Septie's Pages

Thursday, March 17, 2016

Review Buku: A Sacred Sorrow

Awalnya melihat Buku Ini di salah satu toko buku online. Waktu saya melihat judul dan review tentang buku ini, akhirnya saya tertarik. tanpa berpikir panjang (maklum kalap kalau lihat buku) langsung saya beli deh ni buku. Selang beberapa hari kemudian datang deh ini buku.

Judul asli: A Sacred Sorrow
Penerbit Pertama: Navpress, Colorado spring-U.S.A
Judul terjemahan: Duka Sakral oleh Michael Card, Menjangkau Allah dengan Bahasa Ratapan yang Terhilang.
Alih bahasa: Nathania Tiendas
Penerbit Indonesia: Pionir Jaya
Cetakan ke-1: Maret 2009
Jumlah halaman: 219
Bentuk cover: Soft Cover
Jenis kertas: Setengah Hvs

Buku ini terdiri dari 6 bagian, yaitu:

  1. Sebuah ratapan kuno
  2. Ayub
  3. Daud
  4. Yeremia
  5. Yesus
  6. Kesimpulan

Awal saya membaca buku ini, hummmmm rada susah juga mencerna nih otak, haha..., entah karena ketinggian bahasanya atau saya yang emang gak mudengan yah,,, haha, namun setelah saya menghayati benar-benar buku ini, aduh haiiii, bercucuran terus air mata saya...
Buku ini diawali pendahuluan oleh Eugene Peterson, dan setau saya Eugene Peterson adalah seorang penulis alkitab versi the messages yang kitab ini sering saya nikmati versi onlinenya.
Buku ini menceritakan beberapa pergumuluan tokoh-tokoh alkitab seperti pada pembagian setiap bab atau bagiannya, yaitu Ayub, Daud, Yesaya dan Yesus. Kebetulan hari minggu-minggu itu saya belajar tentang ayub, saya sedang menikmati buku ini, dan saat saya di gereja pendeta saya juga membagikan ayub juga. Jadi pas bangetlah buku yang saya pegang ini.
Buku ini menceritakan perjalanan hidup seorang ayub dimana dia tetap bertahan dalam kesesakannya. Diceritakan dibagian awal, Ayub adalah seorang yag saleh dan suci jalan hidupnya, tidak ada kesalahanpun dalam hidupnya. Tapi mengapa ia mendapatkan hal yang buruk? Itu semua seijin Allah. Di buku ini saya menikmati bagaimana tentang Ayub.
Suatu saat ayub kehilangan harta bendanya. Ayub diceritakan juga seorang yang sangat dekat dengan keluarganya, dilihat dari bagaimana ia memperhatikan anak-anaknya berpesta, dan mempersembahkan korban setiap kali mereka selesai berpesta. Jadi Ayub ini intinya seorang yang baik dalam hidupnya. Perkataan Ayub ketika semua yang dimilikinya diambil dia berkata "Tuhan yang memberi Tuhan juga yang mengambil terpujilah nama Tuhan" di akhir cerita ayub tidak mendapatkan kembali anak-anaknya tapi ia mendapatkan Allah kembali".
Dibuku ini juga menceritakan tentang Daud, Daud Juga mengalami Hal yang sama. Namun satu hal yang masih saya ingat di buku ini di ceritakan adalah Daud adalah seorang yang tidak menyimpan dendam kepada Saul. Daud hanya menangis pada Allah, Daud hanya marah kepada Allah, namun ketika Allah membawa Saul kepada Daud, Daud justru mengampuninya dan menyerahkan Saul pada Allah. Hingga Allah yang melakukan pembalasan pada Saul. Daud bergaul karib dengan Allahnya. Wow banget dah pas baca kisah Daud ini.... :D
Untuk Selanjutnya Yesaya itu berada ditengah-tengah antara bangsa israel dan Allah. Jadi cukup pusing juga jadi yesaya saya pikir. Karena Yesaya berada di tengah-tengah orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Yesaya pun berkeluh kesah kepada Allah dalam hidupnya.
Kemudian Yesus adalah satu contoh ketaatan yang paling sempurna, yaitu taat sampai mati. Yesus juga pernah merasakan kesepian seperti kita. Yesus juga pernah mengalami ditinggal, di khianati seperti kita. Diatas kayu Salib Yesus merasa ditinggalkan Allahnya dan Ia berseru "Eli...Eli Lama saback tani" yang artinya "Allahku Allahku mengapa Engkau Meninggalkan aku".
Jadi buku ini sangat recomendedlah, salah satu cara untuk mendapatkan Dia kembali ditengah kehilanganku

#ASacredSorrow #Dukasakral #MichaelCard

No comments:

Post a Comment