My
dear all friends,
Pagi ini dimana aku memulai tulisanku, setelah tadi malam ketika aku naik motor
aku di ingatkan untuk memulai tulisanku. Allah katakan dalam hatiku bila Ia
menyukai tulisanku, dan itu satu alasan yang kuat yang membuat aku mencoba
menulis terutama ketika masa dimana aku mencari pekerjaan. Ditemani dengan lepy
(red: laptob) kesayanganku dan buku tulisan saat teduhku aku siap untuk menulis
(hiaaaaaaaat!!!)
24 September 2011 dimana aku pulang kembali ke kota Banjarmasin, sangat amat
sedih rasanya ketika harus meninggalkan kota semarang, mungkin karena aku anak
tunggal dan sepertinya aku baru saja menemukan saudara-saudara baruku disana
yang akhirnya harus terpisah juga. Air mata ku terus mengalir bersama anak-anak
kost, anak rohani dan pembimbingku ketika mereka mengantarkan aku kebandara.
Dalam hatiku saat itu aku berdoa pada Allah “aku terlalu bodoh Allah untuk
mengerti kehendakmu, aku tak tau apa yang harus kulakukan, maka gagalkanlah
perjalanan pulangku bila itu bukan kehendakMu dan bila itu hanya suara hatiku”,
hingga saat aku akhirnya tiba dirumah dan Ia tidak menggagalkan apapun,
kemudian aku membuka semua bingkisan dari mereka, dan … (yaaa??? Kau taulah
arti perpisahan).
Mulai hari itulah akhirnya aku benar2 diresmikan sebagai seorang “pengangguran”
yang istilah kerennya adalah “job seeker” (apa sih arti sebuah nama???same
ajee???).
Ketika
aku memulai hari pertamaku Dia meneguhkan aku dengan:
“Tinggallah ditanah ini, dimana Aku menempatkan engkau untuk sementara waktu” (kej 26:2-3 NIV)
Hatiku
kembali menjadi sangat yakin bila aku kebanjarmasin karena Ia ingin aku berada
disini.
Aku sangat bersemangat untuk memulai pencarian pekerjaanku. entah mengapa aku
menjadi begitu bersemangat mungkin karena aku tau saat mencari pekerjaan adalah
saat dimana aku sangat menjadi bergantung penuh padaNya, saat dimana aku berada
dibatas kekuatanku, saat dimana aku akan menyaksikan tanganNya yang Kuat untuk
menopang aku, saat dimana segalanya yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Sebenarnya ketika aku datang aku tidak sepenuhnya bergantung padanya, aku
mengandalkan seorang teman yang sangat aku percayai untuk sebuah pekerjaan yang
sangat menjanjikan, aku lebih mengandalkan gelar tambahan di belakang namaku
(S.Farm., Apt.), karena saat itu aku begitu yakin sangat jarang seseorang
memiliki tambahan itu di belakang namanya. Hingga akhirnya tiba saatnya aku
untuk menghadiri interview.
Sebelum aku datang untuk menghadiri interview aku berdoa pada Allah “Allah jika
Engkau tidak mengijinkan aku untuk bekerja disini. Mari, aku mempersilahkan
Allah untuk menggagalkan bagaimanapun caranya, entah itu kecelakaan atau apapun
yang membuat aku tidak dapat datang atau apalah? bila Engkau mengijinkan maka
terjadilah. Aku berserah padaMu” dan kau tau??? Aku tidak mendapatkan pekerjaan
yang kuinginkan, cukup sedih bagiku saat itu karena aku harus menunggu dalam
waktu yang sangat lama bagiku saat itu, sepertinya aku hanya membuang waktuku
sia-sia saja.
Dimasa-masa aku mencari pekerjaan aku tidak ingin aku hanya meratapi nasib
saja, aku ingin berbagi dengan banyak orang lain. Aku mencoba sms beberapa
teman yang mungkin saja senasib denganku saat itu dan memberikan mereka sedikit
dari sisa-sisa semangatku, dan uniknya ketika aku mencoba melakukan hal itu
sebenarnya lebih banyak aku juga menerima kekuatan dari mereka, hingga kami
berkomitmen untuk saling mendoakan, bahkan kami saling memimpikan dalam tidur
kami masing-masing kalau kami saling melihat kalau kami akan menjadi seorang
yang besar, pastinya kami besar karena kami puas akan Allah.
