Septie's Pages

Saturday, February 20, 2016

Dia Penghiburku

Malam ini saya sedikit diingatkan dengan bagaimana Allah menghibur saya saat awal saya putusan dengan mantan saya dulu. Kebiasaan saya adalah saya membagikan masalah yang sedang saya hadapi ke pembimbi
ng saya. Terkadang saya tidak dapat mengemban semua masalah dalam pundak saya seorang diri, saya butuh tempat untuk berbagi. Kemudian saat itu saya memutuskan untuk mengunjungi pembibing saya yang berada di semarang. Saya hanya berpikir pertemuan saya amat singkat dengan pembimbing saya. Saya berulang-ulang kali mengecek tiket saya. Sampai seorang teman menanyakan pada saya jam keberangkatan saya ke banjarmasin, setelah saya kembali mengecheck jadwal keberangkatan saya. Saya memastikan jam keberangkatan saya jam 5 sore. Setelah itu saya asyik ngobrol dan mendengarkan beberapa nasehat dari pembimbing saya. Saya menikmati masa-masa dengan mereka. Sampai akhirnya pembimbing saya mengantarkan saya untuk berangkat kebandara. Saya dengan santainya menuu tempat check in dan menyerahkan tiket. Namun pegawai bandara menyambut saya dengan sinis, yang saya kira itu adalah pertanyaan belaka "mbak tau sekarang jam berapa?" Saya pun mencari-cari letak jam dinding yang berada di airport, kemudian menjawab "jam 4 sore mbak". Kemudian pegawai bandara itu menjelaskan kembali dengan sinis "mbak, seharusnya pesawat sudah berangkat 1 jam yang lalu mb, untuk lain kali check in itu satu jam sebelumnya ya!" Saya hanya melongo tanda tak paham. Kemudian petugas bandara itu menyerahkan kembali tiket beserta boarding pass saya.
Kemudian saya perhatikan kembali dengan tiket saya. Ternyata!!!! Tiket saya jam 3 sore seharusnya saya berangkat, dan sampai di banjarmasin jam 5 sore. Saya langsung terperanjat lari menuju pintu keberangkatan, saya mengambil barang tempat pembimbing saya, tanpa kata perpisahan saya langsung pergi, berlari melawan arus dan tanda larangan. Sampai saya berada dipintu keberangkatan yang masih tertutup. Saya bertemu dengan petugas penjaga pintu dan mengatakan bahwa saya menuju banjarmasin. Sag petugas menenangkan saya dan mengatakan pesawat belum berangkat, sembari petugas menjelaskan ke saya, tiba-tiba ada pemberitauan bahwa seluruh penumpang pesawat dengan tujuan banjarmasin dipersilahkan menuju pesawat. Pintu pun dibukakan oleh petugas lain, dan saya menuju pesawat saya. Sesampainya di pesawat saya duduk di kursi no 2 tepat didepan pramugari. Dan saat itu saya hanya bisa berkata "thanks God"


Mungkin banyak yang akan bilang itu kebetulan, tapi bagi saya itu adalah berkat dari Tuhan. Itu adalah salah satu cara Tuhan menghiburkan saya. Bagi saya bertemu dengan pembimbing saya itu cukup sulit, jadi itu merupakan berkat tersendiri ketika saya memiliki waktu-waktu bersamanya.


Be better



Septie

No comments:

Post a Comment