya:

Judul asli: Lady in Waiting, Study Guide
Penulis: Jackie Kendall & Debby Jones
Penerbit Pertama: Destiny Image Publisers, USA
Tahun terbit pertama: 2005
Penterjemah: Denny Pranolo
Penerbit Indonesia: Prionir Jaya
Cetakan ke-2: Mei 2012
Jumlah halaman: 98
Bentuk sampul: Soft Cover

Judul asli: Lady in Waiting
Judul terjemahan: Lady in Waiting (Wanita Dalam Penantian)
Penerbit pertama: Destiny Images Publisher, USA
Tahun terbit pertama: 2005
Penterjemah: Natania Tiendas
Penerbit Indonesia: Prionir Jaya
Cetakan ke-8: 2009
Jumlah halaman: 178
Bentuk sampul: Soft Cover

Bentuk penulisan Lady in waiting study guide ini hanya banyak berisi tentang mengisi dan mempelajari Alkitab kita sendiri, sehingga di buku Lady in waiting study guide ini kita di tuntut untuk aktif dalam menjawab setiap pertanyaan yang telah di sediakan.
Kedua buku ini dibagi menjadi 10 bab dengan tema berbeda-beda, namun jika ingin meloncati beberapa bagian dari buku ini sangat disayangkan. Bab-bab di buku ini:
1. Wanita dengan penyerahan tanpa ragu
2. Wanita yang rajin
3. Wanita yang beriman
4. Wanita yang penuh kebajikan
5. Wanita yang penuh pengabdian
6. Wanita yang murni
7. Wanita yang memiliki rasa aman
8. Wanita yang puas
9. Wanita yang penuh keyakinan
10. Wanita yang sabar
Buku karangan Jackie Kendall dan Debbie Jones ini banyak membagikan kisah-kisah wanita dalam penantian, menanti pasangan hidupnya. Beberapa tokoh alkitab dalam penantian seperti itu adalah Ruth dan Ribka. Banyak hal yang dibagikan di buku ini tentang mereka berdua. Dimana mereka berdua tidak memilih untuk bersedih dalam masa penantian mereka. Mereka tidak melakukan pesta mengasihani dari setiap harinya, melainkan mereka berdua sibuk untuk melayani Allah dalam iman mereka.
Ruth yang dulunya adalah bukan keturunan orang israel namun karena imannya pada Allah israel yang dengan lantang ia katakan Rut 1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; kesetiaannya kepada ibu mertua dan kepada Allah israel itu membuat Ruth terpilih menjadi wanita yang mendapatkan penghargaan dihadapan Allah israel.
Dalam masa penantian Ruth. Ruth setiap hari rajin bekerja diladang untuk memungut jelai. Ruth yang dulunya suaminya mati dan sepertinya tidak ada harapan bagi Ruth untuk hidup, namun Ruth meletakkan kepercayaannya kepada Allah israel. Ruth tidak mengasihani diri, melainkan bekerja dengan rajin, hingga Ruth bertemu dengan Boas. Seorang pria yang layak untuk di nantikan.
Begitu pula dengan Ribka, dia bukan seorang wanita pemalas yang hanya berpangku tangan, melainkan ia bekerja dengan rajin dan bersukacita untuk menimba air. Hingga sampai suatu saat bertemu dengan orang suruhan abraham untuk mencarikan calon istri untuk ishak anaknya. 
Buku terbitan Prionir jaya ini juga membagikan tentang wanita muda yang memecahkan alabaster jar atau kotak batu pualam putih dan mengurapin kaki Yesus, padahal kotak batu itu digunakan para wanita untuk mengurapi calon pengantin prianya ketika berkunjung kerumah. Namun wanita itu memilih untuk mempercayakan hidup pernikahannya kepada Yesus tanpa ragu. Banyak orang akan berkata seperti orang bodoh. Namun itulah yang digunakan wanita-wanita Allah untuk menentang zaman dan menyerahkan hidupnya pada Sang pengantin surgawi.
Buku ini juga ada versi study guide yang bisa kita isi untuk kita belajar Alkitab sendiri. Untuk daftar isinya sama, jadi saya menggunakannya dengan cara saya membaca satu bab di buku bacaannya kemudian saya mengerjakan yang di study guidenya. Sangat menolong saya untuk belajar firman Tuhanlah.
Ngomong-ngomong kembali lagi buku ini beberapa mengutip tulisan dari buku karangan penulis idola saya Elisabeth Elliot. Beberapa buku Elisabeth Elliot yang dipakai adalah loneliness, chance to die, dan passion and purity. Heheee... pantesan bagus