Ada seorang teman bernama Linda yang telah ku kenal sejak aku Sekolah Dasar
(kami bersahabat), yang sangat lama kami tidak berjumpa hingga akhirnya
mengunjungiku juga, setelah ia pengangguran lebih dari 1 tahun (dan inipun
membuat aku lebih tegar). Aku mencoba kembali menyemangatinya untuk berharap
dan berjuang kembali, hingga kami mencoba melakukan banyak kegilaan yang Allah
pakai untuk membuat aku lebih sering bertemu dengannya dan membagikan banyak
hal dengannya, kami mulai membuat kalung-kalung yang cantik yang akan kami jual
dan pastinya untuk mendapatkan keuntungan karena kami sangat tidak memiliki
uang saat itu. Sebelum kami memulai bisnis kami, saya mulai mengajaknya untuk
berdoa dan menyerahkan hasilnya ke Allah. Saat itu pula ayahku melihat apa yang
kami kerjakan, dia juga tertarik untuk menyemangati kami. Kami menjadi sangat
bersemangat sekali saat itu. Hingga kami memperoleh hasil keuntungan kami
yang adalah nihil karena tidak ada satu kalung pun yang terjual, karena harga
yang kami pasang terlalu tinggi. Paling tidak kami sudah belajar sesuatu dari
jualan tersebut, atau paling tidak kami mempunyai banyak kalung cantik hasil
tangan kami sendiri. Dan lewat hubungan itu kami menjadi semakin dekat satu
dengan yang lain dan itu alat yang tepat untuk aku memperkenalkan Allah yang
ada didalamku. Menemani dia mengantarkan lamaran, mendoakannya, hingga ia
memperoleh pekerjaan yang dia inginkan.
Bukan hanya Linda yang sedang aku doakan dengan pekerjaan, masih ada sahabatku
yang lain, masih ada Linda-Linda lain yang kutemui saat itu dan sekarang yang
membutuhkan Allah untuk berjuang dalam hidupnya. Dan aku akan terus
mencari Linda lain untuk kutemui.
Malam itu tanggal 6 oktober 2011 aku berkunjung ke salah satu tetanggaku yang
jatuh pinsan karena bekerja menjadi buruh pabrik yang hanya bergajih
Rp.600.000,- /bulan padahal ia harus menghidupi anaknya yang masih SMA dan
suaminya yang juga adalah pengangguran (lagi-lagi -_-“). Hatiku menangis ketika
aku melihat keadaan ibu itu, aku berkata pada Allah “What I can do for them???
I just a job seeker”. Karena aku tak sanggup mendengar lagi, ku putuskan untuk
pulang terlebih dulu, dan menangis di tempat tidurku pada Allah.
Selanjutnya aku masih tetap sama “I’m a job seeker”, saat itu aku ketakutan
mulai menyerang aku, mulai gelisah “bagaimana aku dapat menolong mereka???”
karena tak ada satupun yang dapat ku lakukan saat itu. Dan Allah dengan lembut
berkata padaku:
“that’s right, karena aku Allahmu yang memegang engkau dengan
teguh dan aku tidak akan pergi darimu. Aku berkata padamu,’don’t panic, I’m
right here to help you.” Yesaya 41:13 Msg
Hingga
suatu hari ada seorang teman yang akan berkunjung ketika kami sekeluarga tidak
ada dirumah. Ternyata dia membawa satu kantong plastic buah apel yang dia
titipkan di tetanggaku ini. Ketika ibu itu menyerahkan padaku, aku tau apa yang
harus kulakukan, yang harus kulakukan adalah memberikan separuh kantong plastic
pada ibu itu. Dia sangat senang, terlihat dari ucapan trimakasih dan senyum
diwajahnya, hatikupun meluap dengan ucapan terimakasih pada Allah. Aku senang
ternyata Allah mendengar doaku lewat satu kantong plastik apel. Dan hingga
sampai aku menulis ini aku belum bertemu dengan teman malaikatku itu.
