Septie's Pages

Friday, March 11, 2016

I got the answer

Dia sangat mengerti benar diriku lebih dari diriku sendiri. Itu yang sedang saya nikmati. Akhir-akhir ini saya mulai mendoakan "my future husband" Dan bukan tentang future husband. Allah justru membentuk saya ketika saya mendoakan "my future husband". Saya jadi berubah, saya mendoakan Dia tapi saya yang berubah?aneh bukan? Saya menjadi berbeda, saya seperti kembali ke kasih mula-mula saya ke Allah. jadi sebeleum doa saya di jawab Dia lebih tertarik merubha saya dan mempersiapkan hati saya kembali.ajaib bukan?
saya kembali lagi ke konsep diri saya yang benar. Dimana dulu setelah putus, saya benar-benar merasa tidak berharga, merasa rendah, merasa di tolak oleh orang lain, merasa seluruh harapan dan cita-cita diri saya hilang. Namun setelah saya belajar untuk berdamai dengan Allah, berdamai dengan diri saya sendiri. Akhirnya saya mengampuni diri saya sendiri, dan saya tidak mengijinkan seorangpun menge"judge" saya. Saya sering disalahkan dengan kesalahan pengambilan keputusan. Dengan kata "seharusnya" sampai akhirnya saya paham. Saya salah. Saya tau. Saya menyesal dan saya sudah benar-benar terpukul oleh akibat kesalahan saya. Jadi yang saya perlukan saat itu bukan sebuah kata "seharusnya" namun "kasih karunia" semua orang berdosa dan Yesus Kristus datang untuk menyelamatkan saya orang berdosa dan bukan orang benar. Hanya saya yang dapat mengerti bagaimana diri saya. Daripada saya memilih untuk menghakimi diri saya, dan jiwa saya semakin terpukul, saya memilih untuk menyayangi diri saya.
Allah perlahan-lahan membawa saya ke gambar diri saya sebenarnya. He told me that "You are fearfully and wonderfully made" psalm 139:24
Saya benar-benar disenangkan Allah dengan kata-katanya yang lembut.
Sebagia demi sebagian Allah mulai bukakan, dari mengapa saya tidak menikah ketika saya berusia 25 tahun, karena saya tau, saya anak tunggal, dan kedua orang tua saya masih sangat memerlukan saya, Allah ingin memenuhi kebutuhan hari tua mereka lewat saya. Iya saya, saya seorang wanita biasa yang Allah pakai untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dia tidak ingin memakai seorang pria pun, Allah memilih untuk menetapkan saya. Dan saya dilahirkan dikeluarga ini untuk menjadi berkat yang besar, bukan hanya berkat secara jasmani tapi rohani saya.
Kemudian ketika saya merenungkan kembali kenapa semua ini terjadi pada saya, saya tu iblis tidak pernah suka dengan orang-orang yang memiliki visi untuk Allah agar kerajaan Allah di besarkan ditengah dunia ini. Iblis memakai kekecewaan saya, iblis memakai pria-pria tersebut untuk membuat saya terluka. Karena dia tau bahwa saya akan mendidik anak-anak saya dalam takut akan Tuhan. Memiliki generasi yang takut akan Tuhan sampai akhir zaman.
Saya harus kuat, saya tidak boleh menangis hanya karena hal-hal yang tidak penting melainkan Filipi 3:13 (TB)  Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
Saya tidak ingin saya hancur hanya karena masalalu saya, saya ingin mengejar Dia dan pengenalan akan kristus Tuhan.
Dan pada saat ini saya bisa mengatakan "saya tau apa artinya kekurangan, saya tau apa artinya dikejar hutang, saya tau juga bagaimana rasanya kelimpahan, saya tau apa artinya sakit hati, saya tau apa itu patah hati dan segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" Filipi 4:13
Saya harus cakap menanggung segala sesuatu dan segala keadaan.
Dan jika cerita cinta saya belum happy ending berarti itu belum selesai.
Terimakasih Allah untuk pelajaran yang berharga ini.

No comments:

Post a Comment