Septie's Pages

Friday, May 6, 2016

Gentle and Quiet Spirit

Waktu membaca judul ini sepertinya kog, wanita banget yah? apakah ini saya? mungkinkah saya? atau bisakah saya? dan jawaban saya adalah bukan saya banget, tapi saya ingin seperti itu sekarang. Wanita yang Gentle and Quiet Spirit.

Apa itu Gentle and Quite Spirit?
Saya merenungkan ketika Petrus menasehatkan para wanita untuk memiliki roh yang lemah lembut dan tentram. Suatu perhiasan yang tidak dapat ditukar oleh apapun. Ingatloh Petrus itu seorang pria yang takut akan Allah dan ia menasehatkan bagi para wanita untuk memiliki Roh yang lemah lembut dan tentram. Jadi pria saleh mengingini wanita dengan kepribadian yang lemah lembut dan tentram dan itu bagi saya seperti feminim sekali, saya pikir akan sulit sekali bagi saya, apalagi saya adalah tipe orang yang ingin cepat bersegara selesai. Saya adalah tipe orang yang kadang berbicara dulu baru berpikir, dan ketika saya mengikuti beberapa test psikolog saya adalah tipe sanguin yang banyak bicara. Jadi bagaimana saya bisa menjadi pribadi yang lain, yang lemah lembut dan tentram. Saya seorang yang simple dan tak suka ribet. Saya akan cukup kesulitan ketika menjadi anggun.

Bagaimana saya mendapatkan Roh yang lemah lembut dan tentram?
Saya mencoba menjawab pertanyaan dalam kepala saya, bagaimana saya bisa memiliki roh yang lemah lembut dan tentram?
di akhir perenungan saya, saya mendapatkan Petrus 3:5 mengatakan "begitulah cara perempuan dulu berdandan: yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya pada Allah", jadi untuk memiliki roh yang lembut dan tentram ternyata meletakkan pengharapan hanya pada Allah. Wanita yang meletakkan seluruh pengharapan pada Dia tidak akan takut pada apapun, tak pernah kuatir akan apapun. seperti wanita Amsal 31 yang tertawa akan hari depannya dan tidak ada yang dia kuatirkan.
Saya memiliki kakak yang sangat lemah lembut, sangat feminim dan ada kerinduan dalam hati saya seperti dia, meskipun terkadang dia membagikan kekuatirannya dalam sifat kemanusiaannya, namun dia lebih sering tertawa bahkan dalam tiap kegagalannya. Saya sangat terberkati  sekali dengan sifatnya itu. Kemudian...

Apakah saya perlu belajar menjadi lemah lembut dan tentram?
Apakah saya menjadi satu pribadi yang lain dan bukan menjadi diri saya sendiri?
Galatia 5:22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Itu adalah salah satu buah-buah roh yang harus kita miliki, itu bukan satu keinginan dalam hati saya, itu adalah satu keinginan roh kudus untuk mengerjakannya. Saya harus mengembangkan menjadi satu disiplin yang tinggi dalam hidup saya, hingga akhirnya menjadi kebiasaan dan gaya hidup saya. Saya harus berlatih keras dengan kelemah lembutan satu ini.
"Tapi... saya ingin menjadi diri saya sendiri, jadi tidak perlu ada kemunafikan yang perlu saya tunjukan dalam diri saya" Sesungguhnya saya ingin bebas dan lepas dan tidak ada aturan yang dapat mengekang saya. Saya pikir itu adalah diri saya dan menjadi diri sendiri.
Serius?? Sampai akhinya Roh kudus mengingatkan dalam hati saya:
"Itu bukan dirimu. Itu orang lain, dirimu akan menjadi dirimu sendiri saat berada didekatku "hanya dekat Allah saja aku tenang sebab daripadaNyalah keselamatanku" Maz 62:1" Sehingga ketika saya lemah lembut dan tentram itu, berasal dari Allah, dan itulah diri kita, wanita dan putri-putri Allah yang sudah Allah ciptakan untuk melakukan pekerjaan baik yang sudah Allah persiapkan sebelumnya. sesungguhnya "We found our self when We are with Him, Our Creator".
Siang ini saya ingat dengan perkataan satu penulis favorite saya, Elisabet Elliot, di bukunya "Let Me Be a Woman" berkata "Wanita menjadi wanita sesungguhnya bukan karena dia memiliki suami, atau karena dia melahirkan anak, atau karena apa yang dia kenakan. Namun, Wanita menjadi wanita sesungguhnya ketika ia mengerjakan apa yang Allah inginkan"
Semangat!!! Para wanita Allah...
Your Fearfully and Wonderfully Made

No comments:

Post a Comment