Aku mulai belajar untuk mempercayai Allah sepenuhnya, tanpa ada seorangpun yang
aku kenal untuk satu pekerjaan yang terbaik dariNya. Aku mempercayai bukan pada
penguasa didunia ini, namun aku belajar untuk mempercayai Allah sang pemegang
semua perusahaan terbesar yang dia adalah sahabatku dan Bapaku sendiri. Dan aku
sangat yakin seorang Bapa yang baik tau yang terbaik utuk anak yang
dikasihinya, karena itu aku tak perlu kuatir tentang apapun juga J.
Bahkan ketika aku merasa bosan untuk menunggu aku percaya kalau Diapun sedang
bosan menunggu untuk menunjukan waktu yang terbaik untuk menunjukan kasihnya
padaku.
Hingga ada seorang teman dijakarta dimana dia juga sempat Allah bingungkan
dengan banyak pilihan dihidupnya, dan dia yang ku impikan menjadi seorang
yang besar dan akhirnya mendapatkan pekerjaan juga. Hingga ia menghubungi aku
kalau akhirnya dia mendapatkan pekerjaan. Aku sangat senang mendengarnya,
akhirnya masa penantiannya pun berakhir juga. Aku juga percaya bahwa suatu hari
nanti Allah juga akan menjawab doaku dengan cara yang unik, hal terbaik dan
waktu yang tepat bagiku.
Banyak hal yang kukerjakan sepertinya dengan pekerjaan baruku ini, akupun butuh
membuat SIM (Surat Ijin Mengemudi), akupun belajar untuk mengandalkan Allah dan
belajar dengan kejujuran dimana banyak orang melakukannya dengan uang. Akhirnya
aku harus mengikuti test. Ketika test pertama diadakan, nyaliku langsung ciut
Karena jalan berlekuk yang harus ku tempuh sangat sempit untuk dilalui motor
ku, belum lagi Karena selama aku kuliah aku tidak pernah membawa motor karena
aku tidak memiliki SIM (sebenarnya tidak masalah jika tidak ada polisi, namun
aku belajar dalam kejujuran). Itu membuatku gugup dan akhirnya aku harus
mengulang test diminggu depan. Minggu depan aku datang kembali, dengan semangat
dan berserah sepenuhnya dalam tangan Allah dalam hatiku aku berkata pada
Allahku “akankah Kau menyuruhku untuk melakukan ketidak jujuran???bila itu
mauMu, ya sudahlah aku menurut!” dan akhirnya aku tidak lulus dan aku harus
menghadiri test berikutnya yang terakhir dan aku tidak tau apa yang harus
kulakukan lagi, hingga akhirnya seseorang berkata padaku “jangan kau lihat
patok yang ada dipinggiran jalanmu, lihatlah dan fokuslah pada jalanmu!” yaaaa!
Aku akhirnya belajar untuk menurut dan kembali beriman seperti Daud yang maju
berperang melawan goliath dengan nama Tuhan, demikian aku datangpun dalam nama
Tuhan. Hingga akhirnya aku harus jatuh di putaran pertama, dan aku kembali
mencoba di putaran kedua, dan akhirnya “horaaaaaaaay!!! I got it, thanks God, I
know that He never let me to do a wrong way, hahahahaha”
Banyak hal lain yang kukerjakan dalam menanti pekerjaan. Salah satunya adalah
hanya duduk-duduk di gramedia hanya sekedar untuk mencuri ilmu yang dapat aku
curi, atau mencuri sedikit semangat disana (hemat beibh J).
