“I ready
being single Today and I trust You for tomorrow”
“Inikah pria yang Kau tunjukan waktu
itu Tuhan? Amazing, dia terlalu indah bagiku, dia bahkan yang kuperlukan bukan
yang kuinginkan”
Mintalah kepada Allah apa yang anda
perlukan, dan bukan apa yang anda inginkan, kata itu yang masih terngiang di
telingaku bahkan sampai saat ini, karena
“Allahku
akan memenuhi segala keperluanmu
menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam kristus Yesus” filipi 4:19
kata itu
yang kudapat dari pembimbingku ketika aku masih kuliah dulu. Dan yaaaa! Itulah
akhirnya yang menjadi alasanku menulis 18 kriteria pasangan hidupku. Mustahil
aku mendapatkannya, pasti! Tapi yang ku tau there’s nothing impossible for God!
“ask and
it will be given to you; seek and you will find; knock and the door will be
opened for you, for everyone who asks receives;
he who seeks finds; and to him who knocks , the door will be opened.”
(matt 7:7-8)
Dalam
bahasa inggris kata kerja+s berarti sering dilakukan, maka mintalah dengan
sering, carilah sesering mungkin dan ketuklah sesering-seringnya, maka kau akan
diberi, akan mendapat dan pintu akan dibukakan bagimu, ya mintalah kepada Allah,
bukan berarti memaksa Allah namun berharap pada Allah untuk memenuhi hatimu
dengan Dia dan bukan dengan pria2 bodoh Jhehe,,,
Saat aku kuliah aku beriman bahwa
aku akan menemukan pasangan hidupku ketika aku telah bekerja sperti kisah Ruth
yang bertemu dengan Boas ketika dia sedang bekerja, hingga saatnya aku bekerja
itu datang hingga aku lupa untuk mendoakan pasangan hidupku karena aku terlalu
asik mendoakan pakerjaanku saat itu , aku juga sedang terlalu asik dengan
banyak kegiatan masa singleku, dengan orang-orang dan waktuku untuk banyak
belajar. Dan aku sungguh menikmati masa-masa single ku, aku puas memanfaatkan
waktuku yang sangat berarti bersama Allah dan bukan menghabiskan waktuku untuk
mengejar banyak pria muda yang tampan dan kaya. Allah membuat aku terlalu sibuk
dengan semuanya, tertawa dan menangis hanya bersama Allah dan menguatkan hati
para single lain J
Hingga suatu saat pria itu datang
dihidupku ketika aku sudah siap, dia datang ketika aku bekerja dan sedang sibuk
mengurus segalanya. Dia menghentikan langkah kakiku sebentar, memperlambat langkahku,
menghentikannya sejenak, memandang kearah tujuan yang sama hingga akhirnya kami
berlari bersama. (*so sweeeeet)
Aku berjanji pada Allah, bahwa aku
tidak akan pacaran dengan siapapun, hanya dengan suamiku kelak. Kadang ada
perasaan iri dalam hatiku ketika aku melihat orang lain dengan pacarnya, sangat
romantic terlihat. (*hahahaha) tapi aku tau saat itu Allah mengetahui dengan
benar isi hatiku, dan Ia tidak ingin emosiku hancur karena aku mencintai orang
yang salah, Ia tidak ingin aku menangis untuk hal yang tidak penting dalam
hidupku.
Bagaimana awal aku bertemu
dengannya?? Seorang pria saleh umumnya ditemui di greja, dan itu yang biasanya
dilakukan para gadis untuk mencarinya di lingkungan gereja atau perkumpulan
sejenisnya. Tapi tidak denganku aku belajar menjaga hatiku tetap murni,
mempercayakan segala sesuatunya pada Allah. bagaimana Allah membawa dia
kepadaku?? Aku percaya Allah mampu membawakan pasangan hidupku dimanapun aku
berada, dia tidak pernah kehilangan alamat rumahku, no ponselku, alamat FB,
email kita, dan pin BB kita (kita??? Elo aja kali gw soon, looooh??)
Ini dimulai ketika aku akan
berangkat dari semarang kebanjarmasin, ketika akan berangkat aku cukup takut
dalam hatiku, akankah ada pria disana Tuhan?? Saat itu aku baru saja pindah
gereja dan pasti tidak ada satupun pria yang aku kenal, dan ternyata banyak
pria disana (bapak2 dan anak2, looooh??), namun aku berjalan dengan janji
Allah, seperti Ruth yang dia mengikuti mertuanya kembali ke Bethlehem “Allahmulah Allahku, Bangsamulah bangsaku” dia tidak takut
akan siapa yang akan menikahinya, dia tidak peduli akan kata orang, dia hanya
berjalan bersama Allah.
Hingga suatu saat seorang teman
meminta ijinku untuk memperkenalkan aku dengan seseorang. Jujur aku tak suka
dengan cara seperti ini, untuk berkenalan dengan seseorang. Sepertinya ingin ku
tolak saja. Namun Allah mengingatkan aku dengan salah satu nasehat “terbukalah
dengan banyak orang, bagaimana kau akan dikenal orang, kalau kaupun tidak ingin
berkenalan dengan orang lain, perbanyaklah temanmu, dan meskipun dia bukan
jodohmu, paling tidak perkenalkanlah Allah yang baik yang ada didalammu pada
dia”, yaaaa!!! Aku mau Tuhan! Ada satu misi yang terpendam dalam hatiku ketika
aku mengatakan ya! Pada temanku itu, aku mau memperkenalkan Allah yang ada
dalam hatiku.
Hingga aku mau berkenalan dengannya.
Akhirnya Dia meng-Add aku di FB. Cukup lama aku berpikir, ketika aku lihat di
FB, aku hanya memandangi tampilan FBnya, aku berpikir keras dan Yes, confirm J,
Dia : hai septi..
Salam kenal ya..:)
Salam kenal ya..:)
Aku :hehe,,, iya bang,
salam kenal juga :)
Dia :Gimana
kabarnya? :) à garing ngapain nanyain kabar? Kenal aja baru??
Aku :kbrnya
sungguh amat baik bang, hehe, , , abang???
oh
iya bang, aq punya sedikit tulisanq, gk bagus sih, tapi aku senang kalau aku
bisa berbagi :) kalau mau bisa q kirim
via message box :)
Dia :Syukur lah
amat baek..
Kayaknya lg dpt kabar bahagia ni..
boleh septi..dikirim aja ke inbox aku aja..jd gak sabaran pengen bacanya..:)
Kayaknya lg dpt kabar bahagia ni..
boleh septi..dikirim aja ke inbox aku aja..jd gak sabaran pengen bacanya..:)
Aku :hahahaha,,,, thanqueee bang,
happy reading
Aku mencoba untuk sangat
ramah karena mencoba menghilangkan rasa tidak nyaman dengan situasi ini,
tulisan yang akan ku bagi adalah tulisan ketika aku mencari pekerjaan dan
memegang janji Allah dengan pekerjaan.
Saat
itu aku tak mengerti mengapa Allah menyatakan hal ini padaku.
“I promised you to one husband, to
Christ, so that I might present you as a pure virgin to Him”
(2 cor 11:r)
Aku
hanya mengamini dan mempercayai bahwa Allah akan membawa pasangan hidupku
padaku suatu hari kelak. Dia menjanjikanku “one husband” seorang suami untuk
kristus. Ya seorang suami yang akan membawa hubungan kami pada kristus. Aku tak
bertanya banyak pada Allah aku hanya mempercayaiNya dan menulisnya di buku SaTe
ku sebagai pengingat bahwa Allah telah menjanjikan seorang yang special bagiku.
Thanks Lord J.
Itulah awal perkenalan
kami, dia begitu sopan, dia bukan tipe seseorang yang langsung meminta no hp q
saat itu, kesabarannya yang akhirnya memenangkan aku. Kamipun akhirnya hanya
bertemu di dunia FB, satu tempat yang sebenarnya akupun tidak suka untuk
berkenalan dengan seseorang, hingga akhirnya aku belajar untuk memurnikan hatiku,
tujuanku masih sama “aku tidak sedang mencari jodoh” tapi tujuanku tetap
“membagikan Allah dalam hidupku” hingga dia meminta no hp ku, dengan caranya
yang sopan dengan memberikan no hpnya lebih dulu.
