Jika kita berdoa meminta berkat. Dan Jika kita diberkati tanpa ada satupun yang kita perlu. Makin jauhkah atau makin dekatkah kita dengan Allah?
Dalam
kehidupan saya saat ini. Saya mengakui bahwa semakin semuanya cukup. Semakin
saya tidak bergantung padanya. Beberapa hari saya menjadi merasa bisa melakukan
segalanya tanpa Allah. Saya ingin kemana saya memiliki uang. Rasa menghargai
saya keorang lain juga sedikit bergeser dan digantikan oleh uang.
Hari
kemarin saya diingatkan dengan “lebih mudah seekor unta masuk dalam lobang
jarum daripada orang kaya masuk dalam kerajaan surga” Allah seperti memberikan
saya pengertian baru hari itu, dan di beberapa hari waktu lalu Allah
mengingatkan saya dengan “Apabila harta bertambah, janganlah hatimu melekat
kepadanya” dan Allah mengingatkan saya untuk mempergunakan apa yang Allah
percayakan dengan bijak.
Akhir-akhir
ini tentunya dunia semakin benar-benar jahat dan sepertinya iblispun tidak
kekurangan akal mengikat orang dengan banyaknya kenyamannan didunia ini.
Kemarin saya
sempatkan diri berkunjung ke suatu keluarga untuk sekedar mengobrol ataupun
belajar sesuatu dari kehidupan mereka. Kami mengobrol tentang tiga hal yang
semakin merajai didunia ini, yakni materialisme, hedonisme dan nihilisme.
Kecintaan akan uang mengejar untuk kehidupan yang sementara ini.
Beberapa
waktu yang lalu saya sempat merasa kosong dengan diri saya. Setelah saya
merenungkan saya terlalu banyak menggunakan media social dan saya merasa kurang
untuk bersosialisasi dengan orang sebagaimana seharusnya. Seprti kita tau media
social akhir-akhir ini setiap kali saya membuka media social yang saya miliki
disana hanya ada berita Hoax yang mengumbar kebencian atau status orang yang
memamerkan kebahagiaannya. Dan secara tidak sadar saya membandingkan diri saya
dengan tolak ukur orang lain yang ada di media social. Dan saya tau Allah tidak
menyukainya.
Saya putuskan
untuk menghapus media social yang saya miliki, dan membiarkan pikiran saya
terfokus hanya pada Allah.
Kembali lagi
lewat media social tersebut materialisme di pertunjukan, yang kemudian
mengalihkan kepada hedonisme yang berakhir dengan nihil dalam kehidupan. Sungguh
ironi. Mungkin dapat kita bayangkan bagaimana seseorang memilih pasangan
hidupnya yang sangat instagramable, dan akan dilepasnya saat pasangannya sudah
tidak instagramable kembali.
Biarlah hati
kita puas akan Allah dan hanya Allah saja.
Seperti daud
berkata “God is My Sheperd I shall not in want” “Tuhan adalah Gembalaku, aku
sudah tidak ingin apa-apa”
memberkati sekali. semangaaatt !
ReplyDelete