Aku teringat pada buku yang aku beli di gramedia semarang hanya seharga
Rp.10.000,- karangan john Maxwell (beruntungnya kami J)
berjudul life @ work hingga aku memperoleh alasan mengapa aku ingin bekerja,
yaitu: aku ingin satu pekerjaan bukan hanya untuk identitas, aku ingin satu
pekerjaan yang aku diciptakan untuk tujuaannya, aku ingin menginspirasi banyak
orang dan yang kukehendaki ialah mengenal Dia. Aku ingin melayani orang lain,
bergerak ditengah-tengah mereka menjadi mesin Allah bagi mobil di pekerjaan
saya yang menggerakan maju kedepan. Aku tau aku tak punya banyak waktu untuk
menangis, aku hanya memiliki waktu 1 jam untuk menangis, selanjutnya melakukan
sesuatu, belajar sesuatu dan menyerahkan semuanya dalam tangan Allah.
Kadang adakalanya aku menjadi sangat tegar dan adakalanya aku menjadi sangat
rapuh dan mulai bertanya-tanya dalam pikiranku sendiri. Siang itu aku menangis
Me: “Yesus Anak
Allah, kasihanilah aku!!”God: “lihatlah, imanmu yang menyelamatkan engkau”
Aku
tetap belajar untuk mempercayai Allah. “bahkan
tak sehelai rambutkupun jatuh tanpa seijinMu ya Tuhan, Setiap hal yang terjadi
sekarang ada dalam genggaman tanganMu” (Mat 10:30 LAI). “Namun Allah bersabarlah denganku, aku sangat
tertekan sekarang, maafkan aku jika aku mulai protes dan marah padaMu Allah.
Sejujurnya aku tidak ingin marah, namun aku hanya tak tau apa yang seharusnya
aku lakukan sekarang”
God: cheer up, on your feet!! (mark 10:46-52 NIV)
Namun
aku tak tau bagaimana aku harus berdiri lagi Tuhan, “I can’t doing anything!”
aku tak tau apalagi yang harus kulakukan, tak ada lowongan pekerjaan, tak ada
apapun. Aku sadar ternyata yang dapat kulakukan saat itu hanya duduk diam
dikakiNya. Hingga aku putuskan untuk tidak melakukan apapun selama 2 minggu,
hanya berserah. Melewatkan email-email, melewatkan Koran lowongan dan
melewatkan apapun dan tetap mempercayainya. Terlihat bodoh tapi hanya percaya.
Adakalanya duduk berlutut jauh lebih baik daripada berjalan maju. Dan aku mulai
tau arti dari kekuatan seseorang terlihat ketika ia berlutut dan berserah
sepenuhnya pada Allah.
Hari kedua masa diamku aku diingatkan dengan komitmen, ternyata aku baru sadar
selama ini aku hanya mendoakan salary kriteria pekerjaanku, dan bagaimana
dengan aku? Apa yang akan kuberikan dipekerjaan ku nanti??? Akhirnya aku
mencoba menuliskan komitmenku saat itu:
1.
Saya akan datang 30 menit sebelum jam masuk kantor saya
2.
Saya akan menyempatkan waktu untuk bercerita dengan orang lain satu kali
sehari.
3.
Saya tidak akan pernah menghabiskan jam makan siang saya seorang diri “never
lunch alone”
4.
Saya akan memiliki waktu saat teduh yang berkualitas dikantor
5.
Saya akan pulang lebih lambat 30 menit dari jam yang telah di tetapkan kantor
Aku mau menjadi telingaMu Tuhan mendengarkan tangisan orang-orang yang Kau
kasihi, aku mau menjadi kakiMu untuk kemanapun Engkau membawaku untuk berjalan,
Aku mau menjadi tanganMu untuk melakukan apapun yang ingin Engkau lakukan, dan
terlebih berikan aku hikmatMu untuk aku menolong orang yang tepat untuk aku
tolong. Tolong ingatkan aku Allah jika aku mulai terlalu sibuk dan kembalikan
aku duduk tenang dibawah kakiMu.
Dimasa aku diam pun, aku pakai untuk melayani Allah sendiri, yaitu ketika Ia
berada dirumah sakit dalam wujud orang lain, ada beberapa dari mereka sangat
terbuka dengan Yesus dan bersedia kami (aku dan Bee nama teman baruku yang satu
visi denganku) layani untuk kami doakan. Seorang ibu menangis dan aku
memeluknya di pundaku dan mengatakan padanya bahwa Yesus mengasihinya (how
great You are God!!). Aku menunggu seorang ibu-ibu yang menjalani operasi
tulang belakang beberapa kali aku menjenguknya, memijatnya, bahkan mencabut
ubannya terlihat aneh namun pernahkah kau memijat Tuhan dan mencabut
ubannya??jika belum kau dapat mencobanya J. Pernah satu kali kami
bercerita banyak hal dan dia mengatakan bahwa ia amat menyukai coklat, hingga
saat saya ingin berkunjung saya ingin sekali memberikanya sebatang coklat.
Akupun segera pergi ke minimarket terdekat dan membelikan dia sebatang coklat
seharga Rp.16.500.- dan kubayar dengan selembar uang Rp. 20.000,- yang hanya
tinggal itu didalam dompetku, namun aku tau Dia ada disana ketika aku membeli
coklat, dia ada disana ketika aku mengeluarkan uang senilai Rp.20.000,- dari
dompetku. Dan aku tau Dia memeliharaku.
Keajaiban kecil lain pun terjadi. Tiba-tiba seseorang jemaat gereja memberiku
uang senilai Rp.30.000,- padaku, akupun tau ini bukan miliku saja, ini ada
bagian milik orang-orang yang kulayani, aku putuskan untuk membeli 1Kg apel dan
ku bawakan ke seorang penderita leukemia, dia pasti akan menyukainya, kami
bercerita banyak dan aku berjanji akan membelikan dia buku tentang pengobatan
leukemia, aku berdoa untuk membeli buku itu dan dibuku itu aku sisipkan ayat
untuk memberikan semangat padanya dan orangtuanya.
Namun, Ketika aku memandang pekerjaan, aku menjadi merasa sepi kembali. Pagi
itu hari ke-9 dalam ketenangan, aku merasa tidak tenang dan aku mulai bosan dengan
janji Allah, pagi itu ketika aku akan membuka alkitab janji apa lagi ini.
Ternyata Allah tidak memberikan aku janji lagi, Dia hanya mengingatkan aku
dengan janjiNya yang dulu ketika aku masih berada di semarang dan aku masih
mendoakan dengan Banjarmasin yaitu Yesaya 58:7-12.
Timbul
keraguan dalam hatiku “apakah benar janji Allah itu??” atau …., namun ia
menjawab dengan lebut padaku pada Yesaya 55:10-11: Demikianlah firman yang keluar dari mulutku, tidak akan kembali dengan sia-sia.
“Aku membuat perjanjian komitmen yang kekal denganmu, yang sama
aku lakukan pada Daud: Kuat, kokoh dan kasih yang abadi. Aku membuatnya menjadi
pangeran dan pemimpin dari bansanya, dan sekarang aku melakukannya padamu,…
“Yesaya 35:3-5 Msg
Ia
sangat pandai membuat aku kembali percaya padaNya, dan membuat aku kembali
bersemangat dan melakukan banyak hal agar aku tidak meratapi nasibku. Kadang
aku menjadi berpikir kembali “haruskah aku keluar dari farmasi?? Mungkin aku
bisa bekerja di bank?? Aku juga bisa menjadi sales obat?? Atau …” namun dalam
hatiku Allah berkata “Kurang panjangkah tangan
Allahmu untuk menolong engkau untuk mendapatkan pekerjaan??? Sehingga engkau
harus menurunkan criteria pekerjaanmu???” dan aku memohon ampun pada
Allah karena aku meragukanNya.
Ada seseorang yang kadang menggangguku dengan terus menanyakan pekarjaanku.
Mungkin dia hanya bercanda, namun aku hanya menangis dalam hatiku. Aku percaya
Diapun berjalan bersamaku ketika aku di tertawakan. “Aku malu Tuhan”. Dia
menghiburku dengan:
“Orang yang berkata padaku
“aha!aha!” berbalik karena mereka malu” Maz 70:3 Msg
Aku
senang karena Dia berada dipihakku. Seorang temanku juga menasehati aku jika
mereka hanyalah penonton diluar pertandingan, kitalah yang sedang bertanding.