Aku diingatkan Allah
dengan:
“Tidak ada
wasit diantara kami yang akan memegang kami berdua!” Ayub 9:33
iya Allah, tidak ada wasit diantara kami, kami harus menjaga langkah kami
untuk kami tetap di jalur kami masing2, karena seorang pemenang adalah seorang
yang bermain dengan benar mengikuti aturan permainan
Hingga dia mengatakan
bahwa dia akan datang ke Banjarmasin, akkh sebenarnya aku tidak suka dengan
caranya, terlalu cepat bagiku. Dia akan datang dengan cara apapun tanpa dia
harus tau nginap dimana, tidur dimana. (sepertinya aku pernah mendoakan
seseorang dalam hatiku yang dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan aku,
Karena aku tau tidak mudah seseorang untuk memiliki aku) dan dia melakukannya.
Aku kembali belajar
dengan kemurnian hati, ketika akan bertemu dengan dia aku belajar untuk tidak
berpakaian yang indah-indah, aku belajar untuk tetap menjadi diriku sendiri
yang puas akan Allah, dengan membawa buku purpose driven life di tanganku. Aku
mengingatkan dia untuk membeli alkitab. Awal aku bertemu dengannya, sepertinya
aku tidak ingin bertemu lagi, itu adalah yang pertama dan yang terakhir bagiku,
kenapa? Karena aku memandang bahwa dia bukan tipeku entah itu secara fisik
ataupun rohani. Aku berharap tidak seorangpun melihat aku bersamanya hari itu, ketika
aku kembali hatiku seperti diingatkan dengan Allah lewat
“Bukan yang dilihat
manusia yang dilihat Allah; manusia memandang rupa, tetapi Tuhan melihat hati (1samuel
16:7)
“apakah kau
hanya mau melayani seorang yang cakep, seorang yang baik menurut pandanganmu
sendiri?? Dan kau tidak mau melayani dia?? Kau tau dia anakku, buatan tanganku,
begitu sombongkah dirimu?”
hatiku tersentak, dan aku memohon ampun ke Allah karena hatiku yang
begitu sombong. Ya Tuhan aku tau aku bukan siapa-siapa tanpaMu J *so sweet…
Sampai akhirnya kami
menjadi begitu dekat, akupun tau siapa dia. Ternyata dia seseorang yang belum
pernah pacaran, its seems like me. Aku terkejut dan terperangah, aku bertanya
“Tuhan inikah jawabanmu? Inikah dia yang telah kunantikan sedemikian lama???
How beauty?? Ketika aku memberikan ke Allah seseatu yang terindah dalam
hidupku, Allah memberikan sesuatu yang terindah itu pula dalam hidupku,
Amazing!! Great!! Aku kembali mengecek 18 kriteria yang kutuliskan dibuku saat
teduhku tanggal 29 April 2011:
1.
Bukan seorang kesehatan, seorang
yang paling tidak mengerti tentang elektronik atau IT (cocok) : mengapa aku
menulis criteria ini? Karena aku tidak membutuhkan seorang kesehatan, paling
tidak aku sudah tahu banyak tentang obat dan apa yang harus kulakukan, seorang
dokter? Mungkinkah aku akan sombong bila pasanganku seorang dokter?? Ya aku
memerlukan bukan seorang kesehatan, aku memerlukan seseorang yang mengerti
elektronik dan IT dirumahku kelak.
2.
Seorang yang mampu menenangkan aku
ketika aku marah dan bukan mendukung aku dalam kemarahan (cocok); karena aku
seorang yang sering mudah terbawa emosi aku membutuhkan seseorang yang menjadi
alarmku.
3.
Terbuka dengan
pelayanan, mau diajar, dan mau membagikan misi injil Allah (cocok): aku tau
dari ketika dia dengan terbuka mau kuperkenalkan dengan teman pelayananku, dia
senang ketika aku mengerjakan pelayananku di RS, bahkan dia menghargai mimpiku
yang saat ini kukejar (Yes 58:7-12)
4.
Menghargai orang tua menerima
mereka apa-adanya
5.
Seseorang yang sudah bekerja dengan
gaji minimal 2 juta (cocok): karena aku sempat menanyakan dengan temanku,
bukannya aku mata duitan, tapi paling tidak aku mengimani seorang yang sudah
bekerja.
6.
Hidup mandiri, sudah terbiasa
ngekost (cocok): ketika aku kebanjarmasin, criteria yang ini yang cukup
kutakuti juga, karena masih adakah orang yang ngekost di Banjarmasin?? Ya!
Ternyata ada J
7.
Tidak melarangku untuk bergaul
dengan siapa saja (cocok)
8.
Tidak perlu smz atau telp setiap
waktu hanya untuk menanyakan kabarku (cocok)
9.
Mengingatkan aku untuk menabung
10. Terbuka dengan segala suku bangsa (cocok)
11.
Tidak merokok, dengan senang hati
menjaga kesehatannya dan menghargai dirinya (cocok): sempat kutanyakan, satuhal
yang kulupakan aku menulis hanya tidak merokok, tapi bagaimana dengan minum??
Dia ternyata pernah minum, hanya tidak mabuk. Bagaimana aku bisa lupa
menuliskan seorang yg tidak pernah minum anggur?
12.
Bisa main alat music min. gitar
13.
Bukan seorang sanguine (cocok):
karena dia seorang yang pendiam, dan bukan seorang yang pandai memulai percakapan.
14.
Berjiwa pemimpin, bisa memimpin
dan mengayomi
15.
Seorang yang mampu berbagi bersama
dengan orang lain, tidak asik dengan hobbynya sendiri dengan begitu ia mampu
mendengar keluhan orang-orang di sekitar kami dan menguatkan mereka (cocok):
aku pernah melihatnya di FB kalau dia turut andil dalam beasiswa untuk
mahasiswa berprestasi.
16.
Tidak mudah menyerah, dia mampu
menyelesaikan tanggung jawabnya (cocok): bahkan dia tidak menyerah
mendapatkanku sampai sekarang J
17.
Dia bersedia lari dari pencobaan
(merokok, minum, film porno, omongan jorok (cocok): dengan baik hatinya dia
bersedia melakukannya J
18.
Pintar dan tidak mudah melupakan
sesuatu (cocok): J
Aku tau dia
bukan seorang yang perfect namun aku ingin membuatnya sempurna dengan
kehadiranku disisinya. Seperti doa yang sering kupanjatkan pada Allah ketika
aku menantinya
Semuanya
terlihat begitu mustahil, namun tidak ada yang mustahil bagi Allah “perfect”.
Hingga akhirnya dia datang kembali kebanjarmasin untuk bertemu denganku,
pertemanan kamipun semakin tidak murni, karena banyak kata-kata yang membuat hatiku
banyak bergetar. Allah kembali mengingatkan aku kembali,
Berjalankah
dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? Amos 3:3
Kami
belum membuat perjanjian, kami hanya teman, bahkan tidak ada janji yang
mengikat diantara kami. Hubungan kami menjadi semakin tidak murni karena
seringnya sms dan telpon. Semua keputusan ada padaku sekarang aku akan
membiarkan dia atau membuat perjanjian antara dia, aku dan Allah. akhirnya
kuputuskan untuk waktu silent time selama 3 bulan.
