Septie's Pages

Friday, April 8, 2016

What David Believe?


Pada tahun 1010 SM Raja Daud pada awal kariernya memerintah atas wilayah yehuda saja, yang kemudian di tahun 1002 SM Daud memerintah diseluruh bagian israel. Nama Raja Daud yang begitu masyur hingga zaman Yesus lahir diawal tahun masehi, Yesuspun bangga dielu-elukan sebagai si anak Daud, yang mana itu sudah terlampau jauh sekali dari zaman Raja Daud masih hidup. Bahkan hingga sampai saat ini bangsa israel masih mengenang Raja Daud dengan simbol "Star of David" yang melekat pada bendera kebangsaan israel.
Dalam kehidupan Daud harta kekayaan Daud begitu banyak, jika kita melihat di 1 tawarikh 22:14 Daud membagikan tentang kekayaannya yang akan di wariskan kepada salomo untuk pembangunan bait Allah sebanyak "seratus ribu talenta emas dan sejuta talenta perak dan sangat banyak tembaga dan besi, sehingga beratnya tidak tertimbang juga kayu dan batu", kemudian ada kekayaan lain Daud yang ditambahkan di 1tawarikh 29: 2 "berbagai jenis batuan" dan di 1 tawarikh 29:4 "tiga ribu talenta emas ofir dan tujuh ribu talenta perak murni" jika kita hitung sekarang kekayaan yang diberikan Daud untuk pembangunan bait Allah kurang lebih sekitar Rp. 2400 trilyun atau US$ 206 milyar. Terbayangkan? Berapa jumlah mobil alphard yang bisa kita beli dengan uang sebanyak itu? Itupun baru kekayaan yang diberikan Daud untuk pembangunan bait Allah, masih ada kekayaan Daud tentunya yang lain, termasuk istananya.
Ketika kita melihat sisi ini, wajarlah jika seorang Daud saat itu diperhadapkan dengan pilihan sombong atau rendah hati.  Dengan kekayaannya yang melimpah, tahta yang dimiliki dan istri-istri yang cantik nan aduhai. Namun ketika kita melihat bagaimana reaksi Daud ketika ia di tegur oleh nabi Natan yaitu seorang nabi istana yang tidak terdengar nubuatan dan sepak terjangnya, nabi Natan menegur Daud ketika ia melakukan kejahatan atas suami betsyeba? Daud bukannya membalas dengan mengancam nabi Allah ini, namun Daud dengan rendah hati mengakui kesalahannya "aku sudah berdosa kepada Tuhan" 2 samuel 12:13. Dalam kehidupan Daud, Daud tau apa yang menjadi kebanggaannya. Dia tidak meletakkan kebanggaannya kepada sesuatu yang dapat usang, dia meletakkan kebanggaannya kepada Allah yang kekal. Mazmur 20: 8 Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita. Bahkan sebelum ia berkuasa atas segalanya, dia dengan tenang menghadapi pertempuran dengan goliat dengan meletakkan kebanggaannya bukan pada peralatan perangnya. 1 Samuel 17: 45 Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Dia meletakkan kebanggaanya kepada sang Penguasa perang itu. 
Daud tidak merasa keberhagaan dirinya itu berasal dari semua yang ia telah miliki. Daud dalam semua hal kekuasaanya, dia masihlah tetap sama Daud yang dulu, yang masih kemerah-merahan dan masih senang bersenandung dan memuji Allahnya dalam setiap waktu dalam hidupnya. Daud yang masih memuji Allah tanpa rasa malu menari didepan khalayak rakyatnya, dan memetik kecapi kesayangannya. Dia Daud yang sama selama umur hidupnya.
Hingga di akhir emasa hidup Daud, nasehat yang dia berikan pada anaknya (dan juga bagi kita sekarang) 1 tawarikh 28: 8-9 : Peliharalah dan tuntutlah segala perintah TUHAN, Allahmu, supaya kamu tetap menduduki negeri yang baik ini dan mewariskannya sampai selama-lamanya kepada anak-anakmu yang kemudian. Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya. Benar-benar nasehat yang indah bukan? #speechless.
Dan tentang semuanya itu, entah itu kebaikan diri kita yang telah kita lakukan, kehidupan rohani kita yang membaik dan membuat kita menjadi dewasa, dan bukan berarti kita boleh memandang orang lain lebih rendah dari kita, apalagi sekedar pelayanan di greja yang dapat dipelajari semua orang seperti bermain musik, dan bernyanyi. Karena Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Terlebih lagi dengan barang-barang jasmani kita. Demikian nasehat paulus tentang bagaimana kita mempergunakan barang-barang jasmani kita 1 Korintus 7:31 pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. Dengan meletakkan kebanggaan kita pada satu pribadi yang tepat yaitu Allah sendiri, maka kesombongan diri kita akan semua yang ada pada kita akan lenyap dengan sendirinya, yang dapat kita bagikan kebanyak orang adalah kuasa kasih kristus yang tidak terbatas itu. Allah semakin ditinggikan dan kita semakin kecil dihadapanNya.

No comments:

Post a Comment