Septie's Pages

Friday, March 25, 2016

Saya dan Sahabat Tergila Saya

Sahabat itu adalah seorang yang selalu ada bagi saya. Sahabat bahkan adalah yang dapat menerima saya sebagaimana adanya saya. Tidak perlu ada yang saya sembunyikan, tidak perlu saya menjadi sok cantik dengan harus berkata sopan dan baik, tanpa harus menutupi keburukan diri saya sendiri. Yang justru dalan kebobrokan kita mereka menerima dan menertawakannya. Bahkan kita harus belajar menertawakan diri sendiri didalamnya, tanpa ada perasaan bersaing dan ingin menjadi lebih besar diantara kami. I called them best friend. Saya bersyukur sekali Allah mempertemukan saya dengan para sahabat saya, dan mereka yang ada di kala susah maupun senang.
Inilah mereka, kak arney, nela, dheby, nonik dan feby. Yang tetap masih ada dimanapun dan kapanpun. Jangan pernah berkata jika kami tidak pernah saling berkelahi satu dengan yang lain. Saling membunuh pun sering (hahahaha...) tapi kami membuat itu menjadi pelajaran berharga bagi kami. Kami dipersatukan dengan sifat yang berbeda dengan nasib yang sama di salah satu kost di semarang. Dan saya pun percaya bahwa ini adalah rancangan Allah. Seandainya saya tidak kuliah disemarang, mungkin saya tidak akan pernah mengenal mereka, andai saya dulu dibanjarmasin saya di terima kuliah di kedokteran unlam mungkin saya tidak akan perlu melanglang buana sampai semarang. Itulah hidup. Kita tidak akan pernah mengerti :)
Di kost sana kami bahagia akan setiap keterbatasan yang ada, mulai dari tak ada makanan dan kami mulai mengincar jantung pisang bapak pemilik kost, pak haris nama beliau. Kemudian dikala tahun baru dan kami tak memiliki apapun untuk kami rayakan kami hanya membuat ayam bakar yang suda kami peritungkan masing-masing jumlah potongannya peorang. Dan kami memasak untuk ber6 hanya dengan 15ribu perhari. Dan menikmati hari libur dengan jalan2 naik taxi, bl** **rd yang maksimal hanya 3 orang, kami bisa menaiknya ber6 ajaib bukan?? Hahaha, dan akhirnya we can take a picture like this .
Foto yang terlucu adalah foto wisuda saya dengan latar pohon pisang
Kamar saya kadang menjadi markas orang-orang tidak bertanggung jawab ini, namun saya merelakan semua barang-barang saya hancur atau kotor, dan saya bahagia atas keonaran mereka. Ketika ada yang sedih maka kami semua menghibur dan turut mendoakan. Meskipun di awal akan kami tertawakan sampai sakit perut. Namun saat kami turut mengetawakan diri kami sendiri seolah semua menjad lebih ringan. Masalah apapun yang ada didepan kami jadi tida berarti apa-apa bagi kami :D. 
Sangat senang sekali memiliki mereka....
Love u guys :*

No comments:

Post a Comment