Septie's Pages

Tuesday, November 22, 2016

Review Buku: Becoming the Woman God Wants Me to Be

Judul asli: Becoming the Woman God Wants Me to Be
Judul terjemahan: Menjadi Wanita yang Tuhan Inginkan
Penulis: Donna Partow
Penerbit pertama: Revell, a division of Baker Publishing Group, Grand Rapids, Michigan, 49516, U.S.A
Penerjemah: Lily Endang Joeliani
Penerbit Indonesia: PT. Visi Anugerah Indonesia
Cetakan ke dua: September 2010
Jumlah Halaman: 375

Daftar Isi:
Pengantar
Apa yang akan anda butuhkan
Minggu Pertama - Dasar-dasar Iman
Hari ke-1 Meletakkan Kepercayaan Anda Sepenuhnya Kepada Allah
Hari ke-2 Berkomitmenlah untuk Memiliki Waktu Sendiriab Bersama Allah
Hari ke-3 Memeditasikan Firman Allah
Hari ke-4 Menjadi Seorang Perempuan yang layak di percaya
Hari ke-5 Memilih berfokus pada yang Positif
Hari.ke-6 Pemeriksaan Mingguan
Hari ke-7 Refleksi Mingguan
Minggu Kedua - Kebiasan-kebiasaan yang Saleh
Hari ke-8 Selektif Secara Sadar
Hari ke-9 Tetap berakar pada Firman Allah
Hari ke-10 Dedikasi Diri Anda pada Doa
Hari ke-11 Tidurlah dengan Damai
Hari ke-12 Rajinlah
Hari ke-13 Pemeriksaan Mingguan
Hari ke 14- Refleksi Mingguan
Minggu Ketiga-Pola Makan yang Sehat
Hari ke-15 Bersihkan Dapur Anda dari Bahaya
Hari ke-16 Bertekadlah untuk Mengendalikan Kebiasaan Makan Anda
Hari ke-17 Batasi Asupan Gula Anda
Hari ke-18 Makanlah Porsi yang Masuk Akal
Hari ke-19 Rencanakan Makan yang Lebih Sehat
Hari.ke-20 Pemeriksaan Mingguan
Hari ke-21 Refleksi Mingguan
Minggu Keempat-Memperkuat Tubuh Anda
Hari ke-22 Berjalan Untuk Menambah Energi
Hari ke-23 Memurnikan Tubuh Anda dengan Air yang Diberi Tambahan
Hari ke-24 Memberi Waktu mencerna Kepada Tubuh Anda
Hari ke-25 Tubuh Kuat dengan Melawan Gravitasi
Hari ke-26 Memurnikan Tubuh dan Jiwa
Hari ke-27 Pemeriksaan Mingguan
Hari ke-28 Refleksi Mingguan
Minggu kelima - Alat-alat Managemen
Hari ke-29 Memaksimalkan Setiap Hari
Hari ke-30 Menerapkan aturan 80/20
Hari ke-31 Berikan apa yang Dapat anda Berikan
Hari ke-32 Simpanlah Sebanyak Mungkin
Hari ke-33 Transferlah Masalah Kesuatu Daftar Penyelesaian
Hari ke-34 Pemeriksaan Mingguan
Hari ke-35 Refleksi Mingguan
Minggu Keenam - Perencanaan Keuangan
Hari ke-36 Perpuluhan
Hari ke-37 Hitung Aset dan Kewajiban Anda
Hari ke-38 Kurangi Hutang Anda
Hari ke-39 Bayarlah Dengan Uang Tunai
Hari ke-40 Mulailah Tabungan Otomatis dan Investasi
Hari ke-41Pemeriksaan Mingguan
Hari ke-42 Refleksi Mingguan
Minggu Ketujuh - Penampilan Pribadi
Hari ke-43 Bertahanlah dengan Warna-warna Dasar Anda
Hari ke-44Tentukan Berat Badan Ideal Anda
Hari ke-45 Bersihkan Baang-barang Pribadi Anda
Hari ke-46 Pentingnya Kesederhanan
Hari ke-47 Evaluasi Raut Wajah Anda
Hari ke-48 Pemeriksaan Mingguan
Hari ke-49 Refleksi Mingguan
Minggu Kedelapan- Usaha di Rumah
Hari ke-50 Bekerja dari Rumah
Hari ke-51 Mengembangkan Berbagai Arus Penghasilan
Hari ke-52 Mencoba Direct Marketing
Hari ke-53 Mempertimbangkan Investasi Properti
Hari ke-54 Mengeksplor Dunia Pemasaran Melalui Internet
Hari ke-55 Pemeriksaan Mingguan
Hari ke-56 Refleksi Mingguan
Minggu Kesembilan-Managemen Rumah Tangga
Hari ke-57 Mengidentifikasi Titik-titik Masalah Rumah Tangga
Hari ke-58 Membuang yang Tak Perlu
Hari ke-59 Diperlengkapi Bagi Rumah yang Bersih
Hari ke-60 Mempraktekkan Kepelayanan Bersama
Hari ke-61 Membersihkan Rumah Anda Secara Rohani
Hari ke-62 Pemeriksaan Mingguan
Hari ke-63 Refleksi Mingguan
Minggu Kesepuluh - Relasi Keluarga
Hari ke-64 Kasihi Suami Anda
Hari ke-65 Sayangi Anak-anak Anda
Hari ke-66 Tetapkan Tradisi Keluarga
Hari ke-67 Hormati Hari Sabat
Hari ke-68 Hiduplah Dalam Damai
Hari ke-69 Pemeriksaan Mingguan
Hari ke-70 Refleksi Mingguan
Minggu Kesebelas - Pelayanan Rumah Tangga Anda
Hari ke-71 Pelayanan Hidangan Bagi Keluarga
Hari ke-72 Atur Pakaian Keluarga Anda Demi Keberhasilan Rohani
Hari ke-73 Praktekkanlah Keramahtamahan/Memberi Tumpangan
Hari ke-74 Bukalah Rumah Anda Bagi Pelayanan
Hari ke-75 Jadilah Tuan Rumah Bagi Pelayanan Allah
Hari ke-76 Pemeriksaan Mingguan
Hari ke-77 Refleksi Mingguan
Minggu Keduabelas - Rencana Pensiun
Hari ke-78 Dapatkan Pemeriksaan Realitas
Hari ke-79 Bayarlah Cicilan Rumah Anda Lebih Awal
Hari ke-80 Hiduplah Sesuai Kemampuan Anda
Hari ke-81 Hindarilah Kebodohan Finansial
Hari ke-82 Rapikan Urusan-urusan Hukum 
Hari ke-83 Pemeriksaan Mingguan
Hari ke-84 Refleksi Mingguan
Minggu Ketigabelas - Mengakhirinya Dengan Kuat
Hari ke-85 Berkomitmenlah untuk Menjadi Tua
Hari ke-86 Kembangkanlah Hati Seperti Kaleb
Hari ke-87 Dorong dan Kuatkan Diri Anda
Hari ke-88 Bertekadlah untuk Mengakhirinya dengan Baik
Hari ke-89 Pemeriksaan Mingguan
Hari ke-90 Refleksi Mingguan
Pikiran-pikiran Terakhir
Lembar Kerja  
_________________________________________________________________________________________