Seorang atlet lomba lari tidak usah terusik dengan perkataan penontonnya, yang
harus dia lakukan adalah tutup telinga kuat-kuat dan berjalanlah maju.
Akhirnya bulan desember datang juga, baru kali ini aku tidak sebegitu senang
menyambut natal. Kericuhan natal di kost kecilku, dengan setiap keterbatasan
makanan, tempat dan lain-lain membuat kami begitu dekat hingga kami mirip
sebuah keluarga besar. Kebiasaan menghias pintu kamar masing-masing, merayakan
malam natal dengan pergi kegreja bersama menggunakan taxi yang harus dapat
diisi sebanyak 5 orang (hahaha,,,, :D), sampai akhirnya mengucapkan selamat
natal hanya dengan sebotol cocacola dan satu toples kue kering yang kami beli
dengan patungan. Semuanya sederhana namun sangat bermakna. Namun dinatal kali
ini aku kehilangan segalanya. Banyak kemewahan yang ada di Banjarmasin, aku
harus mendatangi beberapa undangan gereja yang merayakan natal, kadang mereka
mempersaingkan pakaian yang indah-indah, pergi hanya karena makanan yang
berlimpah ruah dan melupakan arti malam ketenangan natal sesungguhnya yaitu,
duduk dikaki Allah dan mengucapkan “happy birthday” padaNya.
Hari natal kali ini aku meminta pada Allah sebuah hadiah kecil yaitu,
pekerjaan. Terdengar aneh mungkin karena masakan aku meminta hadiah pada
seseorang yang berulang tahun. Namun, aku tak tau lagi. Aku tak dapat
berpura-pura dihadapanNya untuk berkata bahwa aku baik-baik saja di hari natal
ini. Namun Dia membuatku begitu special dihadapanNya dengan mengatakan, bahwa
“The angel went to her and said, “greetings, you who are higly
favored! The Lord is with you”. Luke 1:28 NIV
“Gabriel greeted her: Good morning!
You’re beautifull with God’s beauty,
beautifull inside and out!
God be with you.” Luke 1:28 Msg
“am
I a god favored???am I a beauty inside and out????” it was great!!! Aku tetap
belajar untuk mempercayai Allah, terlebih ketika ia berkata “for nothing
impssible with God” luke 1:37 NIV . Akupun
belajar untuk Berhenti bermimpi dan melakukan langkah pertama, aku tidak
membutuhkan melihat keseluruhan anak tangga, aku hanya butuh langkah pertama
untuk melangkah dalam imanku. Karena seperti yusuf, daud dan maria, ketika
mereka mendapat janji Allah mereka hanya percaya dan berserah, mereka tidak
langsung dalam sekejap kehidupan mereka berubah. Allah mempersiapkan karakter
mereka terlebih dulu sebelum mereka menerima janji itu. Akhirnya ku putuskan
aku harus melakukan sesuatu, aku tau Dia belum memberiku pekerjaan, karena aku
tidak tau apa yang harus kulakukan dengan gaji yang akan ku dapatkan.
Fakta tentang uang: Uang adalah benda mati, Siapa bilang uang tidak dapat
membeli kesehatan??dengan uang kita bisa membeli makanan organic yang harganya
mahal, Siapa bilang uang tidak dapat membeli kebahagian?? Bila dengan uang kita
bisa pergi jalan-jalan keliling dunia. Siapa bilang orang kaya susah masuk
surga?? Bila dengan uang kita bisa mengasihi sesama kita, membangun tempat
ibadah, memberikan sokongan dana pada misionaris di seluruh dunia. Intinya uang
itu netral, hanya tinggal ada dimana uang itu berada. Ketika aku mulai untuk
melayani orang-orang, semuanya membutuhkan uang. Dan untuk tujuan itu pun aku
bekerja, seperti Yesus yang sebelum Dia memulai untuk melayani, Dia bekerja
dengan cakap sebagai seorang tukang kayu, yang mungkin hasil dari dia bekerja
dia pakai untuk bekal perjalanannya, cause There’s no free lunch.
