Septie's Pages

Sunday, November 1, 2020

Cappucino Latte


Kemana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku didunia orang mati, disitupun Engkau.
Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
juga disana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,"
maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagiMu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.
Mazmur 139:7-12

------

Kopiku yang sedari tadi belum ku minum, nampaknya menatapku tajam.
Kopiku dingin,
Namun ada yang lebih menarik dari secangkir kopi yang menemani hujan pagi ini.
Rohku yang lebih panas didalamku dan tulisanku yang ingin segera ku selesaikan.
 
------

Pandemi Covid ini sedikit mengubah cara pandang saya dengan pekerjaan saya, yang semula saya anggap sebagai zona nyaman, menjadi sebuah zona yang tidak nyaman lagi. Saya memang ingin memulai usaha tapi tidak secepat ini. Sesegera ini, tapi Allah mengajarkan saya untuk belajar banyak hal ditengah covid ini.

Pagi ini setelah mendengarkan ibadah online, saya putuskan untuk menuliskan beberapa hal dan point yang saya nikmati pagi ini, yang akan terus menjadi pengingat bagi saya.

Pertama-tama tentang tujuan saya memulai usaha.

Beberapa hari lalu saya merasa seperti saya kehabisan energi dan tujuan akan kemana kapal usaha ini berlayar. saya hanya tetap mengerjakan. Belum lagi seorang berkata tidak baik tentang saya dan menyebabkan saya sedikit kehilangan diri saya. Dan bodohnya saya saat itu sedikit mendengarkannya, tapi saya tau bahwa Allah merancangkan rancangan yang indah bagi saya dan bukan rancangan kecelakaan (Yeremia 29: 11). Saya memang bukan orang dengan standard dunia yang tinggi, saya hanya seorang wanita rata-rata, hidup dari keluarga yang biasa, dan nothing special at all. Tapi sebagaimana Allah memilih wanita samaria yang memiliki 5 suami, Petrus yang hatinya gampang goyah dengan angin  ribut dan saulus si pembunuh orang percaya, begitu pula Allah memilih saya wanita rata-rata untuk pekerjaan mulia ini.

Allah membawa saya dengan beberapa harga barang, dan Allah berkata jangan memberi harga yang terlalu tinggi, dengan begitu engkau mampu memberikan kehidupan bagi orang lain.

Dan pagi ini Allah mengingatkan saya dengan “penjala manusia”

Akan sampai dimana bisnis ini berjalan saya tidak tau, yang saya tau bisnis ini akan membawa banyak jiwa utk mengenal Allah.

Ini tidak tentang pekerjaan saya, keuntungan yang saya dapatkan, tapi bagaimana Allah mengerjakan semuanya.

Allah yang memulai, Allah juga yang akan menyelesaikan.

Terpujilah Nama Tuhan.

No comments:

Post a Comment