#LadyInWaiting #WanitaDalamPenantian #Jackie Kendall #Debbie Jones

Monday, August 8, 2016

Sejarah Lagu Amazing Grace (My chain are gone)

Saya awalnya kurang mengerti tentang lagu ini. Hingga suatu saat, di gereja saya, Bapak pendeta saya bercerita tentang para narapidana pengedar narkotik dijatuhi hukuman mati. Jadi, pada saat mereka akan di tembak mati mereka menyanyikan lagu ini terus tanpa berhenti sampai ajal menjemput mereka. Saya jadi berpikir saat itu, lagu macam apa sih "Amazing Grace" ini. Kemudian saya coba mendengarkan dengan seksama lagu ini, dan Woww, ternyata "Kasih karunia yang menabjubkan, kalimat yang begitu indah, yang menyelamatkan sampah seperti saya". Saya kemudian jadi penasaran tentang sejarah lagu ini. Setelah saya telusuri lagu ini merupakan lagu sepanjang abad yang dituliskan melewati kisah hidup seseorang.

JUDUL: "Amazing Grace (My Chains Are Gone)"

PENULIS: John Newton (awal), Christopher Dwayne "Chris" Tomlin and Louie Giglio (refrain) 
COMPOSER: Traditional American melody; refrain by Chris Tomlin dan Louie Giglio
KITAB: 1 Tawarikh  17:16-17; Efesus 2:4-10
TOPIC: berkat, pengampunan, dosa, kebebasan, penyelamatan, hidup kekal, cinta.

Sejarah penulis:
Jhon Newton dilahirkan di London tahun 1925 oleh seorang ibu yang takut akan Tuhan dan seorang ayah yang bekerja sebagai kapten kapal. Ketika berumur 11 Tahun Jhon Newton berlayar bersama ayahnya menuju mediterania. Namun, diusia yang ke 17 tahun ia meninggalkan kekristenan dan rasa takutnya akan Tuhan demi mengejar seorang gadis bernama Mary Catlett. Kemudian Jhon Newton menjadi Pengikut Iblis. Dia meninggalkan kapalnya, dan dia kembali bersama kapalnya sebagai seorang tawanan. Dia kemudian dihukum dan menjadi budak di Sierra Leone, Dia pernah berkata ”Jika Anda pernah melihat ketika saya berada di mimpi buruk, dan malam hari saya mencuci pakaian saya di bebatuan, setelah itu saya mengenakannya walau masih basah, agar dapat kering di punggung saya ketika saya tidur; jika Anda pernah melihat saya sebagai seseorang yang begitu miskin, ketika sebuah kapal berlabuh di pulau,  terkadang saya malu hingga saya menyembunyikan wajah saya dibalik pepohonan, menghindari tatapan mata orang-orang asing; jika Anda tahu tingkah laku saya, prinsip hidup saya, dan hati saya masih lebih hitam dari kondisi fisik saya – betapa sangat kecil kemungkinan Anda akan membayangkan bahwa seseorang seperti itu dijaga dengan begitu baik dengan providensi dan kebaikan yang luar biasa oleh Allah.” Kemudian ditambahkannya, ”Satu-satunya keinginan baik yang tersisa hanyalah kembali ke Inggris dan menikahi Mary.”
Seteleh mengalami penderitaan yang begitu sangat menyakitkan, Jhon Newton pun berada di sebuah kapal menuju Inggris, diatas kapal itu ia “Imitation of Christ (Thomas A. Kempis), Di atas kapal itu itu ia merasa seperti seorang yunus yang harus di lempar kedalam laut karena badai dalam hidupnya yang dialaminya. Kemudian tanggal 10 Maret 1978 ia merasa kembali terlahir kedunia. Dan Ia mendedikasikan dirinya kembali kepada Allah. Pada Tahun 1764 saat dia diurapi menjadi diaken dan pendeta. Bersama dengan William Cooper mereka menerbitkan buku berjudul “Olney Hymns.” Nomor 41, pada buku I, berisi kisah hidup Newton dalam versi: Amazing grace, Perjalanan hidupnya berakhir di tahun 1779, pergi untuk melayani dua gereja di London. Di sana dia mencurahkan semua tenaganya untuk melayani Tuhan dengan setia hingga hayatnya tiba, 21 Desember 1807, di usia 82.
Hanya untuk sebuah lagu, John Newton menghabiskan seluruh hidupnya. Wowww, dan lagu itu terus kita nyanyikan sebagai lagu yang dikenal sepanjang abad.
Pelajaran yang saya petik dari John Newton adalah bagaimana rasa cinta kita yang salah, dapat memimpin kita pada satu hal yang negatif. Dihidup kita yang singkat ini, mari kita mengisinya dengan baik dan bijaksana, agar Allah terus di muliakan.