Untuk apa uang yang akan ku dapat nanti?? Mari kita buka Alkitab kita (seperti
seorang pendeta saja J):
1.
Mencukupkan diri kita dengan apa yang ada pada kita/ menggunakan untuk
kebutuhan kita (fil 4:11)
2.
Menabung (ams6:6-9)
3.
Pemberian (2 kor 8:11-`2; 9:1-15), mengapa kita memberi? Karena dengan memberi
kita belajar untuk tidak menjadi hamba uang. Dengan berkomitmen berapa persen
dari pemberian kita tiap bulan berarti mempercayakan pada Allah bahwa Dia yang
akan memelihara kita.
Jangan pernah anda puas hanya dengan bekerja, bekerja bukan perhentian
terakhir, anda seharusnya tidak bekerja, seharusnya anda membuka lowongan
pekerjaan bagi yang lain. Jangan pernah anda berpikir untuk menjadi kaya, namun
berpikirlah bahwa anda ada untuk memperkaya orang lain dengan pekerjaannya. Itu
pun yang sedang saya rasakan sekarang, saya bersyukur saya memperoleh
pekerjaan, namun ini bukan akhir, tapi ini awal mimpi saya berjalan. (bila anda
tertarik??? Mari berjalan bersama dengan ku?? Kita akan saling berbagi tentang
mimpi-mimpi kita dan saling mendoakan)
Aku juga tidak tau bagaimana aku mengatur waktuku karena akan banyak sekali
kegiatanku yang akan terhapus. Dia ingin aku menjadi hamba yang baik dimana ada
waktuku untuk beristirahat, ada waktu untuk aku harus bekerja, dan membagi
waktu bersama keluarga, teman-teman dan yang seharusnya waktu yang paling
berharga yaitu, untuk diam duduk di kakiNya.
Waktu itu seperti satu ember kosong yang akan kita masukan batu, kerikil, pasir
dan air. Yang mana yang akan kita masukan dulu?? Masukanlah batu, kemudian
kerikil, kemudian, pasir dan terakhir adalah air, seperti itu pula prioritas
waktu, kita harus memasukan satu hal yang terpenting hingga yang paling tidak
penting, agar ember tersebut bisa terisi penuh. Itu yang ku lakukan selama aku
masih dalam masa penantian, aku mempersiapkan segalanya, aku mulai mencoret
yang kegiiatan yang tidak penting. Dia akan memberikan pekerjaan pada seseorang
yang siap menerimanya.
Aku kembali protes lagi denganNya “aku bosan dengan janji-janji Allah! Aku
bosan untuk percaya!” karena tak kunjung kulihat keajaibannya. Aku bersyukur
Dia tidak pernah menyerah denganku, dia pun menjawab “that’s not a holy
promise; that’s business deal. Your bussines begin of me. Come and start with
me, we’ll make a first step”.akupun membuat kertas perjanjian bisnis aku
dengan Allah, yang isinya aku akan tetap percaya padanya, dan Dia akan memenuhi
janjiNya. Sepertinya anda akan jenuh membaca ini karena aku terlalu sering
menjadi ragu??? Karena aku memang bukan seorang yang setia, namun Ia yang setia
padaku yang membuat aku tetap setia untuk mempercayai dia. Kau akan menemukan bahwa
aku tidak setia dan Dia tetap setia, bahkan kesetiaanNya tetap ada tanpa peduli
kita setia atau tidak. How great You’re God!!!