Meskipun
demikian sebenarnya kami agak sedikit
berbeda dengan agama, dia seorang katolic dan aku seorang protestant. Ketika
akhirnya di mengatakan dia menyukaiku (*citciuuut) akhirnya aku memutuskkan
agar kami mengambil waktu silent time sepanjang 3 bulan, dia dengan senang hati
melakukannya (*yakin???). Setelah 2 minggu kami bergumul, satu hal mencuat
dalam kepalaku, sebenarnya hubungan kami tidak dapat berlanjut, karena kami
berbeda, tidak ada yg dapat dipersatukan, bagaimana dengan anak2 kami? Mereka
akan kegreja yang mana? Agama yang mana? Otakku mulai berkecambuk, aku ingin
menyudahi silent time ini, karena akan sangat lama bagi dia dan aku untuk
melewati waktu ini, lebih baik meminta dia untuk mencari wanita lain saja (*So
saaad), hingga sebelum ku telp dia aku menelpon pembimbingku dan menanyakan
bagaimana sebaiknya, aku sangat terperanjat dengan otakku ketika dia mengatakan
“loh kan gak apa2, kita kan tidak mengkristenkan seseorang, kitakan
memperkenalkan kristus, gak apa-apa, Allahkan yang akan memberikan pertumbuhan,
seorang pelayanan pun belum tentu hidupnya baik, yang mengerti kedalaman hati
seseorang itu hanya Allah sendiri” aku tersentak. Hatiku hancur kembali, dan
aku memohon ampun ke Allah dan aku menghubungi dia dengan perasaan bebas, aku
menelponnya dan mengatakan yang sebenarnya. Saat itu aku kembali tenang dan
memulai kembali silent time kami yang masih bersisa 2 bulan berikutnya. Akupun
dikuatkan Allah lewat:
Karena
suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh istrinya dan istri yang tidak
beriman itu dikuduskan oleh suaminya, andaikata tidak demikian niscaya
anak-anakmu adalah anak-anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak
kudus. (1 kor 7:14)
Aku
menetapkan hatiku pada Allah. Aku merelakan masa lajangku sepenuhnya pada
Allah. meminta Dia memeriksa hatiku, aku meminta janjinya untukku. Bahkan ku
katakan “aku tidak akan pergi dengan siapapun jika Engkau tidak memberkati aku,
aku sendiri lebih baik dari pada aku menikah tanpa Engkau”, aku tau dengan
benar untuk siapa aku hidup, dan ditangan siapa aku hidup, dan aku tak perlu
kuatir akan apapun”
Tiba
saatnya aku harus menghubungi orang tua, Allah menguatkan aku dengan:
“ketika
aku masih tinggal dirumah ayahku sebagai
anak, lemah (kemauan untuk belajar) dan sebagai anak tunggal ibuku (memang
aku anak tunggal J),
aku diajari ayahku, katanya kepadaku: “biarlah hatimu memegang perkataanku:
berpeganglah pada petunjuk-petunjuku, maka engkau akan hidup. Peroleh hikmat
dan peroleh pengertian, jangan lupa dan jangan menyimpang dari perkataan
mulutku. Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya,
kasihanilah dia, maka engkau akan dijaganya. Permulaan hikmat ialah: peroleh
hikmat dan denga segala yang kau peroleh perolehlah pengertian. Junjunglah dia,
maka engkau akan ditinggikannya: engkau akan dijadikannya terhormat, apabila
engkau memeluknya. Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah dikepalamu,
mahkota yang indah akan dikaruniakan kepadamu”. (ams 4:3-9)
aku tahu
berkat Tuhan datangnya dari orang tua. Roh yang sama ada padaku dan
pembimbingku, roh yang sama itu pula yang akan mengetuk hati orang tuaku bila
itu benar dari Allah, akhirnya aku mengatakan pada mama, mama setauku dia orang
yang cukup keras untuk satu hal yg berkaitan dengan masa depanku, namun aku tak
tau hari itu sepertinya aku cukup nyaman untuk berbagi dengan dia, dia hanya
mengatakan “ya dijalani saja dulu”, aku hanya diam, mataku berkaca-kaca dan kepalaku
tertunduk, Tuhan apakah Engkau memberkati aku?? Aku tau ada ketakutan
diwajahnya dia takut kehilangan anak tunggal kecilnya yg sering merepotkan,
anak tunggalnya yang sudah dibesarkannya dengan susah payah dan sekarang akan
diambil orang (*huhuhuhuhu), dia takut aku berjalan dengan orang yang salah.
Dan bukan hanya dia, aku juga cukup takut dalam hatiku. Namun aku mempercayai
Allah, Janji Allah adalah jaminanku.