Chris Tomlin adalah seorang artis kristen popoler, pemimpin pujian dan penulis lagu. Dia lahir pada bulan mei 1972, di Grand Saline, Texas. Dia memulai dengan belajar dengan gitar pertamanya yang merupakan kado darI ayahnya, pada usia yang ke sebelas bermain bersama studio rekaman Willie Nelson. Dia pertama kali menulis lagunya pada saat berusia 14 tahun. Dia mengambil kuliah di Tyler Junior dan Unibversitas Texas A&M untuk meningkatkan karir di terapi fisij, Namun rencananya terganggu karena Ia mendapatkan panggilan Tuhan untuk melakukan sesuatu berbeda. Tomlin kemudian melanjutkan untuk menulis lagu dan memimpin pujian, melayani sebagai staff dari komunitas gereja Austin Stone dan bekerja pada Passion Conferences bersama dengan pembicara Louie Giglio, yang mana sampai tahun 2011 melayani di gereja Passion City di Atlanta, Georgia.
Diantara lagu-lagu tomlin yang terkenal adalah "How Great Is Our God," "Jesus Messiah," "Our God," dan "Amazing Grace (My Chains Are Gone)," yang terdapat album see the morning. Dia mendapatkan banyak nominasi award, termasuk  GMA Dove Male Vocalist of the Year Award pada 2006-2008; Worship Song of the Year, 2005-2011; Song of the Year, 2006-2011; Artist of the Year, 2006, 2008-2011; dan banyak lagi. Antara 1995 hingga 2011, Tomlin menghasilkan 10 album studio.

Louie Goglio, lahir 30 juni 1958 yang adalah seorang pastor, penulis dan penemu dari Passion Movement. Dia belajar di Unitersitas Georgia State, Southwestern Baptist Theological Seminary, and Baylor University. Dia memperoleh gelar Doctor of Ministry dari Grace Theological Seminary. Giglio dan istrinya, Shelley, aktof di aktifitas pelajar muda dan aktifitas belajar, konferensi dan acara penyembahan yang menghadirkan ribuan peserta. Pada tajun 1995, dia memulai Passion Movement dengan besar dan konferensi yang sukses untuk menjangkau dewasa muda dan pelajar. Giglios memulai sixsteprecord, yang bekerja sama dengan Sparrow Records yang didalamnya juga terdapat musisi termasuk Chris Tomlin, The Dave Crowder Band, Charlie Hall, Matt Redman, Kristian Stanfill, Christy Nockels dan Passion. Pada 2008, Giglio Memulai gereja barunya di Atlanta--- Passion City-- bersama dengan Tomlin


Sejarah Syair:

Seperti musisi gereja kontemporer dan pastor mereka menggabungkan tradisional hymn dan lagu kedalam suatu penyembahan, mereka meyelesaikan kreatifitas yang besar dengan banyak macam metode.  "Amazing Grace (My Chains Are Gone)" selesai juga yang berasal dari hymn John Newton, namun hanya menggunakan bait pertama, kedua, keempat dan enam. Kata-kata yang berasal dari John Newton ini sama sekali tak di ubah. Namun mereka hanya menambahkan bagian refrain saja. Berharap banyak orang melihat kembali bagaimana penderitaan Newton saat itu dan kehidupan modern saat ini yang dapat membawa kita kepada dosa, Tomlin dan Giglio mendeklarasikan bahwa Tuhan dengan belas kasihnya, cinta, kasih karunia dan penyelamatan Kristus, melepaskan kita dari rantai dan membuat kita terlepas. Ini sama dengan bait ke empat dari Charles Wesley yang merupakan hymn yang indah, "And Can it be?"My chains fell off, my heart was free, I rose, went forth, and followed thee." Tomlin menyebutnya untuk refrain untuk baris pertama dan ketiga. Dan tulisan yang di akhir baris "God…will be forever mine," kemudian diulang kembali "will be forever mine," dan setelah berakhirnya, lagu ini tiba-tiba menyatakan "You are forever mine" yang merupakan kesudahan dari kasih karunia, cinta kasih adalah perasaan mengasihi Allah yang merupakan pengalaman menikmati Amazing grace. Amazing Grace will lead me Home.....

Amazing Grace Lyric

Amazing grace! How sweet the sound
That saved a wretch like me!
I once was lost, but now am found;
Was blind, but now I see.


Through many dangers, toils and fears
I have already come
That grace hath brought me safe thus far
And grace will lead me home


Chorus:
My chain are gone
I've been set free
My God my Savior has ransom me
A like a flood His mercy reign
Unending love amazing grace

His kindy hand shall be my day
He straight with me abide
And now I stumble day by day
He shall lead my shine

This earth will one day mount like snow
Sun refused to shine
Yet God who send me here be low
Will be forever mine

Will be forever mine

You are forever mine.....






#SejarahLagu #AmazingGrace #JhonNewton

Tuesday, August 2, 2016

Pelayanan Para Navigator

Mungkin teman-teman pernah di ajak Pendalaman Alkitab apalah namanya, dan menamakan komunitas mereka "The Navigator". Dulu diawal saya kuliah, saya pernah diajak dengan kakak ipar saya sekarang untuk PA. Awalnya saya pikir ya gak papa, toh PA itu umum dilakukan di greja, namun saya bertanya PA? dengan siapa mbak? kemudian Mbak Nelvi menjawab, hanya kita berdua. Kemudian muncul ke anehan dalam diri saya, apakah itu ajaran sesat? sejenis apa seksi jehova atau apalah githu. namun karena itu adalah saran dari kakak saya, dan saya melihat tidak ada keanehan dalam hidup kakak saya, akhirnya saya mau juga. tak disangka ternyata saya terjerumus dalam kasih karunia Allah yang lebih dalam. Di tempat organisasi itulah saya mengenal Allah lebih dekat.
Ok! baiklah kita kembali. Apa itu The Navigator?

