“Tidak apa-apa pak, tidak usah dibayar, nantikan tiyan bisa
saja pelan-pelan nyicilnya”
Saat itu ku katakan pada ayahku yang sembari menyetir
disebelahku. Mobil pun melaju kearah kota yang sepi dan lenggang karena pandemic
covid-19 yang melanda kota Banjarmasin saat itu.
Beberapa hari lalu aku menarik uang dari kartu kreditku yang
digunakan untuk menjadi modal papa membiayai bisnis rotinya saat itu. Meskipun dalam
hatiku ada ketakutan untuk pelunasan kartu kreditku dibulan lalu, yang sempat
tersendat karena gaji bulan lalu yang benar-benar setengah gajiku dari
biasanya.
Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala
hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku;
baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan
maupun dalam hal kekurangan.
Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.
Filipi 4:12-13
Hari itu, seperti biasa aku datang ke klinik, menyapa
seorang office boy yang sedang membersihkan counter depan dan melanjutkan
pekerjaan diruanganku. Sembari mengerjakan pekerjaan, notif handphoneku
berbunyi dan ternyata aku mendapatkan arisan bulan itu.
Tidak masalah jika aku tidak membantu orang tuaku, sama
sekali tidak. Orang tuaku akan mendapatkan berkat dari orang lain. Namun Tuhan
memilih aku untuk menjadi saluran berkat untuknya. Tinggal bagianku mau
mengambil bagian dari saluran berkat itu atau tidak, mungkin itulah maksud
berilah maka kamu akan diberi.
No comments:
Post a Comment