Septie's Pages

Sunday, July 31, 2016

Review Buku: Kuasa Doa Seorang Istri

Saya dapat buku ini ketika saya main kerumah kakak saya yang ada di semarang. Waktu itu saya masih memiliki pacar (sekarang single red), kemudian kakak pembimbing saya memberikan nasehat dan buku cantik ini. Saya senang sekali, karena saya tau dia book lover juga, jadi buku yang dia tawarkan pasti berkualitas. Awalnya saya tidak niat membacanya, karena saya belum berstatus istri, hehehe, tapi setelah saya membaca buku ini benar-benar menolong saya. Saat itu memang sedang ada masalah saya dengan pacar saya, meskipun akhirnya putusan, namun saya sudah banyak belajar lewat buku ini.
Judul buku: Kuasa Doa Seorang Istri
Penulis: Stormie Omartian
Alih bahasa: Magdalena Lumbantoruan, S.S.
Penerbit: Gospel Press
Cetakan tahun: 2011
Jumlah halaman: 256
Bentuk cover: Hard Cover

Daftar isi:
Ucapan Terima Kasih
Kata pengantar
Bab 1 Istrinya
Bab 2 Pekerjaannya
Bab 3 Keuangannya
Bab 4 Seksualitasnya
Bab 5 Kasih Sayangnya
Bab 6 Pencobaannya
Bab 7 Pikirannya
Bab 8 Ketakutannya
Bab 9 Tujuannya
Bab 10 Pilihannya
Bab 11 Kesehatannya
Bab 12 Perlindungannya
Bab 13 Ujiannya
Bab 14 Integritasnya
Bab 15 Reputasinya
Bab 16 Prioritasnya
Bab 17 Pergaulannya
Bab 18 Perannya sebagai Ayah
Bab 19 Masa Lalunya
Bab 20 Sikapnya
Bab 21 Hidup Pernikahannya
Bab 22 Emosinya
Bab 23 Jalan hidupnya
Bab 24 Bicaranya
Bab 25 Pertobatannya
Bab 26 Pembebasannya
Bab 27 Ketaatannya
Bab 28 Citra dirinya
Bab 29 Imannya
Bab 30 Masa Depannya

Buku ini dikarang oleh Stormie Omartian. Beliau membagikan bagaimana sebuah doa itu dapat mengubah segalanya, meskipun doa itu tidak terlihat, namun doa itu dapat merubah segalanya. Beberapa kali saya menangis membacanya, jadi untuk saya yang dulu masih berstatus pacar saja itu sangat berguna bagi saya untuk membangun dan mengubah saya. Apalagi dengan teman-teman yang sudah memiliki suami.

Banyak hal yang saya dapat dari buku ini. Salah satunya adalah ketaatan istri terhadap suaminya. Dimana ketaatan seorang istri mencerminkan ketaatan dia kepada Allah. salah satu bagian yang menarik adalah disaat Stormie Omartian berdoa kepada Allah dan meminta Allah mengubahkan suaminya yang tempramental saat itu. Namun saat itu Allah justru bertanya kepadanya "Siapa yang mau Aku ubah?" awalnya Stormi bersi kekeh agar suaminya diubah, sampai Allah bertanya kembali "Siapa yang mau Aku ubah" dan akhirnya Stormi menjawab bahwa dia yang harus diubahkan terlebih dulu. Ketaatan dia dalam berdoa ternyata bukan mengubah suaminya terlebih dulu, namun mengubah dia terlebih dulu.

Dia membagikan bahwa didalam hatinya ada bagian yang tidak dapat dipenuhi suaminya yang terbatas, namun hanya Allah yang tak terbatas itu yang hanya dapat memenuhi ruang hatinya. Ketika suaminya berbuat kasar, dia memilih untuk tidak membalas. Dia menempatkan hatinya pada kekasih surgawinya. Dia tau bahwa suaminya bukan seorang superhero atau seorang yang hebat yang dapat memenuhi semua hasratnya, namun kembali ia meletakkan hatinya pada Juruselamatnya.

Banyak bagian dibuku ini di bagikan, dari sisi mana saja kita dapat mendoakan suami kita (future husband for me now) bagian tersebut meliputi: kepemimpinannya, pekerjaannya, hatinya, kebijaksanaannya, fokus hidupnya dan banyak bidang lagi.