Navigator adalah sebuah organisasi Kristen Internasional  interdenominasi dan non-profit. The Navigators didirikan di USA pada tahun 1933 oleh Dawson Trotman dan saat ini telah berkembang ke lebih dari 100 negara. Dawson Trotman yakin bahwa kunci untuk menggapai dunia bagi Kristus adalah dengan menjadi pekerja Kristus yang hidup dan memuridkan di antara orang-orang terhilang. Walaupun beliau tidak menyandang gelar teologia, seluruh hidupnya didedikasikan bagi pekerjaan Allah. Awal mula pelayanan Trotman di mulai dari melayani para angkatan laut Amerika serikat atau yang di sebut Navy, sehingga dari orang-orang ini akhirnya pelayanan ini di beri nama "The Navigator" sebagai petunjuk kepada keselamatan. Akhirnya para navigator ini berlayar dan membagikan injil kerajaan Allah sampai keujung bumi termasuk indonesia.
Pelayanan Para Navigator ini diperkenalkan di bandung pada tahun 1968 dan hingga saat ini para alumni para navigator sudah tersebar keseluruh bagian di Indonesia.
Apa sih Visi Misi The Navigator?
To Know Christ and Make Him Known
Yesus Kristus memberikan amanat agung kepada para pengikut-Nya dalam matius 28:19-20 "... Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu....".Tujuan utama para Navigator adalah turut serta mengambil bagian dalam melaksanakan amanat agung tersebut dengan menjadikan murid dan mengembangkan perbuatan-perbuatan murid disetiap bangsa.
untuk lebih lengkapnya kalian bisa lihat sendiri di situs resminya:

Siapa Pemimpin The Navigator?
Baru-baru ini saya sempat berfoto ria dengan Presiden The Navigator bernama Bapak Mutua Mahiani,
Bapak Mutua Mahiaini menjadi presiden ke lima dari pelayanan The Navigator pada april 2015. Beliau bersama istrinya pindah ke Colorado Sring dari Nairobi, kenya pada April 2012 ketika Beliau memulai pelayanannya sebagai Wakil Presiden Internasional. Mutua berkomitmen menyerahkan hidupnya pada Allah pada saat berusia 10 tahun dan saat itu dimuridkan oleh The Navigator. Mutua menghabiskan waktu 2 tahunnya di Perancis untuk mendapatkan gelar Mater Degree seperti profesor bahasa perancis. Dia mengajar bahasa perancis di kenya selama 2 tahun sebelum bergabung kedalam Staff Navigator ditahun 1981. Mutua dan Stephanie menikah pada 1982. Mutua dinobatkan menjadi Nasional Direktur di Kenya pada 1986, dan di tahun 1995 mereka pindah ke Cote d'lvoire untuk memimpin pelayanan nasional dan memimpin pelatihan bahasa perancis di negara lain. Di tahun 1998 Mutua di angkat menjadi direktur regional afrika.

Setelah kita membahas pemimpin team The Navigator international, saya juga ingin memperkenalkan presiden direktur untuk Para Navigator Indonesia. Sewaktu retreat beliau mengingatkan, agar supaya kita ingat kita bukan Para navigator yang hidup di Amerika, atau yang hidup di afrika, tapi kitalah Para Navigator Indonesia, atau yang di sebut Navina. Huuuummmm, kita harus tetap berbangga karena kita orang Indonesia. Saya biasa menyebutnya dengan Mas Rudy, hehe.. beliau memiliki seorang istri cantik bernama Mbak Kartin, dan dua orang anak bernama Devi dan Adi. Mereka memulai sepak terjang pelayanan mereka di kota semarang. Sampai akhirnya Mas Rudi di angkat menjadi Direktur Nasional pada tanggal 22 Juni 2016 kemaren. Bersyukur saya bisa mendapatkan foto keluarga lengkap mereka.
Kegiatan dari Para Navigator antara lain: Pendalaman Alkitab kelompok, retreat nasional dan lokal, olahraga bersama, tinggal bersama, homestay ke desa-desa hingga menjadi Insider ditengah-tengah orang yang terhilang, yang mana inti dari semua kegiatan adalah membawa orang-orang kepada Kristus. Orang-orang yang sudah di tolong dipelayanan ini sudah menyebar di banyak kota di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dan membuka pintu kerajaan Allah di setiap tempat di Indonesia. Berikut Vidio beberapa alumni team pelayanan ini.



#ParaNavigator #TheNavigator #NavigatorIndonesia