Finally....
Selesai juga ngetikin daftar isi yang panjangnya seabreg, haha... tapi semoga teman-teman terinspirasi dengan daftar isinya yah. Sepertinya sih ok banget ya kan?
Awalnya saya membeli buku ini di toko buku, dan melihat daftar isinya saya tertarik, dan akhirnya saya beli. 
Well, buku ini memang dikhususkan untuk para wanita Allah. Buku ini bentuknya seperti buku perenungan harian, yang akan habis selama 13 minggu kalo rutin baca setiap bab hari tanpa bolong-bolong. Sayangnya aku orang yang tidak konsisten, apalagi di awal saya membeli buku ini, saya pikir belumjust gue banget, karena saya pikir buku ini cocoknya untuk emak-emak. Tapi sekarang (udah lanjut usia) saya pikir ini penting sekali dan kenapa gk saya baca dari dulu-dulu yah?
Penulisanya ibu Donna Partow yang adalah penulis buku laris dan komunikator Kristen. Buku-bukunya yang sebelumnya adalah Becoming a Vessel God Can Use dan Becoming the Woman God Want to be, yang laris manis terjual satu juta eksemplar ditujuh benua dengan berbagai bahasa.
Tulisannya dibuku ini sangat spesifik. Bukan hanya mencangkup hal-hal yang terlihat rohani sekali, namun dalam kehidupan keseharian dipakainya untuk melayani Allah. Buku ini sangat cocok dengan teladan wanita di Amsal 31.
Buku ini, berisi isian atau bahan untuk perenungan kita, sehingga cocok digunakan untuk saat teduh, didalamnya juga berisi ayat-ayat hafalan yang hraus kita hafalkan dan kita renungkan setiap hari. Beberapa dari ayat hafalan yang disajikan juga diambil dari kitab Amsal 31.
Beberapa tulisan dari penulis, menuliskan bahwa suami surgawi kita adalah penting, sekalipun saya masih single saat ini ada satu doanya yang di bagikan. Doa ini yang menjadi semangat saya dalam mengerjakan setiap panggilan yang Allah berikan bagi saya. Termasuk yang saya kerjakan dalam bidang blog atau menulis ini. Setelah saya berdoa ini saya menjadi semakin bersemangat mengerjakan setiap pekerjaan yang Allah percayakan bagi saya.

