"Halo, selamat sore..."
Kami bercerita panjang sampai tidak terasa sudah 1 jam, mulai bercerita tentang tempat-tempat yang pernah kami kunjungi dan tempat yang ingin kami kunjungi. Pria itu sopan sekali, bernama Mena Bertony Ginting yang menjadi suamiku.
Orang yang sangat kaku, hanya berusaha menjadi orang yang menyenangkan saat kami pertama saling berkenalan dan mengirimkan pesan. Tempat kerjanya yang jauh di Papua, diujung indonesia, sempat membuatku bertanya-tanya, akankah dia menemuiku. di kota Banjarmasin Kalimantan Selatan ini.
Desember 2021 kami menyusun cuti bersama, dan dia datang menemuiku di desa kecil Wonosobo, Jawa Tengah, tempat kelahiranku. Dia datang dan berhasil nyetir dan menakhlukan jalan Salatiga - Wonosobo yang di penuhi banyak jalan berliku dan curam. Dan dia berhasil menemuiku dan kedua orang tuaku.
Aku tipikal orang yang spontan dan jalan dengan santai kemanapun, sedang dia sudah terlihat stress dengan rencana jalan kami yang tidak jelas, belum lagi dia yang sedang fokus menyetir jadi tidak dapat ku ganggu. Akhirnya kami putuskan untuk makan di cafe rotroof sebuah hotel di wonosobo, dengan pemandangan gunung yang indah. Kami makan dan berbincang malam itu. Sampai dia mengajakku untuk serius dalam hubungan kami ini. Mulutnya terbata-bata untuk berbicara, Melihat caranya berbicara, akupun segera memotong pembicaraannya karena merasa kasihan.
Hari itu aku sangat senang, menunggu pesan singkatnya di handphone adalah hobby baruku saat itu, dan masih menjadi hobbyku sampai sekarang.
11 November 2022 kami memutuskan untuk bertunangan. dan menikah di 4 juli 2023.
Kami masih LDR tapi kami akan segera bersama.