Septie's Pages

Thursday, September 1, 2016

Review Buku: Be Still My Soul (Elisabeth Elliot)

Judul buku: Be still my soul
Penulis: Elisabeth Elliot
Penerbit: Revell, devisi dari Baker Publishing Group, U.S.A
Tahun terbit: 2003
Jumlah halaman: 152

Hari ini memang niat saya adalah untuk beristirahat, apalagi semalam memang tidur yang kurang berkualitas. Jadi saya putuskan untuk mengambil hari libur saya, untuk beristirahat, menulis dan membaca buku. Pagi ini saya tertarik sekali, lagi-lagi dengan tulisan Elisabeth Elliot ini. Buku penulis kitab NIV ini memang selalu bisa membuat saya meneteskan air mata. Beliau bukan hanya menuliskan tentang suatu teori saya, tapi bagaiana beliau menceritakan tentang kehidupannya. Kereeneenlah bukunyaaaaa.......
Judul buku ini Elisabeth Elliot terinspirasi oleh salah satu hymn favoritenya, yang tertulis bagian belakang buku.

Be still my soul: the Lord is on thy side.
Bear patiently the cross of grief or pain
Leave to thy God to order and provide:
In every change, He faithful will remain
Be still my soul: thy best, thy heavenly Friend
Through thorny ways leads to a joyful end.


Buku ini terdiri dari 10 bagian, yaitu:
Introduction Christ-Bearers
1. Do we know what we're in for?
2. Acceptance and peace
3. All things are yours
4. Material evidence
5. helps to holiness
6. Walking With Jesus
7. A servant heart 
8. Helps in prayer 
9. Long-suffering love 
10. The hope of glory

Dari bagian awalnya introduction, Beliau membagikan tentang bagaimana Yesus Kristus itu ada dan dilahirkan melalui perawan maria, hati maria yang tulus yang mengijinkan Allah untuk berkarya dalam hidupnya, namun lebih dari hanya melahirkan dan menyusui saja, seluruh kehidupan maria dia korbankan seluruhnya. Dia yang yang maha kuasapun rela menyerahkan seluruh kejayaannya untuk rela menjadi anak kecil yang lemah tak berdaya, dan harus di ajar berjalan, dan lain-lain. Dia merelakan segalanya, begitu pula dengan maria dia menyerahkan hidupnya dalam rencana Allah. Baiklah saya akan mencoba menuliskan apa yang saya dapat di dua bab awal.

1. Do we know what we're in for?
 Disini elisabeth menjelaskan tentang, berapa harga yang harus di bayar untuk mengikuti Yesus. Yesus berkata pikulah salibmu dan ikutlah aku, ketika Yesus mengajak petrus, ketika ada pemuda kayaraya yang berkata harus apa lagi yang dia lakukan, But Jesus said " carry your cross and come with me. I alone can make you a disciple." So long as we see ourselves is competent we do not qualify.
Tidak ada jalan untuk berbalik arah ketika kita menyerahkan hidup kita pada Allah, disini elisabeth membagikan dengan renyahnya ketika ia menjadi misionaris dan berada didalam hutan hingga kosa kata bahasanya berkurang, dia berkata
During my first year in the jungle, before I married Jim, I lost my informant as well as all my language materials it was as though God said to me, " what did you expect? You gave everything to me when you were 12 years old. when you were young woman, you told me that you would go anywhere that I wanted you go. You prayed work your whole will in my life at any cost.' And so when your informant is killed and Jim's station is demolished in a flood and you lose your language materials, is that your business? It's mine. I can do what I want with what you have given to me."
Tentang kebahagiaan elisabeth menuliskan kalimat yang cantik di halaman 20-21
The process of being stripped does not feel good. But the joy we taste is not incompatible with the sorrow. I remember waking up in morning in my house in Sandia after Jim had been killed.  the bed was empty beside me. Suddenly, in the place of fresh tears of sorrow, I was surprised by a sudden, unexpected surge of joyful exultation, realizing where Jim was at that very moment. He would never have to suffer again. He would never have to undergo the degradation and humiliation of old age. I would never have to spend days and nights in that dreadful fear of not knowing if he was safe. He was now with the Lord. Even with thw reality of my widowhood and my daughter's fatherlessness and the house and station that I had to run all by myself-there was joy! Psalm 116:17: I will offer the sacrifice of thanksgiving."
I will offer Him both my tears and my exaltation. Nothing we offer to Him will be lost. It is the person who tries to save him-or herself who loses it all. Jesus gave His word "Whoever loses his life for my sake will find it" (Matthew 10:39)