Suami surgawiku yang terkasih, keinginanku yang terdalam adalah untuk menjadi seorang istri yang cakap bagi-Mu. Aku tahu pujian sejati bagi karakterku adalah siapakah aku saat tidak ada orang yang melihat kecuali Engkau. Bukan apa yang kulakukan untuk membuat orang lain terkesan atau menyenangkan diriku yang diperhitungkan. Yang diperhitungkan adalah piliha-pilihan yang kubuat hanya karena aku ingin menghargai-Mu. Aku ingin Engkau mempercayaiku sepenuhnya. Aku ingin Engkau bisa memanggilku dan bergantung padaku untuk melakukan hal-hal yang benar. Walaupun aku tidak akan pernah mencapai kesempurnaan di sisi surga ini, aku ingin menggunakan hal ini sebagai alasan bagi hidup yang sembarangan. Sebaliknya, aku ingin menjadi aset yang berharga bagi pekerjaanMu di dunia. Aku ingin membawa kebaikanMu, bukan kejahatan sepanjang umutku. Terimakasih karena mengasihiki. Beri aku kuasa untuk menjalani hidup yang penuh pelayanan syukur sebagai responsnya. Amin.

Semoga review saya yang sedikit ini dapat menolong dan menguatkan teman-teman para puteri Allah yang cantik-cantik.
Terimakasih semua.






