Septie's Pages

Tuesday, May 5, 2020

Gods Control


Aku mengingat sedikit perjalanan siang itu, hamparan kebun teh disebelah mini bus yang aku naiki, kaca jendela disebelah kiriku itu pun sengaja aku buka sedikit, dan membiarkan angin segar pegunungan wonosobo menyapa lembut pipiku. Mini bus yang melaju dengan kecepatan 60 km/jam kadang-kadang harus berhenti disaat tanjakan diantara gunung sumbing dan sindoro itu. Keterlambatan yang menyenangkan selalu terjadi ditempat itu. Itu selalu menjadi perjalanan yang menyenangkan diakhir tahun aku dan keluargaku saat pulang kampung. Dan sekarang aku dikamar kecilku, membunuh waktu ditengah-tengah pandemic cov-19 ini.
Tepat hampir 2 bulan yang lalu, Cov ini menyerang kota Banjarmasin, tanggal 20 bulan April 2020 pun mulai dilakukan pengurangan jumlah karyawan sebanyak 14 orang di klinik dimana aku bekerja. Berada ditengah mereka dan menjadi tempat mendengar sedikit dapat membantu dengan baik.
Beberapa hal yang dapat sedikit membantu ditengah pandemic ini ya hanya membantu membuat masker utk teman-teman kantor dan beberapa vitamin utk dapat diberikan.
All in Gods Control
Pengelolaan keuanganku yang cukup amburadul itu ingin aku rapikan di tahun 2020 ini, termasuk pelunasan beberapa CCku *beberapa* termasuk orang yang suka mencoba banyak hal, termasuk dikeuangan, diakhir tahun 2019 pun aku rencanakan utk melakukan pelunasan dan penutupan. Sebelum Cov ini datang menyerang.
Banyaklah rancangan dihati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana. Ams 19:21
Hingga di awal tahun 2020, Allah mengirim aku ke kota samarinda, ditengah masa-masa aku belum melunasi CC saat itu, mendorong aku utk tetap menggunakannya. Diawal maret aku kembali, dan aku mulai lagi misiku utk menyelesaikan masalahku di CC.
Dan hingga ditengan Pandemi ini, gajiku yang dipangkas menjadi setengah dari porsi yang biasanya.

Sekalipun pohon ara tidak berbunga,
pohon anggur tidak berbuah,
hasil pohon zaitun mengecewakan,
sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan,
kambing domba terhalau dari kurungan,
dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN,
beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
Habakuk 3: 17-18

Pernah kecewa dengan hasil peternakan sapi yang saat itu niatku hanya menolong keluarga yang membutuhkan pekerjaan, dan beliau meminta bantuan, dengan sedikit modal dapat membeli beberapa ekor sapi, namun diujung cerita keluarga tersebut malah marah-marah yang tidak jelas dan menjual semua sapi yang ada. Dan cukup mengecewakan.
Membeli sebidang tanah yang tidak dapat menghasilkan apapun, bahkan uangnya masuk ke sesorang yang cukup memeras.
Belajar ilmu saham yang memang, tidak boleh ingin cepat kaya. Dengan hasil merugi
Pernah beberapa kali usaha dan hasilnya tertipu.
Maka doa salomo pun terdengar begitu indah saat ini


Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan.
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan.
Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu  dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

Ams 30:8-9

No comments:

Post a Comment