Dimasa
Silent Time hanya masa dimana hanya ada aku dan Allahku. Aku belajar untuk
tunduk dengan Allah, membuang semua emosiku, perasaanku, degupan jantungku,
dopamine dalam otakku yang kadang2 sering tak stabil, hormone adrenalinku yang
terpacu untuk bekerja dan setiap selku yang kurasakan seperti ada aliran
listrik didalamnya. Semua itu harus kupadamkan dan meletakannya dalam tangan
Allah. kami benar-benar tidak berhubungan via telp, smz, ataupun FB. Kadang aku
melihat dia sedang OL di FB aku ingin sekali menyapanya, hanya aku belajar
untuk mengandalikan diriku, aku tidak ingin menghancurkan komitmen yang sudah
kami buat dengan Allah :)
Janji-janji
Allah lain mengikuti:
“Aku
memberikan perintah yang baru kepada
kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti aku telah mengasihi kamu
demikianlah pula kamu harus saling mengasihi” (Yohanes 13:34)
“maka
Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah
diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka” (Kejadian 1:27)
Dua ayat
diatas cukup mustahil bagiku, karena saat itu aku akan mengirimkan buku dan CD
rohani untuk dia, aku menulis di secarik kertas, dan aku baru saja sadar
setelah selesai menulis kertas itu bertuliskan ayat itu di bawahnya, sama
seperti kejadian beberapa saat lalu ketika aku akan memberikan hadiah untuk
salah satu temanku, kejadian itu sama persis, dengan kertas yang tidak sengaja
ku ambil dari buku yang berbeda dan untuk orang yang berbeda dengan keajaiban
yang sama persis.
“sebab
itu terimalah satu dengan yang lain, sama seperti Kristus yang telah menerima
kita untuk kemuliaan Allah” (Roma 15:7)
Dalam
masa aku menunggu selama 2 bulan, kadang aku merasa bahwa ada ketakutan dalam
hatiku, sepertinya Allah memberikan aku sebuah “Kado yang berlapis bungkusnya”,
dan aku berpikir bahwa kado itu adalah pemberian Allah, karena itu hanya pemberian,
kado tersebut tidak dapat sikembalikan, hanya dapat diterima, dalam hatiku aku
bertanya dengan penuh rasa curiga pada Allah, apakah isi kado ini? apakah kado
ini baik??? Hingga Allah menyadarkan aku:
“Bukankah
ini kado yang parnah kau minta dulu?”
Aku
teringat kalau dulu aku pernah mendapatkan ayat mat 7:7, mintalah dengan rajin.
Sepertinya itu menusuk (*daleeeeeeeeeem) hatiku.
“Bukankah
itu hal yang pernah kau minta dulu? Mengapa kau sekarang membukanya dengan
penuh rasa curiga akan pemberianku??? bukalah kado ku dengan semangat!. Jika
kamu yang jahat tau member pemberian yang baik untuk anakmu, apalagi Bapamu
yang disurga”
Aku
memohon ampun ke Allah karena kau mencurigai pemberiannya dan aku belajar untuk
membuka kado itu sampai saat ini dengan bersemangat dan bersukacita sebagai wujud
ucapan syukurku padaNya. THANKS LORD...
Tanggal
22 july 2012: Allah mengatakan “I have Love YOU”
Maleakhi 1:2
Hatiku
hancur mendengarnya??? What??? You Love me God?? It means everything to me,
hatiku puas akan Allah sendiri dalam masa penantianku. And I have full of
blessing that 2 person in the middle of the earth have fall in love with me.
Love You Lord (^0^)/
Semakin
aku mengenal dia, aku tau dia bukan pria sembarangan, dia berbeda, bahkan awal
aku bertemu denganNya, ntah mengapa Allah membuat hari itu hujan lebat dan
menghentikan langkahku sejenak untuk kembali bercakap dengannya, diam-diam
meskipun itu hanya sejenak dan aku tak sadar aku mengaguminya dalam hati,
syukurlah Allah dia cakep ternyata ya??? Aku mengamati kembali beberapa fotonya
di FB, wah aku tak sadar ternyata dia cakep, beruntung aku cepat menyadarinya,
ketika aku memandang fotonya aku berbisik dalam hatiku “tunggu saatnya, kau
akan terlihat lebih cakep dengan kehadiranku disisimu, yang jelas dia
memenangkan hatiku bukan Karena ketampanan, bukan Karena kegagahan, bukan
karena kekayaan tapi karena hati dan lututnya.
*Sing:
A
thousand angle dance around you
I’m
complete now gotta found you J”
so sweeeeeeet (*0*)
For
mine: tonni turnip
Yours