Monday, November 21, 2016

Review Buku: Life as a Vapor

Judul Asli Buku: Life as a Vapor
Judul Terjemahan: Hidup adalah Uap
Penulis: John Piper
Penerbit Pertama: Multnomah Books, a devision of Random House, Inc.
Penerbit Indonesia: Pionir Jaya
Penerjemah: Grace P. Christian
Cetakan ke : 1, Februari 2008
Jumlah Halaman: 151
Daftar Isi:
Sepatah Kata untuk Pembaca
1. Pentingkah Penilaian Orang Lain
2. Penderitaan, Belas Kasihan, dan Penyesalan Surgawi
3. Mata adalah Pelita Tubuh
4. Hidup Saya adalah Uap
5. Warna Favorit Allah
6. Padamkan Kemarahan Sebelum Kemarahan Memadamkan Anda atau Pernikahan Anda
7. "Tuhan, Perintahkanlah Apa yang Kau Kehendaki, dan Berikanlah apa yang Kau Perintahkan
8. Kesudahan Adalah untuk mengucap syukur, Permulaan Adalah untuk Iman
9. Bermegah di Dalam Manusia Sungguh-sungguh Dilarang
10. Yang akan Kita Peroleh Sepenuhnya Adalah Belas Kasihan
11. Sebuah Panggilan untuk Orang-orang Kristen Koroner
12. Allah Tidaklah Membosankan
13. Ucapan Syukur untuk Kehidupan dari Orang-orang Kudus yang Tidak Sempurna
14. Mengapa Iblis Dibiarkan Ada di Bumi
15. Jalan Hikmat Mungkin Bukanlah Jalan yang Paling Berbuah untuk Kemuliaan Allah
16. Badai Menyatakan Kemenangan Karyanya
17. Nilai dari Pelajaran Sejarah
18. Sudah: Merdeka secara Mutlak dan Secara Permanen, Belum: Merdeka secara Final dan Secara Sempurna
19. Jika Anda Ingin Mengasihi, Anda Harus Mati Terhadap Hukum Taurat
20. Bagaimana Teisme Terbuka Membantu Kita Menyembunyikan Penyembahan Berhala Kita yang Tersembunyi
21. Cara untuk Bertanya kepada Allah
22. Mengapa Saya Tidak Mengatakan, "Allah tidak Menyebabkan Malapetaka itu, Tetapi Ia Dapat Menggunakannya untuk Kebaikan."
23. Janji-janji yang Memberi Pengharapan untuk Menang atas dosa
24. Jonathan Edwards Membahas Cara Berpikir Peziarah
25. Ditabur dalam Kehinaan, Dibangkitkan dalam Kemuliaan
26. Buah yang Dahsyat dari Penguasaan-Dini
27. Renungan-renungan tentang Pikiran-pikiran Allah
28. Apakah Tuntutan Allah untuk Disembah itu Sia-sia?
29. Menyingkirkan Keangkuhan dari Pengaruh Budaya Kristen
30. Perintah-perintah Allah yang Manis kepada Roh-roh Jahat, Angin, Burung-burung Gagak, dan Kasih
31. Kristus Menderita dan Mati untuk Melepaskan Kita dari Masa Sekarang yang Jahat Ini
__________________________________________________________________________________________
Buku ini saya beli awalnya, ketika saya merenungkan "hidup itu seperti uap" dimana saat itu saya terinspirasi dari lagunya bapak Casting Crown yang judulnya "Who am I" yang lirik refrainya seperti ini:


I'm a Flower quickly fading
Here today and gone tomorrow
A wave tossed in the ocean
A vapor in the wind
Still you
Here me when i'm calling
Lord You catch me when i'm falling
Lord You Told me Who i'm
I'm Yours


Naaaaah, dari lagu itu saya jadi menyukai istilah live as a vapor, kemudian ketika saya melihat buku ini ada di rak buku salah satu toko buku. Langsung saya grab it fast!!!
Buku ini adalah buku bahan perenungan, selama satu bulan. Tadinya saya pikir merupakan suatu cerita berkelanjutan. Ternyata, buku ini seperti buku perenungan hari yang harus di baca bab perbab setiap harinya.
Penulis buku ini adalah John Piper yang merupakan pendeta pengkhotbah di Bethlehem Baptist Church di Minneapolis, adalah penulis dari Desiring God, The Dangerous Duty of Delight, Future Grace dan beberapa buku lainnya.
Buku karangan John Piper ini cukup bagus untuk perenungan setiap hari. Seperti contoh di hari pertama: John Piper membagikan tentang penilaian orang lain penting atau tidak? Disini Piper menjelaskan perbedaan antara dua bagian kitab. Dimana Galatia 1:10 dikatakan bahwa Paulus saat itu sedang mencari persetujuan Allah dan bukan manusia, jika ia masih mencari persetujuan Allah maka ia tidak akan menjadi hamba Kristus. Jadi sepertinya orang Kristen tidak boleh mendengarkan apa kata orang lain.
Namun disisi lain, di Amsal 23:1 dikatakan bahwa nama baik lebih berharga daripada perak atau emas dan dikasihi orang lebih baik daripada perak. Yang sepertinya reputasi itu sangat penting.
John Piper menjelaskan di buku ini, seharusnyanyang menjadi pusat kita adalah Dia semakin di besarkan dalam diri kita dan kita semakin kecil, yang menjadi pusat kita adalah reputasi Kristus dan bukan kepentingan atau nama baik pribadi kita. Sehingga apa yang menjadi perkataan orang itu menjadi sangat-sangat penting agar Kristus itu semakin ditinggikan dalam kehidupan kita.
Di akhir masing-masing Bab ada doa yang dituliskan oleh Piper sendiri, yang bunyinya di bab pertama:

Bapa, terkadang jalan Kristus itu rumit bagi pikiran-pikiran kami yang dinodai dosa dan terbatas. Ampuni kami  saat-saat ketika kami telah membenarkan kesis-siaan kami dengan dalih reputasi yang baik. Ya, Tuhan, Karuniakanlah kepada kami, dalam hidup yang singkat ini, hikmat dan keberanian untuk menyenangkan orang lain, atau untuk tidak menyenangkan orang lain, hanya demi Kristus, dan bukan diri kami sendiri di puji. Dalam nama Yesus. Amin.

Monday, November 14, 2016

Review buku: Laki-laki seperti Wafer, Perempuan seperti Bakmi

Judul buku terjemah: Laki-laki seperti Wafer, Perempuan seperti Bakmi
Judul asli: Single Men Are Like Waffles, Single Women Are Like Spaghetti
Penulis:  Bill dan Pam Farrell
Penerbit awal: Harvest House Publishers
Penerbit Indonesia: PBMR Andi (anggota IKAPI)
Penerjemah: Okdriati S. Handoyo
Cetakan tahun: 2008
Jumlah halaman: 316

Daftar isi:
1. Laki-laki dan Perempuan di ciptakan-Nya Mereka
2. Jangan Menghancurkan Komunikasi
3. Wafer dan Bakmi di Tempat Kerja
4. Mempersiapkan Hubungan
5. Sang Pejuang Wafer
6. Sang Puteri Bakmi
7. Wafer dan Bakmi dalam Percintaan
8. Kehidupan Sosial Wafer dan Bakmi
9. Wafer, Bakmi dan Anak-anak
10. Allah Mengasihi Wafer dan Bakmi
Bahan Diskusi untuk Kelompok Kecil
Berkencan untuk mengambil Keputusan
_______________________________________________________________________________