2. Accepted and peace
Disini di Elisabeth menggambarkan seperti seorang june yang menemuinya karena suaminya yang bermasalah. June meminta pendapat kepada Elisabeth Elliot, saat itu Elisabeth hanya memberikan nasehat agar june berterimakasih atas suaminya, June marah karena June tidak dapat menerima suaminya dengan keadaan suaminya. Karena cinta itu sejatinya adalah memberi, jadi jika June mencintainya makya June sudah seharusnya bersyukur akan keadaan suaminya.
Belajar untuk menerima dengan kedua tangan apa yang Allah berikan, bahwa it terbaik untuk jiwa kita. Apakah kita benar-benar mempercayaiNya. 
He will keep as neither slumbers nor sleeps. His love is always awake, always aware, always surrounding and upholding and protecting. if a spear or a bullet find its target in the flesh of one of His servant, it is not because of intention on his part. It is because of love.
Di bagian selanjutnya Elisabeth menuliskan tentang seorang wanita digerejanya yang tidak dapat menerima kehilangannya dengan kedua tangannya. Dia tidak dapat menerima kehilangan suaminya yang mengakibatkan ia menjadi seorang janda, yang pada saat itu Elisabeth juga mengalami hal yang sama dia baru saja menjadi janda. Hingga suatu waktu Elisabeth duduk makan di sebelahnya, dan wanita itu sedang memakan pie, sesaat sebentar wanita itu pergi dan meninggalkan secuil pie di piringnya, pada saat itu ada seorang pelayan meja yang membersihkan piringnya, sesaat setelah wanita itu kembali. Wanita itu marah-marah dan bertanya siapa yang tela mengambil pienya? Sang pelayan terkejut dan menawarkan untuk membawakna pie yang baru. Namun wanita itu bersi keras meminta pie miliknya yang masih bersisa 2 gigitan lagi.
Begitulah ketika kita kehilangan, kita menginginkan apa yang menjadi milik kita. Kita menjadi bodoh karena apa yang kita inginkan tidak terpenuhi. Kita beranggapan hanya kita yang memiliki masalah hidup yang terbesar kedunia dan kita tidak memperhatikan yang lain. Kita menjadi fokus terhadap diri sendiri.
Pilihlah senjata kita:
* Pilih yang menjadi sikap kita : 2 Corinthians 12 :10 says that "Karena Kristus aku bermegah dalam kelemahanku, dalam kesukaran, dalam penderitaan dan kesesakan" itu tidak datang dengan sendirinya. Namun kita dapat memiih untuk bermegah dalam kelemahan kita "karena ketika kita lemah kita kuat"
This is one of the Magnificent paradox of the cross you bring the cross your weakness and you receive God's strength. You bring him your sins and you receive your righteousness you bring him your sorrows and you receive His joy.
*Pilihlah untuk menyerahkan kesakitanmu pada Allah: sebelum kita menangis pada orang, menangislah pada Allah 
*Pilihlah untuk menerima dengan kedua tangan kita: terimalah hal-hal yang tidak dapat kita ubah
*Pilihlah untuk memperbaharui komitmen kita pada-Nya. Ketika aku takut, aku ini percaya kepadaMu. Psalm 56:3-4. Dalam satu ayat kita membaca dua emosi disana. Dalam emosi kita yang tidak jelas kita dapat memilih Dia kembali.
*Pilihlah untuk Memuji Dia: seperti yang di katakan habakuk: sekalipun pohon zaitun mengecewakan, sekalipun pohon ara tidak berbuah, domba terhalau dari kurungan, namun habakuk tetap memuji Dia.
*Pilihlah untuk mengerjakan sesuatu yang lain: itu yang merupakan salah satu Motto hidup Elisabeth Elliot.
There is nothing magical about any of this. The Lord has assigned you your portion and your cup; it is designated, measured precisely.  Are you upset because you have been hindered from doing what you wanted to do, or perhaps what you thought God wanted you to do? Jesus Christ provides the way out of the labyrinth of the world into the freedom of the new creation. You will keep the same talents, the same circumstances, the same health,  the same family the same property, the same daily demands. But as someone has said,"A door has opened, and the crossing over to Christ has been made possible by acceptance." In Acceptance Lieth Peace.

3. All things are Yours
Disini Elisabeth Elliot banyak membagikan tentang kedaulatan Allah atas hidup kita. Dia menjelaskan bahwa segala sesuatu ada didalam Dia. Yang menarik bagi saya, tulisannya yang berbunyi. 
Jika Engkau Allah, mengapa engkau meminta seorang pria baik-baik untuk menghabiskan beberapa tahun untuk membangun kapal di tengah-tengah tanah yang kering, dan membuatnya menjadi bahan cemoohan para tetangganya? Mengapa Engkau menciptakan Goliath? Mengapa Engkau, tanpa menentramkan hatinya bahwa dirinya tidak mungkin dirugikan, Engkau mengijinkan Daniel di lemparkan kedalam lubangyang penuh dengan singa yang lapar? Meskun dengan alasan yang baik, ini sangat sulit untuk tetap bertahan dalam rancangan yang benar.
Meskipun ujian dan cobaan kita berbeda, namun kita memiliki kesulitan yang sama. Rancangan Allah dalam hidup kita termasuk semua penderitaan, seluruh keturunan kita, setiap detail lingkungan kita, setiap keputusan yang kita buat, keputusan dari orang lain, tepatnya seluruhnya. 
Pemikiran kita sangat terbatas. Kita melupakan bahwa kasih Allah bukan saja ditunjukkan dengan menjaga kita dari penderitaan kita. Kasihnya tidak membenci tragedi, dan tidak juga menolak realiti. Kasihnya akan tetap berdiri teguh dalam penderitaan. Kasih Allah tidak melindungi Anaknya yang tunggal untuk mati di atas kayu salib. KasihNya tetap bertahan, meskipun "Berlaksa-laksa Malaikat" dapat menolongnya. Dia juga tidak penting bagiNya untuk melindungi kita dari apapun yang akan membuat seperti Yesus. Jika tempaan dan pahatan dan kemurnian dari api yang akan memproses kita. Hadapi itu semua, kita harus belajar mempercayainya dalam tiap hal-hal terkecil.

She writes with clarity and elegance.....

1 comment:

  1. hi terima kasih atas artikelnya:)
    btw beli buku terjemahannya dimana ya? searhing di lilin kecil ga pernah ada versi terjemahannya.
    Makasih sebelumnya:)

    ReplyDelete