Terimakasih Mbak Kartin telah merekomendasikan buku ini.
Akan selalu kukenang

__________________________________________________________________________________________

Siapa, saya? .... Berubah?
Jangan bilang saya belum mengingat anda. Ketika Anda berdoa bagi suami Anda, terutama bila Anda berharap mengubahnya, Anda tentu mengharapkan beberapa perubahan. Tetapi perubahan-perubahan yang terjadi bukan pada dia, tetapi pada anda. Jika hal itu kemudian membuat anda marah seperti saya, anda akan berkata. "Tunggu dahulu! Di sini bukan saya yang perlu diubah!" Tetapi Tuhan melihat hal-hal yang tidak dapat kita lihat.
Tuhan tahu bahwa kita masih dapat diperbaiki. Tuhan tidak perlu lama mencari-cari sikap dan sifat-sifat kita yang tidak sejalan dengan kehendak-Nya yang sempurna bagi kita. Dia meminta agar kita jangan berdosa dalam hati, karena dosa memisahkan kita dari Dia dan itu menyebabkan doa-doa kita tidak terjawab. "Seandainys ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar" (mazmur 66:8). Tuhan ingin hati kita benar supaya jawaban atas doa-doa kita tidak di kompromikan.
Persyaratan ini semua akan terasa sangat berat, terutama jika suami anda telah berdosa terhadap anda dengan sikapnya yang kurang ramah, tidak menghargai, tidak peduli, tida bertanggung jawab, tidak setia, meninggakan anda, kejam atau suka menganiaya. Tetapi Tuhan menganggap dosa-dosa tidak mau mengampuni kemarahan, kebencian, mengasihani diri sendiri, tidak mengasihi dan balas dendam sama burukny dengan dosa-dosa lain. Akuilah semua itu dan mohonlah agar Tuhan membebaskan anda dari apapun yang bukan dari Dia. Salah satu hadiah terbesar yang dapat anda berikan kepada suami anda adalah keutuhan diri anda sendiri. Alat yang paling efektif untuk mengubah dirinya mungkin adalah perubahan yang terjadi dalam diri anda sendiri.
Jangan khawatir, saya juga bergumul dengan semua itu. Sebenarnya, setiap kali suami saya dan saya berselisih, Tuhan dan saya mengadakan percakapan sebagai berikut:
Saya: Apakah Engkau lihat bagaimana dia, Tuhan?
Tuhan: Apakah kamu melihat bagaimana kamu sendiri?
Saya: Tuhan, apakah Engkau bilang ada hal-hal yang perlu diubah dalam diri saya?
Tuhan: Banyak hal, siapkah kamu mendengarnya?
Saya: iya, saya kira saya siap
Tuhan: Katakan jika kamu sudah benar-benar siap.
Saya: Kenapa saya Tuhan? Dialah yang perlu diubahkan.
Tuhan: Masalahnya bukan siapa yang perlu diubahkan. Yang penting siapa yang mau berubah?
Saya: Tetapi saya........
Tuhan: Seseorang harus rela untuk memulai
Saya: Tetapi....
Tuhan: Seberapa pentingkah penyelamatan pernikahanmu?
Saya: Sangat penting. Piihan-pilihan lain tidak dapat saya terima
Tuhan: Tutup dulu kisah ini. Mari kita lanjutkan dengan mengubah kamu.
Saya: Tolong saya bersikap yang baik tentang hal ini, Tuhan
Tuhan: Itu terserah kepada dirimu.
Saya: Apakah saya harus berdoa buat suami meskipun dia tidak berdoa buat saya?
Tuhan: Persis seperti itu.
Saya: Tetapi itu tidak --baiklah, saya ingat. Hidup itu tidak adil hanya Engkaulah yang adil
(Anggukan lembut dari surga)
Tuhan: Teruskanlah, meski ini sangat menyakitkan!
Saya: Ubah...ubah Saya tidak percaya saya bisa mengatakan ini. (Napas panjang) Ubahkan saya Tuhan
Pedih? Ya! Mematikan diri sendiri selalu terasa pedih. Terutama bila anda yakin bahwa suami anda yakin bahwa suami anda yang perlu diubahkan dari pada anda.


#KuasaDoaSeorangIstri #StormieOmartian

No comments:

Post a Comment