Septie's Pages

Wednesday, January 23, 2019

Jarum dan Unta



Jika kita berdoa meminta berkat. Dan Jika kita diberkati tanpa ada satupun yang kita perlu. Makin jauhkah atau makin dekatkah kita dengan Allah?
Dalam kehidupan saya saat ini. Saya mengakui bahwa semakin semuanya cukup. Semakin saya tidak bergantung padanya. Beberapa hari saya menjadi merasa bisa melakukan segalanya tanpa Allah. Saya ingin kemana saya memiliki uang. Rasa menghargai saya keorang lain juga sedikit bergeser dan digantikan oleh uang.
Hari kemarin saya diingatkan dengan “lebih mudah seekor unta masuk dalam lobang jarum daripada orang kaya masuk dalam kerajaan surga” Allah seperti memberikan saya pengertian baru hari itu, dan di beberapa hari waktu lalu Allah mengingatkan saya dengan “Apabila harta bertambah, janganlah hatimu melekat kepadanya” dan Allah mengingatkan saya untuk mempergunakan apa yang Allah percayakan dengan bijak.
Akhir-akhir ini tentunya dunia semakin benar-benar jahat dan sepertinya iblispun tidak kekurangan akal mengikat orang dengan banyaknya kenyamannan didunia ini.
Kemarin saya sempatkan diri berkunjung ke suatu keluarga untuk sekedar mengobrol ataupun belajar sesuatu dari kehidupan mereka. Kami mengobrol tentang tiga hal yang semakin merajai didunia ini, yakni materialisme, hedonisme dan nihilisme. Kecintaan akan uang mengejar untuk kehidupan yang sementara ini.
Beberapa waktu yang lalu saya sempat merasa kosong dengan diri saya. Setelah saya merenungkan saya terlalu banyak menggunakan media social dan saya merasa kurang untuk bersosialisasi dengan orang sebagaimana seharusnya. Seprti kita tau media social akhir-akhir ini setiap kali saya membuka media social yang saya miliki disana hanya ada berita Hoax yang mengumbar kebencian atau status orang yang memamerkan kebahagiaannya. Dan secara tidak sadar saya membandingkan diri saya dengan tolak ukur orang lain yang ada di media social. Dan saya tau Allah tidak menyukainya.
Saya putuskan untuk menghapus media social yang saya miliki, dan membiarkan pikiran saya terfokus hanya pada Allah.
Kembali lagi lewat media social tersebut materialisme di pertunjukan, yang kemudian mengalihkan kepada hedonisme yang berakhir dengan nihil dalam kehidupan. Sungguh ironi. Mungkin dapat kita bayangkan bagaimana seseorang memilih pasangan hidupnya yang sangat instagramable, dan akan dilepasnya saat pasangannya sudah tidak instagramable kembali.
Biarlah hati kita puas akan Allah dan hanya Allah saja.
Seperti daud berkata “God is My Sheperd I shall not in want” “Tuhan adalah Gembalaku, aku sudah tidak ingin apa-apa”

1 comment: