Akhirnya badai ini mereda...
This grace that brought me safe thus far
And grace will lead me home
Baru sempat tanganku ingin menulis, sepertinya kenangan indah-indah cukupnya disimpan dalam hati. Terlalu bahagia sampai-sampai dibagian mana ingin ku ceritakan.
Kami menikah di 14 juli 2023, di desa kecilku di kabupaten wonosobo, kami memilih desa kecil itu karena indah, mirip di swiss rasanya. Bukan sekedar kami menikah, tapi kami ingin lebih dekat dan santai saat acara pernikahan kami. Bukan pestanya, tapi kami merindukan kehangatan keluarga.
Bagaimana perjalanan kami berdua sampai ditanggal itu, dan tentunya teman2 sahabat yang menemani kami saat kami single. Semua teman dan sahabatku datang, pelukan senyuman dan doa mereka sepertinya salah satu keajaiban dalam hidupku. Dan tentunya suamiku sendiri. Teman hidupku. "Mena Bertony Ginting".
Perjalanan cinta kami sepertinya sangat direstui oleh semesta, awal kami bertemu, hingga kami bertemu dengan keluarga kami masing- masing, bahkan Tuhan menyediakan rumah baru yg langsung kami tempati saat selesai melangsungkan cara pernikahan.
Kami bertemu di Desember 2021, melakukan pertunangan di 11 November 2022, dan pernikahan di 2023.
Pria yg sudah membuat aq jatuh cinta dari suara telponnya dari ujung indonesia. Kesabarannya menghadapiku dan dari kesopanannya, aku tau dia pria baik dan patut ku pertimbangkan jadi teman hidup.
Kami bukan orang yg sempurna, tapi kami mau bertumbuh bersama menuju kesempurnaan. Kami sama-sama berdosa, tapi kami mau belajar Mengenal Dia, dan Kuasa kebangkitannya.
"Saya Septiyana mengakui bahwa Mena Bertony Ginting adalah suami saya karunia Tuhan. Saya berjanji akan senantiasa mengasihi dan menolongnya. Saya akan setia terhadap suami saya baik dalam suka maupun duka, untung maupun malang. Saya dan suami saya akan berbakti kepada Tuhan dan hidup suci dengan mematuhi firmannya."
No comments:
Post a Comment