Buku ini saya dapatkan beberapa tahun silam, udah lama sekali mungkin di awal tahun-tahun kuliah saya, sebenarnya buku inipun bukan buku saya. Suatu saat saya meminjam dari seorang teman, tapi karena terlalu asik baca saya sampai lupa kembalikan. Hanya tertumpuk di rak buku saja. Sampai sekarang tidak tau akan bertemu orang tersebut kapan lagi. Jadilah buku ini buku hak milik saya.
Buku yang ditulis oleh Bill dan Pam Farrell ini sangat bagus, untuk kita bisa menjalani hidup. Bukan saja sbagai seorang pasangan namun dapat kita terapkan dalam hubungan sehari-hari dengan lawan jenis. Buku ini ditulis dengan bahasa yang sangat sederhana, bahkan di buku ini banyak hal-hal yang dibahas dengan ringan dan kelucuan. Membuat kita jadi tertawa dan menertawakan diri sendiri dan pasangan atau orang lain bahkan.
Mengapa di judul buku ini ditulis laki-laki seperti wafer? Karena laki-laki itu berpikir dengn cara mengkotak-kotakkan sesuatu. Kita sering melihat laki-laki yang terjun bebas di satu kotak wafer service mobilnya, ketika dia mengerjakan sesuatu ia benar-benar sedang berada disana, dan mungkin ketika kau memanggilnya dengan suara petir sekalipun, mungkin dia tidak mendengarnya, karena dia sedang berada di dunianya. Ini sangat berbeda dengan si "putri bakmi" yang dapat mengerjakan segala sesuatu sekaligus dalam suatu waktu. Kita kerap kali melihat seorang ibu yang sambil menggendong anaknya, sambil memasak, dan sambil berbicara di telpon.Wow ibu tersebut luar biasa sekali bukan? Karena otak wanita itu seperti bakmi yang terjalin dan berkaitan satu dengan yang lain, dari hal satu ke hal lain dan kegiatan satu ke kegiatan yang lain. 
Dari buku ini saya jadi belajar dan mengerti ketika saya berhubungan dengan lawan jenis, saya akan belajar untuk mengerti lawan bicara saya. Saya akan memulai untuk sedikit mengerem ketika lawan bicara pria saya menunjukan suatu kebingungan. Saya akan sedikit menguraikan jalinan "piring bakmi" yang saya miliki. Berikut contoh kejadian laki-laki dan perempuan.
Hidup Perbedaan!!!
Cara Laki-Laki dan Perempuan menggunakan ATM
Laki-laki:
1. Memutuskan menggunakan ATM
2. Memasukkan kartu
3. Memasukkan nomor PIN
4. Mengambil uang, kartu dan resi
Perempuan:
1. Memutuskan menggunakan ATM
2. Memperhatikan dandanan melalui kaca spion
3. Mematikan mesin
4. Memasukkan kunci ke dalan tas
5. Keluar dari mobil karena terlalu jauh dari ATM
6. Mencari-cari kartu ATM di dompet
7. Memasukkan kartu
8. Mencari-cari catatan no PIN di tas
9. Memasukkan no PIN
10. Mempelajari petunjuk paling sedikit dua menit
11. Menekan tombol "batal"
12. Memasukkan kembali no PIN
13. Mengecek saldo
14. Mencari amplop tabungan
15. Mencari pulpen di tas
16. Menulis slip tabungan
17. Menandatangani cek
18. Menabung
19. Meneliti petunjuk-petunjuk
20. Menarik uang tunai
21. Masuk ke mobil
22. Memeriksa dandanan
23. Mencari kunci-kunci
24. Menghidupkan mesin
25. Memeriksa dandanan
26. Mulai menjalankan mobil
27. Stop
28. Kembali ke ATM
29. Keluar dari mobil
30. Mengambil kartu dan resi
31. Kembali ke mobil
32. Memasukkan kartu ke mobil
33. Meletakkan resi di buku cek
34. Memasukkan resi tabungan dan pengambilan uang ke buku cek
35. Memasukkan tempat dompet dan buku cek di dalam tas
36. Memastikan dandanan
37. Menarik persneling mundur
38. Menarik persneling maju
39. Menjauh dari ATM
40. Melaju beberapa kilometer
41. Mengijak rem
Waktu saya membaca bagian kecil dari buku ini saya tertawa, ternyata perbedaan pria dan wanita itu sangat banyak. Di buku ini bukan saja membahas banyak perbedaan pria dan wanita. Di samping itu buku ini juga membagikan mengapa Allah menciptakan wanita yang membuat saya bangga, dan senang menjadi putri Allah. Saya tidak perlu meminta persamaan hak antara pria dan wanita, karena di pemandangan Allah, wanita pun berharga. Karena dalam kelemahan wanita, Allah teruslah yang menjadi sumber kekuatanNya ketika ia mengandalkan Allah.
Kemudian di buku ini di jelaskan mengenai mengapa Pria menjadi sang "pejuang wafer". Pria di bentuk ketika dunia masih dalam padang belantara. Sehingga dalam hati setiap laki-laki terdapat hasrat untuk berpetualang. Ia ingin menahlukan, mengatasi, mencari, membunuh atau menemukan sesuatu. Allah telah menciptakannya untuk menahlukan bumi. Laki-laki di rancang untuk menghadapi hal-hal keras dalam kehidupan dan menundukkannya di bawah kakinya. Hal ini berbeda dengan si "putri bakmi" yang diciptakan di dalam taman, taman yang indah dan luar biasa! Dimana kasih Allah itu cukup bagi dia. Sehingga adanya hawa di tengah-tengah taman itu akan mempercantik situasi taman itu. Allah begitu mendandaninya agar adam melihatnya sebagai suatu keindahan.
Hanya sedikit yang bisa saya bagikan dibuku ini, sisanya baca sendiri ya, guys!
Thanks for reading :)