“when everything was hopeless, Abraham believed anyway, deciding
to live not on the basis of what he saw he couldn’t do, but on what God said
he”.Rom 4:18 Msg
Meskipun
kadang aku tak mengerti jalan pikiran Allah,
Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu ya Allah! Betapa besar
jumlahnya! Jika aku menghitungnya, itu lebih banyak daripada pasir. Maz 139: 17-18
“Aku
seorang perempuan bodoh Allah, aku tidak dapat mengerti apa yang engkau
inginkan. Aku mencoba untuk membaca jalan pikiranmu, but it’s so complicated
for me” yaaaa, seperti itu lah Allah. Dia sama seperti kita, orang yang paling
mengerti jalan pikiran kita sendiri adalah diri kita sendiri, demikian jua
Allah J. Namun satu hal yang wajib
kita yakini adalah kita percaya bahwa ia memiliki rancangan yang indah bagi
kita. Hingga akhirnya Dia dengan segala kerendahan hatinya Dia menjawabku
“whatever you have in mind do it, for God is with you!” 1
hak17:2
How
amazing that!!! Dia menghargai setiap jalan pikiranku, apa saja yang ingin ku
lakukan, dia membuatku begitu berharga. Dia tidak ingin aku seperti robot yang
berjalan begitu saja melakukan apa yang Dia inginkan. Tidak! Dia menghargaiku
dan mengijinkan apapun dalam pikiranku, meskipun kadang itu terlihat bodoh dan
aneh, but He loves my emotion, my feel and he was created me with everything I
am. Yes!!! I can do everything I want.
7 januari 2011, pagi ini aku memutuskan untuk mempercayai Allah dengan sama
sekali melewatkan pencarian pekerjaanku dengan tidak membeli Koran Banjarmasin
post tiap hari sabtu (red: info lowongan hanya ada hari sabtu) aku berserah
penuh!
8 Januari 2011, hari ini ada pemulihan keluarga di greja. Hatiku penuh dengan
kasihnya. Akhirnya orang tuaku memberkati aku, dan ternyata bukan hanya 2
pasang tangan saja yang memberkati aku, bahkan 3 pasang tangan memberkati aku,
yaitu Allah sendiri, I’m suprize. Tangis ku meledak tak tertahankan. Aku sangat
merasakan Dia memberkatiku, Dia mengijinkan aku untuk melakukan apapun yang
menjadi ide ku karena Dia yang memberikan ide itu.
9 januari 2011, kembali pagi hari yang sama kurasakan, tidak ada hal yang harus
kulakukan. Aku merasa kalau hari sabtu semalam aku membuang waktu untuk tidak
mencari lowongan. Aku bersiap untuk saat teduh dengan perasaan ku yang masih
berkecambuk saat itu. Sampai akhirnya 1 pesan ku terima dari PT. TSJ (Tuhan
Selalu Jamin), 1 telpon dari prodia Banjarmasin, 1 telp dari kontak perkasa.
Dan taukah minggu itu aku harus menolak 5 tawaran kerja buatku, dan hanya 1
tawaran yang akhirnya kuterima, bukan karena itu yang terbaik, namun karena itu
Tuhan yang menjamin aku J. Tidak berhenti sampai disitu,
ketika aku membaca buku Cindy jakobs mengingatkan aku untuk berpuasa, aku
membuat komitmen baru lagi. Aku akan berpuasa makan siang setiap rabu, kamis,
dan jumat. Jatah makan siangku akan tetap ku bungkus dari rumah. Hanya saja
akan ku berikan pada orang lain ketika aku menuju kekantor. Simple hanya
mengurangi jatah maka siangku, dan itu tidak masalah hanya butuh kesetiaan, dan
bantuan mamma untuk memasaknya,,,, (hahaha,,, peace momma J)
Thanqueee
my dear friend
Nyak Nyik: semangat nyak!!!! You can Do it!! Tetep percaya
Allah, Dia tetap baik bahkan ketika tidak ada hal yang baik sekalipun terjadi
pada kita. Itu harga mutlak dan tidak dapat di ganggu.
Febh: thankz sist for your sweet Big Hug
mb ribka: thankz for caring me, telephoning me, loving me…
loving you
Asti: Allah merencanakan aku di banjar tik, terimakasih telah
membantu aku dalam kegalauanku.
Rodo: kita akan terus jalan bersama dan saling mengingatkan, I
need ur share
My fussy sister: anak kostan,,,, miss u
My sweet child: winda, tiya, via, dheborrrr ada yang minat ke Banjarmasin
nyusul emak???
Dian ferina: tips tutup kuping sambil jalanmu jitu banget!!!
Thankz yaaaa,,,,
MY CREATOR: special super duper big tight Hug!!!!!
No comments:
Post a Comment