Monday, November 7, 2016

Review Buku: Shadow of the Almighty

 Judul buku: Shadow of the Almighty
Jumlah halaman: 256
Terbitan pertama: Tahun 1979
Penerbit: Harpercolin
Penulis: Elisabeth Elliot
Daftar isi:
Acknowledgement
Preface
Prologue
Part 1 Portland, Oregon, 1927-1945
1. Strong Roots
2. Orator and Garbage Collector
Part II Wheaton, Illinois, 1945-1949
3. Degree of A.U.G.
4. Straight for the Goal
5. Flame of FIre
6. Behold Obscurity
7. Wine of Bewilderment
8. Sheep- Destined for the altar
9. Goaded by God
10. The Renaissance
Part III Portland-Oklahoma-Wisconsin-Indiana-Illinois-Portland,1949-1952
11. The Test of Free Time
12. The Test of Service
13. Impelled vs These Voices
14. The Parttern Tested
15. Hemmed in to Nothing
16. Exactly Timed for Good
17. The Hand Is on the Plough
Part Ecuador, 1952-1956
18. Under Way
19. Dreams Are Tawdry
20. The Realized Will
21. Lo, This is Our God
23. The Pattern at Work
24. Mission Accomplished
Epilogue
Sourcese
_________________________________________________________________________________________

Haillooo, akhirnya saya dapat menyelesaikan review saya ini. Fiuuuuuuuh..... kali ini saya menulis di kampung halaman saya wonosobo, my beautiful village, guys. hahahaha, penting gak ya? Sok penting ajalah yaaaa. Ok, alasan pertama, why I buy this book? Karena penulisnya. Penulisnya sangat menginspirasi saya. Iyappp betul, Mrs. Elisabeth Elliot, Tapi buku yang kali ini beraaaaaat bingiiit, luar biasa.. kenapa? Pertama karena buku ini bahasanya Inggris British banget, karena di tulis di tahun 1979. Kedua karena saya tak suka buku-buku biografi. di banding buku-buku yang lain versi inggrisnya Elisabeth Elliot versi yang ini yang rada berat (menurut saya).
Ok! Buku ini selesai ditulis tahun 1958, Dua tahun setelah kematian Jim Elliot pada 8 Januari 1956. Hmmmm, Dia meninggal di tangan orang yang dia doakan selama enam tahun (*ngeri yaaah) tapi saya jadi memikirkan saat itu Elisabeth Elliot dalam kesedihannya mengingat sang suami yang amat di kasihinya. Elisabeth memilih untuk mencurahkan kesedihan hatinya dalam tulisan-tulisannya. Elisabeth mengumpulkan foto-foto dari jim dan menjadikannya sebuah kisah. Dari sinilah bukunya di mulai. Dari rasa kehilangannya yang terdalam.
Buku ini secara khusus dituliskan untuk anaknya Valeri yang masih kecil ketika ayahnya meninggal. Elisabeth ingin agar anaknya pun mengerti bagaimana sosok ayahnya sekalipun saat itu sang ayah sudah tiada.
Di awal buku itu dituliskan
Aku pikir dengan menuliskan tentang ayahmu, yang tidak kamu kami ingat, yang mungkin suatu saat akan menolongmu untuk mengenalnya ketika terkadang deskripsiku tidak dapat menjelaskan. Dan aku berdoa seperti kau mengenalnya, kamu akan belajar mencintai apa Sesuatu yang di cintainya, dan mengikuti imannya.
Dibuku ini juga banyak di tunjukan dengan foto-foto kenangan mereka. Dari foto keluarga inti dari Jim ElliotElliot, dan foto Jim Elliot dari masa kemasa dari Jim Elliot masih kecil sampai Jim Elliot menikah dengan Elisabeth Ellio, hingga Jim berada bersama suku indian. 
Banyak hal diceritakan tentang Jim Elliot, sejak dari kecil hingga misinya dan tujuan hidupnya terpenuhi. Jim lahir ditengah-tengah keluarga yang takut akan Allah. Dari kecil Jim sudah terbiasa akan disiplin dan kejujuran yang ditanamkan ditengah keluarganya. Ada satu kalimat yang saya sukai adalah ketika orang tua Jim mengajarkan tentang kejujuran dan berkata "jangan pernah berpikir jika kalian akan mendapatkan sesuatu karena kami tidak tau apa yang akan dilakukan" ibunya berkata " Tuhan tau, dan Ia akan memberikan ganjaran dengan caranya". Dari silsilah keluarganya kita dapat melihat Jim adalah keturunan yang takut akan Allah.
Sedari kecil Jim Elliot terbiasa dengan bekerja keras. Banyaknya tanaman dan peternakan yang dimilikinya merupakan bukti bahwa keluarga mereka sangat menyukai pekerjaan tangan. Jim menggembalakan beberapa ekor domba sedari dia anak-anak. Dia mengenal Allah senjak kecil dari orang tuanya. Ketika dia berusia 6 tahunan dia berkata kepada ibunya pada suatu malam ketika perjalanan pulang dari sebuah rapat katanya "Sekarang, mama, Tuhan Yesus dapat datang kapanpun Ia mau untuk datang. DIA dapat membawa seluruh anggota keluarga kita, karena sekarang saya sudah diselamatkan , dan Janie juga masih sangat muda untuk mengenal Dia"
Hidup Jim sangat dipengaruhi oleh tujuannya menjadi seorang misionaris. Ketika dimasa kuliahnya pun apa yang dikerjakannya membawanya kepada tujuannya. Sehingga setiap aspek hidupnya dilakukan untuk tujuannya. Dalam kehidupan sehari-harinya ia mendisiplin dirinya dengan jam-jam doanya. Ada satu surat yang dituliskan Jim untuk adiknya Janie, bunyinya:
"Mulailah tiap hari dengan membaca Firman dan doa, Bunyan pernah berkata dengan sangat baik, 'dosa akan menyimpanmu dari Kitab ini, atau Kitab ini yang akan menyimpanmu dari dosa". Pertama kali sebelum engkau memulai sekolahmu berikan waktumu. Buatlah suatu komitmen yang keras, ini lebih mudah daripada memulai dengan melewati hari ini tanpa-Nya. Hafalkan ayat-ayat firman ketika berada di perjalanan. Bayarlha dengan waktumu! Ini harus dibayar karena ini sangat berharga!"
Jim sendiri memiliki alarm setiap malam untuk bangun dan membangunkannya untuk berdoa dan mempelajari firman. "Tidak ada satupun 'barang lama'." Dia menulis "Dengan Kristus yang tertulis dan menghidupi setiap firmannya. Kita tidak pernah berpikir bangun dipagi hari tanpa mencuci wajah kita, namun kita sering melupakan untuk mencuci pikiran negatif kita dengan perkataan Kristus. Ini kembali kepada tanggung jawab masing-masing kita."
Jim memulai kuliahnya di Wheaton. Dan Ia sangat yakin bahwa Allah mengirimnya ketempat itu. Ini tidak dengan mudah Ia berkuliah disitu seperti ayahnya yang mengirimnya. "Tak ada seorangpun yang menafkahinya" kenyataannya, dia sendiri tidak tau darimana ia mendapatkan uang. Tuhan menghargai keyakinannya, dan Tuhna memberkatinya lewat teman-temannya, beasiswa, dan pekerjaan sampingannya, sehingga ketika di bulan November, dia menuliskan:
"Pengalaman sekolah kita adalah salah satu dimana kita dapat benar-benar merayakan segala sesuatu pemberian dari kasih kebaikanNya yang selalu dan selamanya. Bagi Dia segala kemuliaan dan ucapan syukur.
Bukan hanya itu saja, apapum yang di makan oleh Jim itu membawanya kepada tujuannya menjadi seorang misionaris. Makanan yang dipilihnya dengan hati-hati adalah buah dan sayuran segar, beberapa jenis gandum, beberapa makanan penutup. Dia makan dengan teratur, namun dengan jumlah yang sama. Dia mematuhi aturan untuk menjadi misionaris dimasa depannya.
Masih banyak lagi tentang seorang Jim Elliot dibuku ini yang belum dapat saya tuliskan. Tapi, suer! Bukunya sangat bagus dan mengispirasi sekali. Bagi saya khususnya. Saya sudahi dulu tulisan saya. Trimakasih sudah membaca.